Showing posts with label News. Show all posts
Showing posts with label News. Show all posts

14 October 2024

Museum Forward and The Adaptive Way to Embrace Changes

Whenever I told people that I want to pursue a degree in Cultural Anthropology, people asked, “what do you want to do with it?” I had no clue. I just love the different cultures, different viewpoints, then eventually translated to arts and museums. I started to wonder how these preservation sites work, the curation and the marketing process. So, when a social media post about Museum Forward, the first international best practice forum on museums and heritage, appeared on my timeline, I signed up.

I attended the Museum Forward 2-day public conference which is an eye-opening matter when it comes to museums. Held at BJ Habibie Building, BRIN (National Research and Innovation Agency), the forum brings together museum and heritage practitioners from all over the world, every session presents an interesting subject. What do I bring home from spending two days among these experts?


Museums used to be pictured as a place to preserve artifacts or history for the future generation, and this is where the problem lies. You’ll see museums usually preserve something by limiting interaction with the objects, while they should have made it accessible. Things like traditional music instruments are more meaningful when it’s played, compared to being displayed in a museum. So, museums nowadays have to go beyond preservation, by becoming a cultural hub to conserve what we have for the future.

Some museums, like the Louvre at Abu Dhabi, are moving away from encyclopedic approach to narrative viewpoint. Manuel Rabaté, Director of Louvre Abu Dhabi, France-UAE, shared that to do this, we must “question what stories can we share with the visitors.” Encourage cultural dialogues by taking in global conversations, and make sure to find the best practices to be implemented. Don’t be afraid to learn from children's museums as they know what they are doing and who their target audiences are.

Then the questions are there: how do you create a new narrative?

Sharmini Pereira, Chief Curator Museum of Modern & Contemporary Art Sri Lanka, Colombo, shared what it means to have a modern and contemporary art museum in Sri Lanka, which is known more for its conflicts. She included artworks, programs and conversations to include everyone on different sides of the conflicts. Her narratives go around the conflict itself, with culture and history as the connecting elements.

A different approach came from Victor Cageao, General Coordinator of Conservation, Museo Nacional del Prado, Madrid. Showing the transformations at the museum, where originally, “Europe has the tendency to accumulate collections,” to the current simplistic look with best or curated items on display. Sculptures and paintings which used to be placed in separate rooms are now put together to create a dialogue. “It’s often said that the museum has improved a lot because it has changed little,” he said.

And no, “creating a new narrative doesn’t mean losing its identity,” he assured. One can incorporate other voices. For example, instead of displaying items only from a certain period, a museum may put together similar arts from different periods and places. A room where golden masks from around the world are seen side by side, may bring new narratives on masks and how they are connected to or very different from one another. Another way is to deepen the creative process, as in introducing the artists not just as part of the artworks displayed but as a person.

When day one is about best practices and perspectives, day two highlights collaborative approaches to museums and cultural heritage. What kind of collaborative approach? Indonesia Bertutur brings performances to museums, while Indonesian Heritage Society gathers up the communities for collaboration. M+, Hong Kong hosts experiences to encourage the younger generation to play an active role in protecting, developing and utilizing the cultural heritage.


Collaborative approach is also crucial in building the museum’s brand, which is a public perception of the museum. Some rules to brand-related:
  • You can’t satisfy everybody, so focus on differentiating yourself instead. How? You only get one idea; if you add “and,” the effectiveness evaporates. Narrow down the focus.
  • Add more human interaction because it deepens the belonging.
  • Pay attention to your museum’s communication through different channels like architecture, lighting and atmosphere, art arrangements or label and interpretation.
So, it was a fruitful session, on interesting topics. While I’m simply just a museum enthusiast, most insights are actually applicable in my industry of non-profit organization. How to do branding and what we should shout in our messages. The sessions got me to reflect on how I did my campaigns and developed my programs. Something to keep for 2025.

06 March 2022

Kenalan dengan Diri Sendiri di Launching Buku Empowered ME

Mengenali diri sendiri itu penting. “Kalau kita nggak benar-benar tahu apa yang sesuai sama kita dan keluarga kita, jadi capek mengejarnya ke mana-mana karena ada banyak referensi di luar sana.” Satu quotes dari Puty Puar, penulis buku Empowered ME (Mother Empowers) memberikan pandangan baru tentang arti perempuan berdaya.

Foto buku by Penerbit GPU

Launching buku Empowered ME (Mother Empowers) yang saya hadiri sore hari itu sedikit berbeda karena bukan hanya ngobrol-ngobrol dan tanya-jawab, tapi ada mini-workshop journaling-nya. Wah, seru. Ini adalah launching buku pertama yang saya hadiri secara online, dan banyak manfaat yang bisa dibawa pulang selepas acara. Bukan cuma manfaat bukunya, tapi juga susunan acara dan ide-idenya. Soalnya, saya juga sedang belajar jadi event dan community planner nih di komunitas yang saya ikuti, jadi virtual launching begini bisa jadi referensi. Sekali hadir, dapat banyak ilmu.

Launching buku yang diadakan lewat Zoom pada Sabtu, 5 Maret 2022 jam 3 siang itu dipandu oleh Nathalie Indri dari Inspibook - Inspigo, menghadirkan editor bukunya, Nadira Yasmine dan surprise guest, Yohanes Abdullah, yang adalah ayah dari Puty. Masing-masing punya cerita tentang buku ini dan tentang Puty, yang bikin launching buku Empowered ME (Mother Empowers) jadi makin berwarna.

21 February 2022

Platform Content Creator adalah Peluang di Saat Pandemi

Ada yang bilang kalau pandemi bikin kita jadi lebih kreatif. Ruang gerak yang terbatas karena di rumah aja membuat kita punya waktu lebih banyak untuk mengeksplorasi sisi kreatif diri kita. Setidaknya, saya merasa, dengan bekerja dari rumah, saya punya ekstra beberapa jam untuk menulis blog, ikutan kelas online, nonton webinar dan video lifehack yang sekarang sepertinya makin beragam. Selain ada waktu, sekarang ada demand, ada supply. Jadi content creator makin banyak juga di sekitar saya.

Dulu, kita suka bikin content juga sih.

Misalnya teman-teman yang tadinya hanya masak, buru-buru menyiapkan bekal anak karena harus segera bertarung dengan kemacetan ibukota untuk berangkat kerja. Sekarang punya ekstra 1 jam untuk menata bekal dengan rapi, difoto dulu atau bahkan bikin video pembuatannya. Semua mendadak jadi sempat. Tidak heran kalau ekonomi kreator jadi bertumbuh pesat.

Beberapa waktu lalu, IDN Media meluncurkan Indonesia Creators Economy (ICE) yang, mengutip penjelasan Winston Utomo, CEO IDN Media, “memiliki visi untuk mendemokratisasi “creators economy” di Indonesia melalui teknologi.” ICE ini sebelumnya dikenal dengan nama IDN Creator Network, yang sudah beroperasi sejak 2017. Jadi mereka bukan pemain baru di dunia content creator.

24 March 2017

What's New: Mickey and the Roadster Racers

You can never be too old for Mickey Mouse.

Saya masih ingat ketika Dudu pertama kali kenal Mickey Mouse dan seluruh isi clubhousenya. Bahkan ketika kita sudah tinggal di Indonesia, Mickey Mouse masih menjadi teman setia bersama serial Disney lainnya. Kali ini Mickey Mouse dan teman-temannya kembali dengan serial baru dan tantangan baru yang lebih seru. Judulnya “Mickey and the Roadster Racers” yang tayang perdana hari Jumat, 24 Maret 2017 jam 13:30 di Disney Junior, Disney Channel, dan Disney XD.




Serialnya sendiri sih akan tayang setiap hari jam 13.30 di Disney Junior dan jam 07:00 pagi di Disney Channel.


Karakternya sendiri masih sama: Mickey, Minnie, Donald, Daisy dan Goofy. Kalau sedang berada di bengkel maka kita juga akan bertemu Pluto. Dan masih sama seperti Mickey Mouse Clubhouse yang fun, serial ini juga mengedepankan problem-solving yang membuat Mickey dan kawan-kawannya jadi superhero. Yang berbeda adalah mobil-mobil keren yang bisa bertransformasi ketika dibutuhkan untuk balapan di kota mini-metropolis di Hot Dog Hills.

24 August 2016

Sukses di Disney, Chilla Kiana Rilis A Copy of You

Dalam acara launching Disney Time Please kemarin, ada satu penyanyi muda yang menarik perhatian saya dan Dudu saat makan siang. Kebetulan kami makan di pinggir panggung dan si penyanyi sedang sound check. Rambutnya panjang dan wajahnya cantik. Apalagi dia menyanyikan lagu kesukaan semua anak, “Let It Go.” Ternyata namanya Chilla Kiana.


Lalu siapa Chilla Kiana? Setelah sukses besar bekerjasama dengan Disney dalam project lagu “The Glow”, Chilla Kiana kembali membuktikan kemampuan bernyanyinya dengan sebuah single baru berjudul “A Copy Of You”, dengan menggandeng label rekaman Universal Music Group. Video Klipnya bisa dilihat di Youtube.

25 July 2016

Seribu Hari, Satu Aplikasi

Seribu hari pertama adalah golden period, tapi sekaligus juga critical period, jadi apa yang terjadi saat itu dapat mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya. Kalimat dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, pada acara peluncuran aplikasi PRIMA oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Hari Anak Nasional kemarin, mengingatkan saya akan tanggung jawab untuk membesarkan generasi masa depan bangsa yang sehat. 


Si Dudu sudah 10 tahun, mau apa download PRIMA yang berfokus pada 1000 hari pertama si anak? Eits jangan salah, justru karena anak saya sudah besar, saya harus download PRIMA. 

28 April 2016

Meeting Gus Dur’s Daughter, A Behind The Scene Story

I met Inayah Wahid in an interview for JAX.co.id. And I fell in love with her vibrant personality, her endless energy and her sincere adoration of her father. Nay, as she often called, is the youngest daughter of the late Gus Dur and I was lucky to spent an hour with her. This is out of topic for my usual parenting-traveling post but I just have to blog this because somehow, our conversation was about father-daughter relationship and responsible traveling.

(photo courtesy of JAX)

01 April 2016

Berburu Kartu BoBoiBoy Bersama Adudu dan Indomilk

Menurut Psikolog Saskhya Aulia Prima, M. Psi, “Penyebab anak bosan biasanya bukan karena permainannya tidak menarik, tetapi karena tidak ada teman bermainnya.” Bulan lalu, Indomilk melaunching board game BoBoiBoy yang dapat dimainkan bersama di Bunga Rampai, Jakarta. Saya hadir bersama Adudu, eh maksud saya Dudu. 

Dudu yang sangat excited buat main board game
Kok Dudu berubah jadi musuhnya BoBoiBoy?
Begini awal mula ceritanya menurut Dudu:
“Hari itu aku menghadiri acara bersama Mama. Pertama aku lihat tempat foto, mainan game card dan cobain susu. Susunya enak. Setelah bermain kartu, aku mendengarkan cerita bagaimana bikin BoBoiBoy, mengapa Indomilk memilih BoBoiBoy. Lalu kita makan siang.”
Dalam pidato pembukaannya, Nurulita Novi Arlaida, Head of Corporate PR PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, menyampaikan bahwa Board Game BoBoiBoy ini dipilih untuk menyeimbangkan porsi real-life game dan digital game pada permainan anak zaman sekarang. Kenapa BoBoBoi? Menurut Vanda Ratana, Marketing Manager Indomilk Liquid, animasi ini adalah salah satu yang terpopuler dan disukai anak-anak di Indonesia. “BoBoiBoy memiliki semangat, visi dan nilai-nilai positif serta menunjukkan kerja sama tim.” Ada 24 kartu Boboiboy yang bisa dikoleksi dengan membeli Indomilk Kids ukuran 115ml dan Indomilk UHT regular ukuran 190ml. Kartunya ada di bagian belakang kemasan dan bisa didapatkan dengan menggunting. Sedangkan papan permainannya dapat diperoleh di minimarket yang berpartisipasi atau download di www.indomilk.com

Dari membolak-balik kartu inilah saya baru tahu kalau musuh Boboiboy namanya Adudu. Jadi pengen tertawa.



Ikut mengajukan pertanyaan untuk narasumber
Ketika ada kesempatan bertanya, Dudu langsung angkat tangan. “Kenapa karakternya sama tapi power dan skillnya berbeda?” Eh, memang iya ya? Saya bahkan tidak memperhatikan. Ibu Vanda menjawab bahwa memang tujuannya supaya seru karena lawan jadi tidak bisa memprediksi kekuatan kita meskipun susunan pemainnya sama. Memang, bagaimana sih memainkan board game BoBoiBoy ini?
“Game cardnya seru, harus punya sepuluh kartu, kalau tidak, tidak bisa dimainkan. Lima kartu di bagian yang jahat dan lima kartu di bagian yang baik. Jika kartu berhadapan, kamu harus adu power atau adu skill. Yang powernya lebih besar adalah yang menang. Kamu kalah kalau kartumu habis semua. Seperti aku tadi.” ~Dudu

Kasian amat kalah melulu, Du. Tapi menang kalah memang menjadi salah satu manfaat main board game menurut Mba Saskhya yang hadir dalam acara tersebut. “Orang tua biasanya khawatir dengan anaknya yang kalah, tapi lewat board game ini bisa belajar kalau menang bisa bilang apa kepada temannya dan kalau kalah bisa mencoba lagi,” jelas Saskhya. Selain itu ada beberapa kemampuan anak-anak yang dapat dikembangkan lewat board game. Misalnya kontak mata dan ganti-ganti teman jadi anak yang pemalu bisa jadi akrab dengan anak lainnya juga karena adanya media game plus karakter yang dia suka. 
Keseruan main board game Indomilk - BoBoiBoy
Kalau bertemu di tengah adu skill dan adu power
Mama: Apa manfaat main board games, Du?
Dudu: Untuk bermain bersama dan tidak main video game terus.

Acara hari itu ditutup dengan penampilan D’ Massive. Surprise berat karena saya tidak tahu band ini akan hadir. Meskipun bukan fans band ini tapi saya kagum dengan lagu-lagu bertemakan pantang menyerah yang mereka sering nyanyikan. Rupanya, soundtrack BoBoiBoy yang dibawakan mereka memiliki pesan yang sama. Berjudul “Di Bawah Langit Yang Sama,” lagu itu mengajak kita semua untuk saling menghormati dan perduli dengan sesama. 

D'massiv di acara Indomilk (photo: Indomilk)
D'Massive berfoto dengan narasumber (photo: Indomilk)
Epilog:

Itulah yang terjadi dengan saya dan Dudu di minggu-minggu setelah pulang dari acara Indomilk itu. #DateWithDudu alias kencan akhir pekan saya dan Dudu diwarnai oleh mencari kartu. Setiap ada mini market atau supermarket di mall yang kita kunjungi pasti kita mampir untuk sekedar membalik-balik kotak susu Indomilk. Menggunting kartu dan bermain bersama. Saya jadi seperti nostalgia masa kecil yang berburu koleksi kartu. Dudu juga senang karena saya tertarik mengikuti kegiatannya dan antusias belajar tentang BoBoiBoy.

Well, film animasi superhero anak ini memang menginspirasi karena mengingatkan saya akan Power Rangers. Berasal dari Malaysia, BoBoiBoy memiliki tokoh dengan etnis beragam yang merepresentasikan penduduk negaranya. Masing-masing dengan kekuatan yang kreatif yang saling melengkapi, bekerja sama melawan penjahat alien bernama Adudu. Jumlahnya berimbang antara laki-laki dan perempuan, jelas Rina Novita, dari perwakilan Animonstar sebagai pemegang lisensi BoBoiBoy di Indonesia. Selain itu ada nilai-nilai timur yang universal yang diajarkan oleh animasi ini bersama dengan persahabatan, kesetiaan dan semangat tidak putus asa.

Dan kita juga tidak putus asa mengumpulkan kartu.

Kalau belum diminum dan digunting, susu kotak jadi action figure
Sibuk mencari kartu


Kalau sudah selesai minum susu dipotong kotaknya
Dudu: Kalau Mama tokoh kesukaannya siapa?
Mama: Ying!
Dudu: Cocok dengan Mama, Ying tidak bisa masak. Dia pernah bikin kue yang saat dicoba bikin semua orang pingsan.
Mama: Atau Adudu sajalah. Ini ada aslinya di sini.Andrew Dudu jadi Adudu.

Saya ngakak berat, sementara Andrew manyun sambil protes bahwa tokoh kesukaannya di film BoBoiBoy adalah Fang.


Thanks to KEB untuk undangannya.

14 February 2016

Ngopi Seru dan Cerita Inspirasi

“Ketika semua orang mau datang ke Indonesia, kenapa kita malah mau ke luar [negeri]?” Pertanyaan ini membuat saya cukup merenung sehabis makan siang. 

Sang penanya kemudian menjelaskan potensi pasar digital di Indonesia yang saat ini baru digarap sepersekiannya dan menyisakan puluhan triliun untuk 10 tahun kedepan. Saya lalu duduk manis mendengarkan kelanjutan cerita sang penanya, sambil memikirkan jawaban atas pertanyaannya tadi.

Cerita Pak Gaery

Gaery Undarsa, Co-founder dan CCO Tiket.com, kembali ke Indonesia setelah bermukin 10 tahun di Kanada. Bukan karena terpaksa, katanya, tapi memang karena beliau ingin kembali pulang. Lalu terbentuklah Tiket.com di tahun 2011 yang melayani pembelian tiket pesawat, tiket kereta api, tiket konser, sewa mobil, dan pemesanan hotel. “Industri online travel amat menarik,” kata Pak Gaery. Tiket.com mencatatkan perkembangan hingga 300% di tahun 2015. Sesuatu yang tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. 


Sharing dari Gaery Undarsa, Co-founder dan CCO Tiket.com

15 September 2015

Unveiling Singapore Airlines Premium Economy Seats

Ada yang spesial di acara BCA-Singapore Airlines Travel Fair di Grand Indonesia kemarin. Ada 4 kursi Premium Economy yang dihadirkan Singapore Airlines untuk dicoba oleh para pengunjung. Saya hadir minus Dudu yang sedang belajar untuk ujian atas undangan The Urban Mama untuk acara talkshow "Liburan Nyaman Bersama Anak."

Liburan yang nyaman ala Ninit Yunita, Founder the Urban Mama sekaligus ibu 2 anak, dimulai dari sebelum naik pesawat. Ada baiknya kita cerita dulu tentang prosedurnya dan apa yang bisa dipersiapkan anak.(Semacam what to expect when you're boarding kali ya haha). Bawa mainan biar anak tidak bosan. Dan jangan lupa hunting tiket murah di travel fair. Wah yang terakhir ini sepertinya penting banget.



22 May 2015

Cerita Dibalik Senyum Pagi Bayi Indonesia

A happy baby brings joy to the whole family. Dan apa yang lebih membahagiakan dari mendapat senyuman si kecil di pagi hari?

Wall of fame Pampers Senyum Pagi Bayi Indonesia
Wall of fame Pampers Senyum Pagi Bayi Indonesia
Seiring dengan peluncuran Pampers Baby Dry Pants, merek popok dengan penjualan No. 1 di dunia ini mengadakan Kontes Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia, dan mendapatkan lebih dari 2500 peserta dalam 3 bulan. Saya beruntung dapat diundang oleh Mommiesdaily ke acara penayangan perdana 100 foto pemenang Happy Morning Smile ini di LED Mal Taman Anggrek.

Anak saya sudah hampir 9 tahun, tapi rasanya baru kemarin lepas Pampers. Jadi mendengarkan cerita Brand Ambassador Pampers: Artika Sari Devi, Donna Agnesia dan Gisella Anastasia, tentang pengalaman mereka menjadi Ibu membuat saya bernostalgia ke masa lalu. Saya juga mau sharing senyum pagi anak saya jaman masi pake Pampers ah.


Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia 

Dulu, waktu anak saya masih bayi, dia paling sering bangun karena lapar. Yang kedua karena popok basah. Sama seperti curhatan Artika Sari Devi tentang anak keduanya, anak saya juga kulitnya kelewat sensitif. Jadi yang namanya ruam popok sering mampir bahkan sampai ke paha. Untungnya dulu Andrew pakai Pampers, jadi aman kalau malam. Karena kita waktu itu tinggal di negara 4 musim, kalau pas musim panas malah kadang dia tidur hanya dengan Pampers, karena kalau pakai baju dia jadi keringetan dan rewel tidurnya. Pampersnya sih kering, bajunya basah semua kena keringat.

“Ganti pampers di malam hari itu effort lebih karena kitanya harus bangun dan sadar. Kalau menyusui kan tinggal ditarik. Apalagi saat itu saya operasi caesar. Saya jadi tertolong dengan Pampers yang tetap kering hingga 12 jam,” kata Donna Agnesia. Saya langsung mengamini dalam hati pernyataan Mbak Donna. Saya yang melahirkan normal aja stress apalagi Mbak Donna.



Pampers mensurvey para ibu di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Hasilnya menunjukkan bahwa 62% bayi terbangun lebih dari 1x setiap malam. Dan 98% Ibu setuju kalau bayi cukup tidur, mereka akan bangun dengan ceria. Jadi, sekarang tinggal bagaimana membuat para bayi tidak terbangun oleh hal-hal yang tidak perlu. “Senyum ceria bayi, terutama di pagi hari, adalah harapan kita,” kata Febrina Herlambang, Communication Manager P&G Indonesia pada kata sambutannya.

Febrina Herlambang, Communication Manager P&G Indonesia  memberikan kata sambutan
Febrina Herlambang, Communication Manager P&G Indonesia
memberikan kata sambutan
Apa sih hubungannya tidur malam dengan senyuman di pagi hari? Dr Catharine M. Sambo, SpA yang turut hadir dalam acara tersebut membocorkan rahasia tumbuh kembang anak dan pentingnya tidur nyenyak.

Semua pengalaman sehari-hari kita dibawa ke fase tidur nyenyak. Dari ke-empat fase tidur, fase ke-3 dan 4 adalah yang terpenting karena pada fase inilag terjadi konsolidasi memori,restorasi (kelelahan terganti) dan pelepasan growth hormon. Jadi proses recovery terjadi pada saat kita tidur nyenyak, termasuk pada bayi yang sering kelelahan mental karena over stimulasi. “Tidur yang terputus pasti tidak enak, ini juga terjadi pada bayi,” jelasnya.

dr Mayung dan Artika Sari Devi

dr Mayung dan Artika Sari Devi sharing pampers
dr Mayung dan Artika Sari Devi
bergantian sharing tentang tidur nyenyak bayi
Dokter yang populer dipanggil dr Mayung ini menganjurkan para Ibu untuk mencegah ruam popok dengan menggunakan pampers dengan daya serap tinggi sehingga tetap kering. Jamur dan bakteri mudah tumbuh di lingkungan yang lembab. Oleh karena itu, Pampers yang dilengkapi dengan super gel dapat menyerap secara maksimal sebanyak 30x dari berat popoknya. Begitu diserap, pipis bayi akan ditampung dalam bentuk gel dan menjaga kulit bayi tetap kering. Lapisan ganda Extra Dry menjaga bayi tetap kering selama 12 jam. Pas dengan kebutuhan bayi yang tidurnya bisa mencapai 14 jam sehari, atau 20 jam sehari ketika baru lahir. Untuk anak lebih besar, Inovasi bentuk celana juga tentunya sangat membantu kenyamanan dan kemudahan mengganti popok.

Pampers Baby Dry Launching

Event ditutup ketika hari sudah gelap, tirai turun dan LED mulai menyala dan menayangkan foto anak-anak sedang tersenyum. Terbayang bangganya para ibu yang senyum pagi (yang pasti adalah senyum terbaik) anaknya terpampang di LED Mal Taman Anggrek. Mengutip kata ketiga ibu selebritis kita: “Mamanya aja belum pernah masuk bilboard LED, ini anaknya sudah duluan.” Haha, yang namanya anak kan harusnya lebih berprestasi dari orang tua karena mereka dapat fasilitas lebih canggih seperti Pampers Baby Dry yang memungkinkan mereka untuk tidur lebih nyenyak, tumbuh kembang maksimal dan tersenyum di pagi hari.

Let's have a happy morning!

Inilah Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia