24 February 2014

#DateWithDudu Study Spot : Tanamera

Deciding we'll go around town, trying out different coffee shops to do homework and study for exam every weekend. Last weekend we arrived at a "hidden" spot called TANAMERA.




It's a small one-story neighborhood coffee shop behind the shopping skycrapers Grand Indonesia and Thamrin City. We picked a table across the bar and order a Long Black. I enjoyed the coffee. We were served free lemon-infused water with our order.
Lucky we arrived there on a quiet Sunday afternoon, right when the crowd leave for another spot. Otherwise, it's a super packed coffee shop visited by friends going for chit chats, freelancers with their laptops and young families with babies.

This is going to be our new Homework Spot.

22 February 2014

Geronimo Stilton and The Kingdom of Fantasy (Series)

Pertama kali ‘berjumpa’ dengan tokoh tikus yang satu ini saya langsung jatuh cinta. Ketika itu anak saya kena ‘wajib baca’ dari sekolahnya dan tidak boleh lagi membawa komik Smurf kesayangannya. Mencari buku berbahasa Inggris yang banyak tulisannya tapi menarik buat anak lower primary (SD 1-3) agak susah. Untungnya salah satu teman Andrew ada yang bawa Geronimo Stilton, dan sejak itu buku itu jadi favorit kita bersama.

Siapa Geronimo Stilton?
Geronimo adalah seekor tikus jurnalis dari New Mouse City. Meskipun penakut dan takut ketinggian, tikus ini sering mengalami berbagai macam petualngan. Seri The Kingdom of Fantasy menceritakan petualangan Geronimo di dunia lain yaitu Kingdom of Fantasy.




Berikut hasil “interview” saya dengan Andrew soal buku kesayangannya, Geronimo Stilton: The Kingdom of The Fantasy The Series (sekarang sudah mencapai buku ke-5).

The Story

(Geronimo ceritanya tentang apa sih Du?) Ada 5 buku tentang Kingdom of Fantasy. Di setiap buku Geronimo menjadi pahlawan di Kingdom of Fantasy dengan mengalahkan Queen of the Witches dan menyelamatkan Blossom, Queen of the Fairies. Tujuan Queen of the Witches adalah mengambil alih Kingdom of Fantasy, tetapi Geronimo selalu berhasil mengalahkannya. Geronimo selalu dibantu oleh teman-temannya, yaitu King Thunderhorn dan adiknya Princess Emerald, Sterling the Princess of the Silver Dragon, Strongheart the Giant dan penyair kodok bernama Scribblehopper.

The Good

(Kenapa buku Geronimo Stilton menarik untuk anak-anak?) Karena buku itu tentang perjalanan menemukan dunia baru yang ada di Kingdom of Fantasy. Buku ini menceritakan tentang persahabatan mereka, petualangan dan juga sihir. Geronimo adalah tikus yang lucu dan memiliki sifat yang menarik. Bukunya penuh warna-warni dan gambar-gambar menarik, hingga peta dan bahasa khusus Kingdom of Fantasy sehingga mudah untuk membayangkan perjalanan Geronimo Stilton.






The Bad
Aku tidak suka Ogre, soalnya giginya bolong-bolong dan ada tikus mati disangkutkan di bajunya.
(Tapi bukunya sendiri bagus ngga?) Bukunya sendiri sih bagus. (Kalau ditanya ke Mama-nya, yang jelek dari buku ini adalah harganya… karena satu buku hardcover full-color bisa mencapai 250 ribu).

Andrew dan Koleksi Geronimo Stiltonnya
Jadi? Sejak ada buku ini, Andrew jadi rajin membaca dan tidak takut sama buku yang isinya hanya tulisan saja. Geronimo Stilton merupakan salah satu buku terbaik untuk transisi dari buku bayi/balita dan komik ke buku novel orang dewasa. Terutama jika diharuskan membaca dalam bahasa Inggris. Tidak harus beli series yang Kingdom of Fantasy kok, petualangan si tikus jurnalis ini banyak juga yang lebih pendek (dengan buku lebih tipis dan harga lebih murah, sekitar 80 ribu) dan ada juga petualangan adiknya Thea Stilton (bagi anak perempuan ini lebih menarik) dan teman-temannya. Semua dikemas dalam bentuk yang sama.

15 February 2014

Main di “Luar”

Nungguin anak bermain di salah satu playground di Jakarta, pandangan saya terpaku pada sebuah keluarga yang duduk di pojok cafe. Sebuah keluarga biasa, bapak, ibu, 3 orang anak dan seorang suster. Cafe tersebut memang disediakan oleh pihak playground agar orang tua yang menunggu anaknya bermain bisa bersantai juga. Tapi ini kenapa satu keluarga kumpul di sana? Anteng, duduk diam... ngga ngobrol satu sama lain juga.

Selidik punya selidik, mereka lagi asyik main game di tablet masing-masing. Si Ibu pegang laptop. Anak yang besar main ipad dan adik-adiknya berebutan tab yang lebih kecil. Si bapak? Bengong aja. Sambil sesekali mengarahkan si kakak biar main gamenya ngga kalah. Suster pun jadi main hape, entah sms-an sama siapa.

LAH?

Miris memang. Di saat indoor playground menjamur di mall-mall di Jakarta, anak-anak malah semakin kekurangan gerak badan. Masalahnya masuk playground itu kan bayar, mau main bayar, pendamping bayar, pesan makanan bayar... trus untuk apa masuk ke playground kalau hanya untuk duduk-duduk sambil main game?


Andrew paling suka main di Playground
Saya teringat campaign salah satu restoran fast food yang menggerakan anak agar main di luar... padahal di resto itu ada banyak free computer dan internet tersedia buat main game (saya dan anak saya sering nongkrong di sana haha). Tapi wallpaper computer itu semua menggalakan anak agar main di luar. Sampai-sampai ada lomba fotonya juga. Segitu kurangnya kah kita bermain di luar?

Okelah, di Jakarta taman sudah minim (meski sekarang mulai banyak lagi) dan banyak tempat ngga bersih (saya juga geli ke sana) tapi kan ada indoor playgrounds yang siap mendukung anak yang mau manjat-manjat (instead of pohon), lari-larian sampai permainan macam flying fox juga ada. Mahal? Well, kalo memang mahal, bisa kok ke playground murah meriah (di Pasaraya ada Pasya yang masih terjangkau dibandingkan playground franchise macam lollipop, chipmunks, dll) atau mampir saja ke fast food resto terdekat (atau ke flagship resto mereka, alias yang besar-besar macam di Kemang atau Alam Sutra), playgroundnya lebih dari cukup untuk membuat anak “bergerak”.

Saya pribadi sudah melupakan yang namanya bersepeda keliling komplek seperti yang biasa saya lakukan waktu kecil dulu. Jalanan komplek saya, selain rusak dan berlubang, bahaya disambar pemotor dibawah umur tanpa sim tanpa helm juga besar. Sudah ngga aman. Tapi tetap saja bukan berarti gadget ‘naik pangkat’ dari alat komunikasi menjadi permainan bagi anak. Kalau sudah keluar rumah, gadget disimpan... dan hanya digunakan saat saya terpaksa membawa dia meeting atau nyalon dan membutuhkan dia diam untuk kurang lebih 2 jam. Selain itu saya ngga mau waktu saya dan waktu bermainnya direbut sama benda yang harus selalu dicharge itu.


12 February 2014

2014 Hot Baby Items: Too Fancy For Baby?

Researching new baby items in 2014 for a project, I was amazed on how crazy the news items are. Design-wise, comfort-wise and safety-wise… these baby items are more than just another “helpful tools” for new moms. 


Mima Moon High Chair
Mima Moon High Chair
Looking for a high chair that lasts longer than your baby’s diaper size? This sleek chair might be the answer. Mima Moon High Chair is a 2-in-1 high chair that can be converted to junior seat, simply by removing the upper seat when the child is old enough. Suitable for kids, birth to 45kg. http://www.mimakids.com/configurator-moon/


BabyHome Dream Cot
BabyHome Dream Cot
This lightweight baby cot has every new mom’s dream in mind: changing from moving to rocking to stationary in a push of a button. It’s simple and it doesn’t look like a baby cot at all. All I was thinking when I saw this was: My daughter can set her dolls here when she’s old enough and it will fit the room nicely (too bad I have a son). http://babyhome.es/us/en/products/dream


Boon 2-Position Naked Collapsible Baby Bathtub
Naked Baby Bathtub
Created for newborn and toddler, Naked is a one-piece design BpA-free, Phthalate-free and PVC-free bathtub. Comes in Green, Blue, Red and Orange (with white color balancing it), the tub is a nice addition to your bathroom. https://www.booninc.com/products/Naked/610

Jahgoo 3-in-1 Potty
Jahgoo Potty
Yes, even a potty training has to be this elegant. An ergonomically design potty available in four colors (including that sweet pink). The non-slip cover can fit in any toilet and the stool can be used as a leg rest or a step stool for a child to reach higher place (like sink) when he’s fully potty trained. http://www.jahgoo.com/potty3in1.htm

4moms mamaRoo
MamaRoo Swing
Bright colors, brilliant design. I have to admit I fell in love with this item. It has five unique motions: car-ride, kangaroo, tree swing, rock-a-bye, and ocean. With built-in natural sound and compatible to any mp3 player, this swing brings baby comfort to the next level. Not a huge fan of bright colors? Choose from the more subtle options. http://www.4moms.com/mamaroo

So I asked this question: If I’m a new mom, will I buy and use these products? Maybe not. I’m not the Victoria Beckham kind of Mom. Haha. As much as I love looking at a perfectly designed nursery, my baby room would probably be just a messy square.

(These post is a pure opinion-based on items I encounter while browsing for baby furniture a while ago. I simply liked them and felt like writing about them. I have never tried these products and not trying to encourage people to buy - I doubt they're available in Indo anyway. Have to include this statement just in case someone thought this is a paid ad. Haha. I wish.)

08 February 2014

Inheriting the Spirit of The Wooden Horse


This Chinese New Year is slightly different from the past years because we have extended #DateWithDudu adventure, a mall-to-mall roadshow and snapping the Imlek celebrations there. Ini oleh-olehnya.

Andrew shio Anjing
Kok sempat? Saya sendiri juga bingung bertanya-tanya. Tapi liburan Chinese New Year tahun ini memang beda karena saya sedang in-between jobs, alias baru resign dari yang satu dan belum masuk ke kantor berikutnya. Imlek yang jatuh pada hari Jumat, bikin tambah panjang liburan. Total liburan saya weekend itu adalah 4 hari hahaha. Puas deh. So, saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk pergi keliling sama Andrew. Dan karena cuaca di Jakarta sedang tidak bersahabat, jadilah Mall yang sedang didekorasi dengan aneka hiasan kuda itu jadi tujuan kita berkeliling. 

The year of The Wooden Horse fortune:
A horse that's bright, intelligent, friendly, energetic and a good friend. Keep things simple and soft in colors.
Bukannya saya percaya yang begituan, tapi yah, peruntungan kan salah satu elemen pergantian tahun (ngeles nih). Dan ternyata saya menemukan peruntungan tiap shio di Gandaria City. Sayangnya semuanya jelek nasibnya, even si Kuda sendiri walaupun dia yang paling ngga parah

Dari situ kita berkelana ke Mall Taman Angrek, Mall Kelapa Gading dan Mall of Indonesia. Bener-bener keliling Jakarta jadinya. 

(L-R) Mall Taman Anggrek, Mall Kelapa Gading and Pondok Indah Mall
Tapi yang namanya Chinese New Year ngga pernah lengkap tanpa mampir ke Pondok Indah Mall untuk melihat Barongsai, pertunjukan favorit Andrew sejak batita. Buat saya, Barongsai yang sekarang bukan cuma main tonggak tapi joged shufflin' dan Gangnam Style itu, adalah sesuatu yang bisa menjadi kenangan buat Andrew. Dari keluarga saya yang notabene Chinese ini, saya ngga bisa bahasa Mandarin, saya ngga tau arti tahun baru selain angpao. Keluarga saya ngga sedia Yusheng. Saya ngga suka Nian Gao (alias kue keranjang). Petasan ngga pasang (emang masi boleh ya?). Baju merah ya seadanya. Jadi apa dong yang bisa saya wariskan ke anak saya yang half-Chinese itu? 
Barongsai Tonggak di Pondok Indah Mall

Jadilah walaupun hanya di mall, saya ajak dia nonton Barongsai dan sometimes kita kasi angpao juga. Kita keliling dan saya mengenalkan dia dengan bermacam-macam shio. Saya bahkan menarik dia ke salon buat potong rambut sebelum Chinese New Year. Di sekolah dia belajar Mandarin dan exkulnya wushu. Waktu kumpul keluarga, saya ijinkan dia sembahyang pakai hio walaupun kita sudah jadi pemeluk agama Kristen. At least, he will always have something to remember about being "Chinese" in Indonesia. 

Dan semoga yang diingat bukan hanya angpao-nya.

Senangnya dapat angpao dari keluarga


06 February 2014

Lego Bricks: Building A Relationship

Lego means building more than just bricks… it strengthen relationship.


Terbukti waktu menang nonbar The Lego Movie hari Minggu kemarin, tim mama dan anak yang ini sudah sama-sama excited sejak pengumuman. Andrew suka Lego. Christmas kemarin dia dapat “harta karun” berbentuk Lego Star Wars dari Grandma and Grandpa di negeri seberang. Dan sekarang semuanya tambah hore dengan adanya dua tiket nonton The Lego Movie dari XY Kids di tangan. Saya, jujur bukan fans Lego, tapi adalah suatu kebahagiaan tersendiri untuk mengajak anak nonton film yang dia suka (ciehhhhhhh).

Hari Minggu itu kita sudah stand by jam 8.30 di XXI Gandaria City demi The Lego Movie and it turns out to be one of the best #DateWithDudu…. Just like the song on The Lego Movie: Everything is Awesome!

1. Andrew dapat foto sama Emmet (dan Wyldstyle)




2. Filmnya bagus… kids friendly dan colourful!



The Lego Movie menceritakan tentang Emmet, seorang pekerja konstruksi biasa yang menemukan tutup senjata mematikan Kragle, dan harus menjalankan peran sebagai seorang Master Builder dan menyelamatkan dunia lego. Kragle yang dicuri oleh Lord Business (a.k.a. President Business) merupakan senjata untuk membekukan dunia lego yang direbut dari penjagaan peramal Vitruvius.

3. Dapat goody bag juga dari XYKids. Asyik. 





What is The Lego Movie and why it’s such a big deal?

Kalau bertanya pada Andrew sih sudah bisa dipastikan kalau dia akan cerita panjang lebar dan sibuk bertanya apa scene favorit anda. “Adegan favorit aku waktu di awal si Emmet mandi dan matanya kena sabun.” Kalau cerita itu bisa tertawa panjang lebar. “Sama waktu Wyldstyle nyanyi Everything is Awesome trus robot-robotnya ikutan joged.” Kalau saya sih paling suka... apa ya? Sepertinya saya suka keseluruhan dari cerita The Lego Movie itu sendiri yang mengingatkan saya sebagai orang dewasa bahwa meskipun menatap mainan yang sama, anak punya sudut pandang berbeda.

Masalahnya mungkin hanya Andrew belum ngerti kalo Lego itu mahal. Haha...



So, I’d suggest parents, go watch this movie with your kids and go play Lego together afterwards. Di Gandaria City ada box Lego tepat di depan XXI-nya. Don’t take things too seriously and don’t stick to the instruction sheet. Main Lego itu seperti membesarkan anak, manualnya ada... tapi kita juga harus menggunakan imajinasi kita untuk membuat sesuatu yang unik dan berguna untuk cerita hidup kita (dan dia). Dan kalau sudah nyangkut hubungan saya dan anak...

EVERYTHING IS (Indeed) AWESOME…. *lanjut nyanyi*

03 February 2014

Honest Talk With A Boy

Hari Sabtu kemarin saya dan Andrew mendengarkan radio bersama. Biasanya kalau antar dia sekolah, kita putar JaKFM karena Andrew seneng dengerin Tawco-nya Ronal dan Tike. Kalo weekend, saya yang pegang kendali radio dan kita biasanya dengerin ParenThink-nya Mona Ratuliu di CosmopolitanFM.

Apa yang berbeda dari Sabtu kemaren? Well, rupanya, Andrew ikut menyimak nasihat yang diberikan penyiar bagi para orang tua. Sebuah nasihat tentang pilihan. Pertama ada pilihan “Enak VS Enak” yang digunakan untuk mengetes apakah anak sudah bisa memilih dan mengajarkan anak untuk tidak serakah. Yang kedua ada “Enak VS Ngga Enak” yang kalau ngga salah mencegah anak jadi egois dan mengajak anak belajar kecewa. Yang terakhir ada “Ngga Enak vs Ngga Enak”.

Andrew jadi tahu trik orang tua ‘ngakalin’ anak. Tapi saya emang pada dasarnya ngga pernah bohong sama dia karena saya ngga mau ribet. Jadi kalau emang pengen saya kasih ya saya belikan itu mainan. Jelek memang karena jadi ngga konsisten.

Tapi bukan itu yang bikin kaget.

Di akhir siaran, Mona Ratuliu bercerita kalau anak yang sudah tahu bahwa orang tuanya mudah jatuh kasihan akan menangis supaya orang tuanya ngga tega dan membelikan semua permintaannya. Mendengar hal itu, Andrew komentar gini:


“Aku tidak akan melakukan itu, Ma. Itu CURANG! Aku hanya akan beli mainan kalau kita punya uang. Kalau kita beli mainan banyak-banyak, itu namanya serakah, nanti kita jatuh miskin dan harus jual rumah untuk beli mainan. Trus kita tinggal di mana? Lagipula pura-pura nangis itu namanya berbuat jahat sama Mama. Aku ngga mau jahat sama Mama karena aku sayang Mama.”



Honestly, I'm impressed with the speech.

01 February 2014

Resolusi 2014 : Playground Hunting

Keliling dunia sama anak yang dicari pasti hanya satu: playground. Seringnya saya pergi ke playground akhir-akhir ini, membuat saya ingin mengumpulkan foto-foto playground yang pernah kita datangi dalam satu album. 

So inilah hasilnya. Dari Prague sampe Pekalongan dan dari Semarang Sampai Scottsdale... Playground around the world. 

Click HERE to view our Playground Hunting photos
“Playground Hunting” susah-susah gampang. Apalagi dengan kamera seadanya yang saya punya. Kadang playground terlihat megah di kala kosong, tapi kalau kosong ya perosotan itu kok jadi mirip pajangan daripada tempat mainan anak. Tapi kalau penuh juga ya ngga kelihatan mana mainannya, yang terfoto hanya sekumpulan anak-anak.

Ada beberapa Playground yang tempatnya indoor, sempit dan jadi susah banget difotonya. Ada playground bagus dan murah yang jadi langganan tempat anak saya main, eh ngga berapa lama dia tutup atau berubah konsep dan mendadak naik harga. Ada playground yang saya ngga foto karena masuknya bayar hahahaha... Akhirnya kamera saya titipin anak saya, syukur-syukur hasilnya bisa dipake. Ada playground yang bagus, jadi pas foto saya happy banget karena gampang cari angle. Kebanyakan sih saya bertemu playground standard (seperti yang di restoran cepat saji itu lho) tapi anak saya tetap happy tuh.

Waktu ngumpulin foto sampe buka-buka file foto lama... back to around 2006 when my son, Andrew, was born. Rasanya kenangan itu kembali semua and there were some regrets kenapa ‘playground hunting’ ini ngga saya mulai lebih awal. I’ve been to more places and more playgrounds that what I’ve pinned on the Pinterest album. Tapi waktu itu, enjoying the moment with my son was more important than snapping pictures. Seperti waktu di Prague, saya titip anak di playground mall, trus saya ngelayap. Pas browsing file baru inget kalau saya ngga foto playground itu dengan serius. Cuma ada yang burem. Sekarang menyesallllll hahaha.

Saya harap, saya belum terlambat untuk memulai ‘playground hunting’. Anak saya sudah 7 tahun, sudah terlalu besar untuk beberapa playground dan saya sudah tidak bepergian sesering dulu. But it’s worth the try. Belum telat buat bikin resolusi 2014 kan ya, jadi ini salah satu resolusi saya.