“Aku pernah dengar kalau ada anak berbuat nakal, orang tuanya berbohong anaknya akan ditangkap polisi atau lebih parah, akan ditinggalkan orang tua. Padahal mana mungkin, orang bodoh mana yang percaya akan ditangkap polisi gara-gara itu. Jadi orang dewasa pasti sedang berbohong.”- DuduBerani jujur adalah tema lomba menulis yang diikuti Andrew awal bulan kemarin. Dan surprise, anak yang selalu saya “keluhkan” susah untuk disuruh menulis blog bersama saya ini bisa mendapatkan tempat di 10 karya terpilih dan diundang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada pembukaan acara Jakarta Kids Festival 2016.
10 Anak Berani Jujur di KPK (photo: Jakarta Kids Fest) |
Saya kerap bertanya kenapa Andrew lebih mirip daddy-nya yang jurnalis TV, lebih suka siaran di radio dan senang bicara serta tampil depan umum. Kenapa bukan senang menulis seperti saya, dan membantu saya ngeblog? Makanya ketika mendapat informasi tentang lomba ini, saya memutuskan dia harus ikut, meski itu berarti menulis pas deadline. Nah, ini baru mirip Mamanya yang punya tenaga extra saat kepepet.
Ada lirik lagu berbunyi, “Honesty is such a lonely word.” Tapi ternyata dalam kasus ini kejujuran tidaklah identik dengan kesendirian. Menurut Prameshwari Sugiri, CCO Ayahbunda dan Parenting Indonesia, ada ratusan tulisan yang masuk dari para pelajar SD. Semua tulisan itu kemudian diantarkan ke KPK oleh para pemilik karya terpilih. Siapa yang mengira kalau tiba-tiba saya mendapat telepon yang mengumumkan bahwa Andrew terpilih menjadi salah satu yang akan menyerahkan tulisan ke KPK.
Tulisan Andrew untuk lomba KPK |
Masalahnya, ketika hari kunjungan ke KPK bersamaan dengan hari pertama UTS. Tapi setelah pesimis tidak bisa hadir, akhirnya, Andrew sampai di KPK juga hari Jumat setelah ujian. Kebagian foto bersama, cap tangan dan syuting liputan. Bangga rasanya walaupun saya tidak sempat menemani lantaran harus bekerja.
Puncaknya tentu saja acara talkshow dan penyerahan piagam untuk karya terpilih di Kota Kasablanka. Pada talkshow “Membesarkan Anak Jujur” yang menghadirkan Pimpinan KPK Ibu Basaria Panjaitan, dan Pendiri Rumah Main Cikal, Ibu Najeela Shihab membuat para orang tua merenungkan kembali pola asuh yang mereka jalankan selama ini. Menurut Ibu Basaria yang mengawali karirnya sebagai reserse di bidang Narkoba Polda Bali ini, kejahatan timbul karena adanya niat dan kesempatan. Hal inilah yang diingat oleh Andrew. Soalnya sepulang dari acara dia komentar begini, “Mama pasti tidak pernah berbuat jahat karena meskipun Mama punya kesempatan, Mama tidak niat melakukannya. Mama kan pemalas.” Enak saja.
Puncaknya tentu saja acara talkshow dan penyerahan piagam untuk karya terpilih di Kota Kasablanka. Pada talkshow “Membesarkan Anak Jujur” yang menghadirkan Pimpinan KPK Ibu Basaria Panjaitan, dan Pendiri Rumah Main Cikal, Ibu Najeela Shihab membuat para orang tua merenungkan kembali pola asuh yang mereka jalankan selama ini. Menurut Ibu Basaria yang mengawali karirnya sebagai reserse di bidang Narkoba Polda Bali ini, kejahatan timbul karena adanya niat dan kesempatan. Hal inilah yang diingat oleh Andrew. Soalnya sepulang dari acara dia komentar begini, “Mama pasti tidak pernah berbuat jahat karena meskipun Mama punya kesempatan, Mama tidak niat melakukannya. Mama kan pemalas.” Enak saja.
Sementara Ibu Najeela mengingatkan kalau terkadang orang tua sibuk dengan pola asuhnya sendiri dan melupakan niat dan tujuan si anak. Padahal yang namanya suara anak perlu juga didengarkan dan dijadikan bahan pertimbangan. Andrew pernah protes soal ini, yang akhirnya menjadi inti dan highlight tulisannya.
“Jika aku mengetahui orang dewasa berbohong, aku akan tanya kenapa dia berbohong pada anak-anak. Jika tidak boleh katakan saja yang sejujurnya, tidak perlu berbohong untuk melarang anak-anak melakukan sesuatu.” - DuduSaya sejujurnya tidak pernah berpikir sejauh itu. Memang sih, ada kalanya saya melarang Andrew dengan alasan kurang masuk akal. Misalnya kalau belum makan tidak boleh berenang. Atau kalau belum mandi tidak boleh beli mainan. Padahal sebenarnya tidak boleh beli mainan karena mahal dan tidak boleh berenang karena udara yang terlalu dingin atau anak sedang pilek. Tidak pernah terpikirkan kalau si anak ini ternyata “kesal” dengan larangan asal-asalan yang terlontar dari mulut saya. Yah, Du, tidak semua anak bisa mengerti dan maklum kan kalau diberi tahu alasan sebenarnya.
Penerima piagam di acara Talkshow |
Penyerahan Piagam oleh Ibu Basaria Panjaitan dan Ibu Najeela Shihab |
Tapi ya, jadi belajar juga untuk tidak “mengancam” anak. Kalau mau anak jujur, ya harus dimulai dari kejujuran orang tuanya.
Mama: Kalau nilainya bagus boleh beli mainan.
Dudu: Mama sedang menyogok aku ya?
Mama: Iya. Habis susah bener memotivasi kamu belajar dan dapat nilai bagus. Mama sogok aja biar berhasil.
Dudu: Kok Mama jujur sekali?
Mama: Ya, memang kenyataannya Mama sedang berusaha menyogok kamu kok.
Dudu: Mama ini memang orang tua aneh.
Asal jangan dilaporin KPK ya, Du.
By the way, hasil Google search menghasilkan dua liputan ini:
Mama: Kalau nilainya bagus boleh beli mainan.
Dudu: Mama sedang menyogok aku ya?
Mama: Iya. Habis susah bener memotivasi kamu belajar dan dapat nilai bagus. Mama sogok aja biar berhasil.
Dudu: Kok Mama jujur sekali?
Mama: Ya, memang kenyataannya Mama sedang berusaha menyogok kamu kok.
Dudu: Mama ini memang orang tua aneh.
Asal jangan dilaporin KPK ya, Du.
By the way, hasil Google search menghasilkan dua liputan ini:
Dudu emang hebaaat! Suka dengan kejujuran dan keingintahuannya yang tinggi. Duh semoga nanti anakku kelak pinternya kayak Dudu ya *make a wish*
ReplyDeleteAminnnn... anakmu nanti juga pasti ngga kalah hebat kok hehe
DeleteWah hebat banget anaknya.
ReplyDeleteNamanya Andrew, panggilannya Dudu ya?
Selamat buat Dudu :)
Iya Mba, panggilannya Dudu. Terima kasih :)
DeleteDudu keren sangat.. :)
ReplyDeleteTerima kasih Mba
DeleteKeren, mak. Selamat nggih..
ReplyDeleteTerima kasih :)
DeleteSelamat ya...keren..aku juga tau ada lomba ini,tp udah last minute DL. Ditambah saya mau keluar kota,ga jadi ikutan deh. Nt kabar2i ya..kl ada lomba2 lagi,anak saya baru kls 2 SD.
ReplyDeleteIya sayang Mba ngga ikutan. Kemarin salah 1 juaranya ada yang anak kelas 1 SD lho.
DeleteSelamat ya...keren..aku juga tau ada lomba ini,tp udah last minute DL. Ditambah saya mau keluar kota,ga jadi ikutan deh. Nt kabar2i ya..kl ada lomba2 lagi,anak saya baru kls 2 SD.
ReplyDeleteSelamat buat Dudu... Kecil-kecil udah berprestasi ^^ semoga terus berkarya dalam kejujuran ya Dudu. Tulisannya juga jadi semacam sentilan nih buat kita ya mak..
ReplyDeleteTerima kasih Mba. Iya ini tulisannya bikin kaget Mamanya juga hehe
DeleteHahaha lucu makss Dudu. Dan guanteng bangett ��������. Salam ya mak ������
ReplyDeleteTerima kasih Mak. Salam balik dari anaknya
Deletekeren anak...nya..ma..semoga kelak jadi pimpinan KPK..HI2 AAMIIN..
ReplyDeleteAminnnn. Makasih ya Mak
DeleteAduuuh dudududu.. kamu keren sekali, tulisannya juga enak dibaca, pantas kamu dpt yg terbaik, selamat ya nak, selamat ya mama :-)
ReplyDeleteBtw, andrew yg kemarin acara nanya boboi boy ya? :-)
Hai Mba Lia. Thanks ya.
DeleteIya bener, kemarin dia yang nanya di acara Boboiboy. Hehe.
Dudu, selamaaaat! anak kecil tuh tulisannya sederhana, tapi justru di situ realitasnya. Sederhana aja. Emang susah jadi sederhana teh ya :D
ReplyDeleteAku surprise sih Mba, soalnya yang kategori dia yang menang sudah filosofis tulisannya. Sementara essay dia masih anak-anak banget. Ternyata masih rejeki. Thanks ya Mba.
Deletemama malas ya mah? hehehe...
ReplyDeleteHahaha ini kan emang sering terucap dari Dudu
DeleteDudu kereeeen niiich, bener juga ya, kalau kita mau melakukan sesuatu ya harus jujur, ngapain anak dibohongin
ReplyDeleteSudut pandang anak emang beda ya hahaha
DeleteHallo Mami Ruth, duuh sy nyari lambang jempol neh. kok gak ada yaa? mau sy klik 'Like' :) I like his writing, excellent and really comes from the heart! Bravo Dudu!
ReplyDeleteHaha. Thanks yaaaaa. Saya juga sebenernya surprise dia bisa tulis begini hehe.
Delete