31 March 2016

Singapura Dulu dan Sekarang

Setiap boarding di Changi, orang tua saya selalu bilang “kamu inget ngga, waktu pertama kali keluar negeri, kamu nangis ngga mau pulang di airport?” Ingat! Salah satu kenangan masa kecil yang tidak terlupakan adalah perasaan sedih karena harus meninggalkan Singapura. 

Sayangnya tidak semua hal tentang kunjungan perdana naik pesawat dengan paspor yang masih nebeng orang tua itu karena sudah lebih dari 20 tahun berlalu. Tapi ada empat tempat yang menjadi tempat nostalgia, meski saya belum tua-tua amat.

Lobby Singapore Science Center (2014)
Singapore Science Center
Tempat ini adalah destinasi wajib di Singapura. Ibarat cinta pertama, museum yang interaktif ini cepat mendapatkan tempat di hati anak-anak termasuk saya dan kedua adik saya. Dari stasiun MRT Jurong East, kami semua harus berjalan kaki menerobos rusun dan pasar untuk sampai ke sana selama 15 menit. Pada jaman itu, yang namanya jalan kaki tidak ada dalam kamus kami yang selalu diantar jemput naik mobil. Science Center sendiri sudah banyak berubah meskipun bagian basic science dan tipuan mata yang ada di bagian paling depan termasuk lobby utama yang banyak pintunya, masih kurang lebih sama dengan yang ada di ingatan kita.

30 March 2016

Saudara itu Beda Bahasa, Mainnya Tetap Sama

Suatu hari, saya dapat whatsapp dari Papa, mengabari bahwa Andrew menginap di rumah tante saya karena saudara-saudara yang dari Jawa sedang datang liburan ke Jakarta. Lah, tumben. Biasanya anak ini rewel tidak bisa tidur kalau tidak ada saya. Ternyata kalau banyak teman jadi lain ceritanya.


Andrew anak tunggal. Saya single parent dan anak paling tua. Otomatis Andrew tidak punya sepupu dan tumbuh besar dikelilingi orang dewasa. Teman sebayanya hanya ada di sekolah. Tapi ternyata yang namanya teman dari pendidikan formal jaman sekarang lebih banyak dramanya daripada akrabnya. Plus, bersekolah di international school dengan jadwal super padat, membuat Andrew hampir tidak pernah main ke rumah teman sekolahya.

29 March 2016

Kebun, Cafe Idaman dan Jamu Kunyit Asam

Sebenarnya ini salah satu subyek favorit saya, soalnya saya suka penasaran. Tapi entah kenapa menulis tantangan hari kedua One Day One Post, yang menyinggung tanaman obat, apotik hidup, dan bumbu dapur di rumah, kok rasanya sulit benar. Mungkin karena saya tidak punya pengalaman pribadi dengan tanaman obat dan bumbu, kecuali yang sudah berbentuk minuman tradisional.

“Tidak, terima kasih.” Begitu kata Dudu setiap dia mendengar kata “jamu”. Meskipun di mata dia jamu tidak lebih parah dari kopi dan tidak lebih bau dari durian, tapi tetap saja bukan sesuatu yang layak minum. “Lebih baik minum jus wortel dicampur apel, Ma. Itu sudah banyak vitaminnya.”

Dudu yang hobi berkebun sedang panen jeruk.
Sekarang pohon ini sudah ditebang dan ditanam ulang.

20 March 2016

Antara Ibu Bekerja dan Anak Mandiri

Resiko ibu bekerja seperti saya adalah terkaget-kaget ketika datang akhir pekan dan si anak memamerkan skill baru yang dipelari ketika hari kerja. Karena itu saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk berkencan dengan Dudu, supaya tidak ketinggalan update dari anak yang tahu-tahu sudah mau 10 tahun dan bisa melakukan semuanya sendiri.

Dari kecil belajar pun sendiri
Kemarin, karena Dudu sakit (lagi), kita jadi tidak bisa kemana-mana. Akhirnya saya iseng melontarkan pertanyaan: “Menurut kamu, anak mandiri itu seperti apa?”

18 March 2016

Fashion Show 101: Anak Laki-Laki Belajar Percaya Diri

Setelah sekian lama absen dari catwalk, Andrew kemarin kembali naik panggung di Jakarta Kids Fair 2016, membawakan koleksi dari Matahari Department Store diiringi nyanyian grup Di Atas Rata-Rata asuhan Gita dan Erwin Gutawa. 


 Lalu saya yan sedang berbangga hati ini dapat pertanyaan, “Mba, kok anaknya laki-laki ikut fashion show? Ngga takut, maaf yah Mba, jadi feminin?”

Hal tersebut sejujurnya pernah melintas di benak saya. Maklum, Andrew pertama naik panggung usia 2 tahun ketika acara final Parenting Cover Hunt. Sekarang, 8 tahun kemudian, dia kembali ikut naik panggung untuk acara yang diadakan oleh Ayahbunda dan Parenting Indonesia. Kembalilah rutinitas kita, datang pagi sebelum mall buka, gladi resik, di tengah mall yang sepi lalu make up di backstage dan akhirnya mulai peragaan busana. Tapi dalam rentang 6 tahun Andrew wara-wiri di catwalk, saya merasa lebih banyak hal yang bisa dipelajari daripada dikhawatirkan. Bayangkan saja, satu ketika, Andrew bisa gladi resik lalu ke sekolah dan pulang sekolah baru naik panggung. Dalam satu moment itu saja, dia belajar, disiplin dan konsistensi. Untuk yang masih ragu, coba disimak pengalaman kita berdua keliling mall belum buka dan apa yang bisa dipetik dari sana.

15 March 2016

Arti Kejujuran Bagi Anak Kelas 4 SD

“Aku pernah dengar kalau ada anak berbuat nakal, orang tuanya berbohong anaknya akan ditangkap polisi atau lebih parah, akan ditinggalkan orang tua. Padahal mana mungkin, orang bodoh mana yang percaya akan ditangkap polisi gara-gara itu. Jadi orang dewasa pasti sedang berbohong.”- Dudu
Berani jujur adalah tema lomba menulis yang diikuti Andrew awal bulan kemarin. Dan surprise, anak yang selalu saya “keluhkan” susah untuk disuruh menulis blog bersama saya ini bisa mendapatkan tempat di 10 karya terpilih dan diundang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada pembukaan acara Jakarta Kids Festival 2016. 

10 Anak Berani Jujur di KPK (photo: Jakarta Kids Fest)

10 March 2016

3 Life Lessons From Kungfu Panda 3

Saya selalu punya soft spot untuk Panda. Bukan hanya karena mereka lucu, dan kita share kesenangan makan bambu (maksudnya ini saya suka rebung isi lumpia lho), tapi karena saya punya boneka Panda yang seumur Master Shifu. Lalu muncul hari libur kejepit tengah minggu dengan ajakan nonton Kungfu Panda 3. 


Cerita Kungfu Panda 3 masih tentang Panda bernama Po yang sekarang sudah jadi Dragon Warrior. Ketika dia berpikir cerita hidupnya sudah selesai, Master Shifu menyuruhnya jadi guru. Dan Po, tentu saja, gagal. Di saat dia sedang memikirkan nasehat Master Shifu untuk menjadi dirinya sendiri agar dapat menguasai Chi, desanya kedatangan seekor Panda bernama Li Shan yang ternyata adalah ayah kandung Po. Karena konon para Panda dapat mengajarkan Chi, dan tenaga itu diperlukan untuk mengalahkan Jendral Kai yang mengancam desa maka Po ikut dengan ayah kandungnya ke Desa Rahasia Panda. 

09 March 2016

Jakarta Toys & Comics Fair 2016

Ritual tahunan kita adalah pergi ke Jakarta Toys & Comics Fair di Balai Kartini setiap bulan Maret dan spending uang angpao Dudu di sana. Kali ini petualangan kita sedikit berbeda karena ditemani zombie dan tongkat selfie.

Biasanya kita berdua jadi salah satu pengunjung pertama. Tahun lalu bahkan sampai beli tiket pre-sale. Namun kali ini tidak ada cerita mengantri hari Sabtu pagi di Balai Kartini karena si Dudu sakit. Dari Jumat sudah bertaruh, kalau tidak sembuh ya berarti kita terpaksa melewatkan kencan tahunan kita ini. Tapi karena si Dudu sudah bertekad untuk sembuh, jadi hari Minggu kita berangkat untuk hunting action figure pelengkap ceritanya. 


Foto pakai monopod. Dudu yang keker, Dudu yang pencet tombol. Untung sukses di percobaan perdana.

06 March 2016

Sejenak di Kampung Batik Laweyan

"Jaga istrimu baik-baik ya, Om." Kalimat Dudu yang berani menguliahi sepasang pengantin baru itu mengundang gelak tawa semua orang yang mendengarnya. Well, pernikahan sepupu saya inilah yang membawa petualangan kita ke Solo, Jawa Tengah. Kota Batik, kalau kata tulisan di bawah nama airportnya.

Meski Adi Sumarmo ternyata terletak di Boyolali.

Berada di kota batik berarti kita harus belanja batik. Apalagi saya termasuk yang kecanduan batik. Mengikuti tante-tante yang hobi shopping, saya sampai di satu lokasi bernama Kampung Batik. 



03 March 2016

Just Try Everything At Zootopia

Nonton film ini diawali dengan rasa skeptis akan film kartun (saya) dan rasa penasaran akan pertualangan rubah dan kelinci (Dudu). Kegagalan nonton di weekend pertama film ini keluar, membuat kita mencoba lagi. Kalau kata Shakira: Try Everything.

Menemukan backdrop subway Zootopia di depan CGV
Soalnya tumben Dudu mau diajak nonton film yang malam (kita nonton 7.30 di CGV) dan tumben saya bisa pulang dari kantor pas jam 6 karena bos lagi dinas. Karena sepertinya semesta mendukung, ya sudahlah yuk dicoba nonton jam yang notabene tidak biasa buat kita. Coba jelaskan ceritanya, Du? Sampai diomongin terus?

01 March 2016

Learning Language with Duolingo

Determined to write an English Post for English Friday Challenge, I was honestly challenged by the topic: favorite apps on your smartphone. The first thing I do is eliminating all the social apps. Then I turned to Dudu.

Dudu: Criminal Case?
Mama: Well, that's more like a game.
Dudu: But it's a fun apps.

True. When my tablet died, and I bought its replacement, one of the first game/apps I installed back on was Criminal Case. It's a game that unites us, as we collaborate to solve each case and move on to the next level. But it's not exactly an app. At least not for me. So what, then? I like Snapseed, but I don't have that much time to edit pictures. I use Google Keep for blogging but it's not exactly an exclusive android app either because you can switch back and forth to desktop. Then I realize an abandoned application on the left corner called Duolingo. A language-learning app. It's was installed earlier last month in conjunction with my long-term resolution of learning a new language. So here I left it dusty. 

If you abandoned them, the bar will decrease like the one on the right