Gondok denger pertanyaan itu? Iya saya juga.
"Si A udah punya anak dua, kamu gak mau kasih adik buat Dudu?"
"Kenapa nggak nikah lagi aja kayak si B, kasian kan anakmu?"
Atau satu pertanyaan yang terlontar di komunitas saya, yang membuat saya berpikir untuk menuliskan postingan ini:
"Kok sepertinya saya lama banget move on dari mantan suami? Teman saya bahkan sudah menikah lagi dan bahagia. Apa yang salah dengan saya?"
Jawabannya, ya tidak ada yang salah.
Kan hidup ini bukan kompetisi.
Okelah, kita tidak bicara soal ranking di sekolah atau performance di kantor. Tapi yang namanya healing, move on dan perjalanan hidup tidak bisa dipandang sebagai sebuah kompetisi. Menurut saya, setiap orang ada timeline-nya sendiri dan kita bisa memilih untuk menghindari kompetisi. Apalagi kalau berpartisipasi di kompetisi perjalanan hidup ini membuat kita makin down.
Bagaimana kalau orang terdekat kita yang sibuk 'mendaftarkan' kita ke kompetisi? Orang tua yang menjodohkan kita dengan anak temannya atau circle pertemanan yang selalu membahas anaknya sudah bisa apa seperti sebuah lomba parenting. Mau quit susah, mau ikut juga salah.
Bagaimana kalau orang terdekat kita yang sibuk 'mendaftarkan' kita ke kompetisi? Orang tua yang menjodohkan kita dengan anak temannya atau circle pertemanan yang selalu membahas anaknya sudah bisa apa seperti sebuah lomba parenting. Mau quit susah, mau ikut juga salah.