Beberapa waktu belakangan ini saya menyibukkan diri dengan ikutan kelas dan event dari komunitas untuk menjaga sosialisasi. Setelah daftar kelas, saya bergabung di grup whatsapp. Lalu ketika ada challenge, saya ikutan. Saling blogwalking, saling comment di Instagram supaya interaksi tetap terjaga. Meski saya cenderung introvert, yang sebenarnya tidak begitu keberatan kalau harus rebahan dan Netflix-an seharian, tapi saya sadar bahwa menjaga pertemanan ini perlu supaya pas pandemi selesai kelak saya tidak seperti baru keluar dari gua. Dengan ikut kelas dan aktif di komunitas, saya dapat ilmu dan teman baru sambil tetap menjaga prokes di tengah pandemi.
Ikut event sekarang dari rumah aja |
Cerita Ikutan Kelas
Kelas apa? Komunitas yang mana? Sesuaikan dengan minat dan waktu yang ada. Saya kerja full-time, meskipun dari rumah. Jadi kalau harus mengambil kelas, saya mencari yang bisa dihadiri setelah jam kerja atau di akhir pekan. Karena saya senang menulis, biasanya kelas yang saya ambil pun berhubungan dengan kepenulisan. Ada yang hanya sekali pertemuan, ada yang serial. Ada yang gratisan, ada yang berbayar seperti waktu saya belajar Bahasa Korea. Kelas yang saya ikuti secara offline di Korean Culture Center menjadi online ketika pandemi. Tapi, saya malah jadi bisa lebih sering ikutan karena tidak perlu melawan macetnya Jakarta untuk datang ke kelasnya.
Kelas blogging dan SEO dari Indonesian Social Blogger yang saya pernah ikuti misalnya, ada beberapa kali pertemuan yang diadakan setelah jam kerja. Kelasnya pun tidak satu arah tetapi berbentuk diskusi, mewajibkan kita untuk ikut bicara, pasang kamera dan aktif berpartisipasi. Ada tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan. Kelasnya pun punya grup WA sendiri yang digunakan untuk melanjutkan pembahasan, sharing materi dan ngobrol-ngobrol seru seputar blogging. Kalau pas jaman SMA, saya hanya punya metode ‘telephone tree’, sekarang punya grup WA untuk kelas begini jadi berasa ABG lagi haha.
Volunteer di Komunitas
Bergabung dengan beberapa komunitas membuat saya punya alternative teman selain teman kantor. Tentu saja grup WA sekolahan dan keluarga juga membantu mengisi kebutuhan bersosialisasi, tapi di komunitas semangatnya beda karena saya ikut komunitas yang tentunya sesuai hobi dan minat saya. Karena semua meeting jadi online, dan koordinasi dilakukan via WA grup, jadi waktu luang bisa lebih banyak. Di tahun kedua pandemi ini saya bertekad jadi lebih aktif dan mengajukan diri jadi volunteer di salah satu komunitas yang saya ikuti, Single Moms Indonesia.
Volunteer ini juga membutuhkan komitmen waktu dan niat yang besar. Tapi rewardnya besar juga karena sosialisasi yang didapatkan lebih jangka panjang plus pengalaman yang bisa dimasukin CV hehe.
Masih Mewajibkan Diri Ikut Event
Meskipun virtual, saya selalu berusaha menghadiri event yang menarik, relevan atau yang diadakan komunitas. Akhir-akhir ini yang lagi ramai adalah event digital literasi yang temanya beragam, mulai dari menjaga anak, menjaga identitas diri, etika berinternet, dan topik menarik lainnya. Selain itu ada juga event Komunitas yang tidak kalah serunya seperti acara Ulang Tahun Ibu-Ibu Doyan Nulis beberapa waktu lalu yang mengundang Penulis Buku dan Skenario, Kirana Kejora. Atau ketika menghadiri acara RUKI bersama Fendy Alwi (Director of T&DON) yang membahas cara menceritakan komunitas dalam 90 detik, di mana kita diajari menarik perhatian “penonton” pada kesan pertama.
Event yang biasanya diadakan di Zoom atau FB Live begini biasanya interaksinya terjaga dan sedikit banyak mengobati kekangenan ikut event offline.
Kangen deh ikutan gathering begini |
Challenge terbesar dari ikutan semua kegiatan online ini adalah komitmen. Yang namanya kelas dan event online, ada banyak kesempatan untuk disambi dengan pekerjaan lain, misalnya masak atau bersih-bersih rumah. Belum lagi karena online (dan biasanya gratis), kita jadi sering menggampangkan absen. Tapi sejak awal, karena tujuan saya ikut kelas adalah untuk mendapatkan ilmu dan teman, saya berusaha mendaftar kelas dan event yang saya yakin bisa hadir dan mengikuti. So, di masa pandemi ini, selain cara baru bersosialisasi, saya juga diajarkan untuk lebih bertanggung jawab dengan jadwal saya sendiri.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.