Ilustrasi sampul depan yang seram juga |
Sampul belakang buku dan cuplikannya |
ISBN: 9786021246528
Rilis: 2015
Halaman: viii + 184
Penerbit: Penerbit B First
Bahasa: Indonesia
Dapatkan buku ini di toko buku online Bukupedia
Sinopsis:
Rilis: 2015
Halaman: viii + 184
Penerbit: Penerbit B First
Bahasa: Indonesia
Dapatkan buku ini di toko buku online Bukupedia
Sinopsis:
Dibuka dengan petualangan horror Trinity di Jepang lalu cerita horror Valiant tentang nenek-nenek di Edinburgh, cerita ini meski tergolong "seram," bukan cerita seram yang saya harapkan ketika melihat ilustrasi sampul buku. Mungkin karena horor luar negeri biasanya memang lebih tidak menakutkan dibandingan yang setting Indonesia, seperti cerita Jenny Jusuf misalnya. Bali memang sudah banyak cerita mistis dari sananya (yang horor maupun tidak) dan menemukan bahwa hal kecil juga bisa gara-gara diganggu penunggu rasanya jadi tambah seram.
Tapi favorit saya adalah cerita milik duet Indohoy yang berjudul Ternyata Banda Neira! Saya belum pernah ke Banda Neira, dan yang saya senang dari alur ceritanya adalah saya tetap bisa mengikuti ada di di mana kejadian horornya tanpa harus pernah ke sana. Tetap bisa membayangkan indahnya (atau seramnya?) Banda Neira. Apalagi saya penggemar cerita hantu yang jelas asal usul dan tujuannya, bukan hanya kepala sekadar menggelinding tapi kurang jelas milik siapa dan kenapa bisa terpenggal. Di cerita Banda Neira dijelaskan asal muasal cerita seramnya, bahkan ada sejarahnya.
Dan seperti biasa, buat saya buku jenis ini termasuk yang sekali dibaca selesai. Bisa buat selingan dibawa di busway kalau pejalanannya jauh dan macet. Tidak se-horror itu sampai kita cemas sendiri, tapi entah deh kalau pas baca pas lewat daerah seram macam Kota Tua gitu.
Tapi favorit saya adalah cerita milik duet Indohoy yang berjudul Ternyata Banda Neira! Saya belum pernah ke Banda Neira, dan yang saya senang dari alur ceritanya adalah saya tetap bisa mengikuti ada di di mana kejadian horornya tanpa harus pernah ke sana. Tetap bisa membayangkan indahnya (atau seramnya?) Banda Neira. Apalagi saya penggemar cerita hantu yang jelas asal usul dan tujuannya, bukan hanya kepala sekadar menggelinding tapi kurang jelas milik siapa dan kenapa bisa terpenggal. Di cerita Banda Neira dijelaskan asal muasal cerita seramnya, bahkan ada sejarahnya.
Dan seperti biasa, buat saya buku jenis ini termasuk yang sekali dibaca selesai. Bisa buat selingan dibawa di busway kalau pejalanannya jauh dan macet. Tidak se-horror itu sampai kita cemas sendiri, tapi entah deh kalau pas baca pas lewat daerah seram macam Kota Tua gitu.