21 February 2022

Platform Content Creator adalah Peluang di Saat Pandemi

Ada yang bilang kalau pandemi bikin kita jadi lebih kreatif. Ruang gerak yang terbatas karena di rumah aja membuat kita punya waktu lebih banyak untuk mengeksplorasi sisi kreatif diri kita. Setidaknya, saya merasa, dengan bekerja dari rumah, saya punya ekstra beberapa jam untuk menulis blog, ikutan kelas online, nonton webinar dan video lifehack yang sekarang sepertinya makin beragam. Selain ada waktu, sekarang ada demand, ada supply. Jadi content creator makin banyak juga di sekitar saya.

Dulu, kita suka bikin content juga sih.

Misalnya teman-teman yang tadinya hanya masak, buru-buru menyiapkan bekal anak karena harus segera bertarung dengan kemacetan ibukota untuk berangkat kerja. Sekarang punya ekstra 1 jam untuk menata bekal dengan rapi, difoto dulu atau bahkan bikin video pembuatannya. Semua mendadak jadi sempat. Tidak heran kalau ekonomi kreator jadi bertumbuh pesat.

Beberapa waktu lalu, IDN Media meluncurkan Indonesia Creators Economy (ICE) yang, mengutip penjelasan Winston Utomo, CEO IDN Media, “memiliki visi untuk mendemokratisasi “creators economy” di Indonesia melalui teknologi.” ICE ini sebelumnya dikenal dengan nama IDN Creator Network, yang sudah beroperasi sejak 2017. Jadi mereka bukan pemain baru di dunia content creator.


Winston Utomo, CEO IDN Media (kanan) dan William Utomo, COO IDN Media (kiri)

Ekonomi kreator sendiri dilansir tumbuh dari perkembangan digital yang terjadi beberapa tahun belakangan, dan para pemilik brand yang memilih membeli jasa creator untuk mengiklankan produk mereka. Dengan hadirnya insentif bagi para kreator, maka konten yang dihasilkan akan lebih banyak jumlahnya dan dengan kualitas yang lebih baik lagi. Lalu viral, terkenal, dan jadi cita-cita banyak orang. Haha. Soalnya anak sekarang kalau ditanya cita-cita sudah bukan dokter atau pilot lagi, tapi jadi Youtuber atau selebgram.

Karenanya, Winston Utomo berharap ICE dapat memberikan dampak dan kontribusi positif bagi dunia konten kreator di Indonesia. “Dengan peluncuran ICE, kami siap untuk berkembang lebih pesat, berinvestasi lebih agresif, dan tumbuh lebih inovatif di industri kreator Indonesia,” jelasnya. ICE sendiri menawarkan kolaborasi antara brand dan creator, dengan sistem kerja yang lebih efektif. Di tahun pertama ini, layanan yang disediakan oleh ICE adalah content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solutions, dan brand & product development. ICE juga akan menawarkan sistem pembayaran dan produk finansial/keuangan untuk efisiensi setiap kolaborasi.

“Platform revolusioner ICE akan mengubah cara kreator konten dan brand berkolaborasi. Ini adalah komitmen kami untuk berkontribusi dan mengembangkan “creators economy” di Indonesia,” jelas William Utomo, COO IDN Media.

2021 melihat pertumbuhan ekonomi kreator yang cepat, termasuk di dalamnya influencer marketing dan content creator. Definisi content creator sendiri sebenarnya lumayan luas. Ada yang bilang “pembuat material edukasi atau entertainment dan posting di media sosial.” Ada yang mengidentifikasi mereka hanya sebagai “pembuat konten yang menarik dan menginspirasi orang lain.” Lalu, Ada juga yang secara spesifik menyebutkan bahwa content creator ini adalah orang yang bertanggung jawab menghubungkan brand dengan target market melalui content yang dibuatnya.

Meskipun kalau disebut content creator, pikiran saya langsung menuju ke para pembuat video pendek dan pelaku live stream, ternyata blog dan foto juga bisa termasuk ke dalam kategori content. Hanya medianya saja yang berbeda.

Blogging juga creating content

Ketika ada anak seorang teman yang bercita-cita jadi Youtuber, diarahkan bertanya ke saya oleh orang tuanya hanya karena saya bilang saya blogger, ada beberapa hal yang mungkin bisa jadi pegangan. Karena apapun medianya, menurut saya seorang content creator setidaknya memiliki 3 hal ini: identitas, konsistensi dan motivasi.

Identitas ini keunikan content kita. Kalo blogger mungkin bilangnya “niche” blog-nya apa. Mengetahui siapa saya dan apa yang saya suka bisa membantu saya membuat konten lebih baik. Konsistensi juga penting. Bukan hanya dalam bikin konten, tapi dalam menjaga identitas dan hubungan dengan orang lain. Coba kalau seorang content creator terkenal tapi sering ghosting brand yang kontak, atau tidak konsisten membalas message. Lama-lama yang mau menggunakan jasanya juga jadi malas. Lalu motivasi juga penting karena ini adalah alasan mendasar kita jadi seorang content creator. Saya jadi blogger karena saya suka nulis. Dan bukan salah kalau motivasi kita cari uang. Kenapa nggak? Yang penting motivasinya bisa mendorong kita untuk konsisten membuat content bagus.


So, dengan adanya waktu ekstra di tengah pandemi ini, dan munculnya platform seperti ICE, peluangnya sudah ada. Tinggal kita mau atau tidak untuk memanfaatkannya.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.