17 June 2017

Kenapa Buka Puasa Bersama itu Spesial?

Selain ibu penjual kolak di pasar segar, salah satu hal yang saya tunggu bersama datangnya bulan puasa adalah kesempatan berkumpul dan update kabar dengan teman-teman, mulai dari teman sekolah hingga teman kantor. Kesempatan yang bernama buka puasa bersama.


Hari ketiga puasa, undangan buka puasa bersama sudah mulai berdatangan. Di setiap grup WA ada semangat untuk berkumpul dan buka puasa bersama. Terutama yang grupnya aktif tapi jarang berkumpul bersama di dunia nyata. Tapi pada setiap kesepakatan buka puasa selalu ada cerita begini:
Satu grup WA 30 orang.
Begitu diajak “bukber yuk!” yang semangat ada 25 orang.
Ketika tanggal ditentukan, ada 20 orang yang yakin ikut.
Ketika tempat dibooking tinggal 15 orang.
Hari H 12 orang yakin datang tapi yang beneran muncul hanya 8 orang.
Itu pun yang sedang puasa hanya 2 orang.
Sisanya antara memang tidak puasa atau sedang berhalangan.

Tapi tetap meriah, tetap seru dan tetap jadi momen yang ditunggu-tunggu. Kenapa?

11 June 2017

Pesan Budaya End of Black Era

End of Black Era adalah film bergenre fantasi yang hadir dengan sebuah misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia, dalam hal ini kain lurik dan kerajinan tembaga dari Jogjakarta, kepada anak muda Indonesia. Minggu lalu, saya dan Dudu nge-date sambil memenuhi undangan menyaksikan screening film pendek dari seorang costume designer bernama Aryanna Yuris. Film pendek yang setelah selesai nonton jadi pengen ngomel-ngomel minta lanjutannya dibuat segera hahaha. 


Cerita End of Black Era termasuk sederhana. Neewa melarikan diri dari sang Malapetaka dengan membawa Talisman yang diwariskan kepadanya. Ketika putus asa, Neewa memohon untuk diselamatkan. Namun bukanya selamat, Neewa malah terperosok ke dalam jurang. Kalau dilihat lagi, jurang itu justru menyelamatkan Neewa karena si Malapetaka jadi lewat begitu saja dan tidak melihatnya. Di jurang itu juga Neewa bertemu 4 orang dengan kostum aneh yang hubungannya bisa dilihat di episode berikutnya.

Pesan yang ingin disampaikan film pendek ini cukup jelas, terkadang apa yang kita lihat sebagai kemalangan adalah upaya yang maha kuasa untuk menolong kita. Ketika kita bertemu malapetaka, bukan berarti lantas kita dapat cobaan, karena kadang melalui malapetaka itulah kita mendapat jawaban, jelas Yongki.

Kalau mengikuti Oscar alias Academy Awards, yang saya tunggu-tunggu bukan pengumuman Best Picture, Best Actress atau Best Actor tapi Best Costume, Best Soundtrack dan Best Screenplay. Soalnya, meskipun aktornya penting, tapi saya lebih senang memperhatikan kostum dan properti pendukung lainnya karena mereka pasti punya cerita dan pesan sendiri yang ingin disampaikan.

Sama seperti End of Black Era, yang ketika kita bertemu Neewa dan penduduk desanya, kita paham makna dan cerita yang ingin disampaikan kain lurik dan hiasan telinga yang merupakan detail kostumnya. Soalnya sebelum kita dipertemukan dengan Neewa, sang tokoh utama, di screening ini kita bertemu dengan dua tokoh dibalik kostumnya.

07 June 2017

Movie Review: Wonder Woman

For me, Wonder Woman helped put things into perspective. Meskipun saya bosan di tengah-tengah dan ternyata Dudu juga, tapi film ini mengajarkan beberapa hal tentang cinta dan bagaimana menemukannya di tengah kebencian yang ada. Sounds familiar? Mungkin karena saya juga nontonnya pas Hari Kesaktian Pancasila, film ini jadi membuat saya memikirkan nasib bangsa.

Really?



A general doesn’t sit behind a table, he goes out and fights. Kalimat Diana yang satu itu, terhadap para jendral Inggris yang sibuk merencanakan gencatan senjata dari balik meja, memang mengena. Di Themyscira, yang kita lihat selama setengah jam pertama (atau lebih) film Wonder Woman kita melihat Antiope sang jendral Amazon maju ke medan perang. Demikian pula dengan Hippolytta, sang ratu sekaligus ibu kandung Diana. Dari sini kita sedikit banyak belajar tentang para Amazon, kenapa hanya ada perempuan dan bagaimana Diana bisa jadi satu-satunya anak kecil di sana. Diana kecil selalu kabur dari pelajaran istana dan memilih belajar bertarung bersama Antiope, tanpa persetujuan ibunya yang sudah lelah dengan peperangan. 

Kedamaian di Amazon terusik ketika Captain Steve Trevor dan pesawatnya jatuh ke perairan Themyscira, menembus ilusi pelindung yang dibuat Zeus. Capt. Trevor, sang mata-mata Inggris dikejar-kejar pasukan Jerman yang ingin mengambil kembali buku rumus gas beracun yang dicuri dari dr. Maru. Karena inilah, Diana mengenal perang dan bertekad pergi ke dunia luar untuk membunuh Ares, sang Dewa Perang yang menurut legenda adalah penyebab semua keburukan hati manusia. Ketika berjalan bersama Capt. Trevor, dan grup kecilnya yang unik, inilah, Diana banyak belajar tentang dunia manusia yang ternyata jauh lebih rumit daripada sekedar menghunus pedang dan membunuh musuhnya.

Wonder Woman (141 menit)
Director: Patty Jenkins
Actor: Gal Gadot, Chris Pine, Robin Wright, David Thewlis
MPAA Rating: PG-13 (di Indonesia jadi Remaja 13+)