Filmnya dibuka dengan adegan kejar-kejaran seru antara anggota organisasi hitam yang kepergok mencuri data NOC, FBI (diwakilkan Shuichi Akai) dan PSB (diwakilkan si Bourbon alias Tooru Amuro). Si anggota organisasi berhasil melarikan diri tapi mengalami amnesia dan kemudian ditemukan Conan dan kelompok detektif ciliknya yang sedang berwisata ke Tohto Aquarium. Data yang dicuri si anggota organisasi sampai ke bos mereka dan mengakibatkan 3 orang NOC tewas dan 2 lagi (Kir & Bourbon) di ujung tanduk. Belum lagi untuk mengambil kembali anggota mereka yang diamankan polisi, Gin dan Vermouth menanam bom di ferris wheel Aquarium Tohto.
Meitantei Konan Junkoku no Naitomea (Detective Conan: The Darkest Nightmare) adalah film bioskop Conan ke 20. Buat yang sudah bosan sama Shinichi Kudou yang selalu jadi pahlawan, film ini wajib ditonton karena menurut saya tokoh utamanya bukan Conan haha. Peran superhero disini dibagi rata antara para detektif cilik, FBI, PSB bahkan Inspektur Megure. Jarang-jarang ada film yang merelakan tokoh utamanya hanya jadi benang merah penghubung cerita tanpa mengambil spotlight yang berarti. Saya dan Dudu langsung suka film Conan yang satu ini. Conan memang bukan untuk anak-anak karena banyak bakudan (alias bom) dan adegan tembak menembak di sepanjang film.
Film ini mengajarkan saya dan Dudu untuk menyadari bahwa siapa kita tergantung dari kemauan kita. Si anggota organisasi hitam yang amnesia berkesempatan melihat dunia yang berbeda ketika berteman dengan Genta, Mitsuhiko dan Ayumi. Demikian pula dengan Bourbon dan Shuuichi yang bermusuhan sepanjang komik, harus memutuskan apakah mereka bisa berjuang bersama. Semua tokoh berkesempatan jadi pahlawan (atau penjahat), hanya tinggal jalan mana yang mau diambil.
Yang membedakan date kita kemarin, selain film Conan-nya yang berkesan, adalah Sweetbox CGV Blitz Slipi Jaya. Setelah perdana mencoba Sweetbox waktu nonton X-Men Apocalypse kemarin, saya semangat mau mengajak Dudu mencoba jenis seat yang satu ini. Yang membedakan Sweetbox dengan kursi biasa adalah bentuknya yang menyerupai sofa dan sekali pesan harus 2. Namanya Sweetbox, jadi kesannya untuk orang pacaran. Apalagi tidak ada tatakan tangan di tengah seperti kursi biasa dan tempatnya di baris paling belakang. Ada pembatas setiap sepasang kursi jadi lebih privacy. Romantis banget kan? Karena weekend saya namanya "Date With Dudu", jadi bolehlah kita mencoba Sweetbox.
(Baca juga: Wajah Baru CGV Blitz)
Harganya hanya beda Rp.5000/orang dengan kursi yang biasa (jadi Rp. 90,000 berdua di Sweetbox, dibandingkan Rp80,000 berdua di kursi biasa). Tapi kita dapat extra space untuk taro tas dan popcorn bisa diletakkan di tengah biar adil. Soalnya kalau di kursi biasa, popcornnya dikudeta Dudu. Sweetbox ini enak juga untuk keluarga, asalkan jumlahnya genap. Papa Mama bisa duduk satu sofa, sementara anak-anak di sofa sebelahnya. Papa Mama jadi pacaran lagi sementara anak-anak seru sendiri karena nontonnya seperti tanpa orang tua haha. Itu yang terjadi sama keluarga di sebelah kami berdua saat nonton Conan kemarin.
Menonton film memang bukan aktivitas yang direkomendasikan saat ngedate, terutama pada kencan pertama karena pasangan akan lebih banyak fokus pada layar dan bukan mengenal satu dengan yang lainnya. Demikian juga dengan keluarga, biasanya saya lebih suka makan bersama, mencoba restoran baru karena bisa duduk berhadapan dan bercerita. Tapi nonton bioskop memaksa kita duduk berdua, menyimpan gadget di tas dan filmnya bisa jadi bahan diskusi bersama. Apalagi kalau memang kebetulan kita suka dengan tokohnya, ya seperti Conan dan teman-temannya ini. Dudu biasanya senang punya kesamaan dengan saya, karena kalau dia cerita saya mengerti. Tidak seperti Kpop vs Zombie yang sering mewarnai percakapan tidak nyambung kami.
Eh tapi, weekend ini kita mau nonton Kpop dan Zombie yang muncul dalam satu movie. Nontonnya ya di Sweetbox lagi.
Wah ada Conan. Eh ini ada di bioskop mana aja atau di CGV aja?
ReplyDeleteCuma ada di CGV Mba. Habis ini animenya One Piece lho haha.
DeleteWah jadi pengen nyoba sweetbox... Harganya juga gak beda jauh sama kursi biasa ya.. Thanks sharingnya, Mba Ruth :)
ReplyDelete