“Keponakan gue pakai Quipper tuh,” begitu komentar seorang teman waktu saya cerita. “Sekarang ada yang buat anak SD juga?”
Awalnya saya juga bingung, bagaimana menggunakan Quipper Video ini untuk Dudu. Selain karena dia masih SD, kurikulumnya yang internasional juga sedikit berbeda. Lalu saya ingat kata kunci dari Dra. Itje Chodijah, M.A., Education Expert yang hadir di acara TUM Luncheon Bersama Quipper hari itu: “Quipper bukan pengganti sekolah tapi pasangan sekolah. Teknologi ini adalah pelengkap pendidikan.” Jadi, untuk kita berdua, Quipper Video jadi sarana belajar sejarah dan budaya Indonesia yang otherwise bakalan terlewat dari kehidupan Dudu seperti kemerdekaan Indonesia dan zaman kerajaan-kerajaan itu.
"Pelajarannya yang di Quipper, aku belum sampai sih, belum diajarkan di sekolah. Tapi aku bisa belajar yang lain-lain, yang tidak diajarkan di sekolah aku," begitu komentar si Dudu waktu saya tanya gimana rasanya belajar pakai Quipper Video. "Kurasa bagus untuk belajar dari video, karena kalau kamu tidak mengerti kamu bisa ulang lagi terus dan gurunya tidak akan marah karena disuruh ulang-ulang."