20 July 2017

3 Manfaat Menulis Reportase

Menulis karena ada imbalan. Saya sedikit banyak sudah pensiun dari konsep itu.

Seringkali ketika saya duduk di depan laptop dengan secangkir kopi, Dudu akan menghampiri dan bertanya, “Mama sedang cari uang ya?” Yes. Pekerjaan saya selama ini berkaitan dengan tulis menulis, seperti sudah ditakdirkan sejak SD ketika saya hobi menulis untuk majalah sekolah dan reportase tabloid. Bayarannya saat itu datang lewat wesel. Lalu saya lelah. Menulis yang seharusnya jadi hobi kok malah menjadi beban karena “dibayar” alias berubah jadi pekerjaan. Jadi saya mulai ngeblog agar bisa menulis sesuka hati tanpa bayaran.

Hadir di acara Indonesia Montessori. Harusnya cuma post IG malah jadi tulisan.
Siapa yang menyangka ternyata di tahun 2017 ini semuanya terbalik. Ketika media (terutama cetak) sudah mulai menurun dan blogger naik daun, saya mendapatkan banyak undangan event dan menghadiri banyak workshop baik tentang menulis, blogging maupun digital marketing yang jadi pekerjaan saya sekarang. Ada yang saya dibayar, ada yang tidak dan ada yang saya membayar. Semuanya saya tulis? Iya, terutama kalau memang sempat dan informasinya berguna bagi banyak orang. Yang paling sering adalah ketika saya menang kuis nonton bareng dari XYKids, karena nonton film jadi kegiatan nge-date kita berdua yang paling sering. Tidak ada kewajiban menulis, karena kita menang kuis, tapi karena biasanya menang kuis membuat kita nonton film duluan, review kita bisa berguna bagi orang lain yang ingin nonton film tersebut bersama anaknya. 


Jadi kalau mungkin untuk banyak orang menulis itu hobi yang jadi profesi, saya malah sebaliknya. Sudah lelah punya profesi menulis sekarang mau santai dan senang-senang saja menikmati hobi.

Lalu, kalau saya mau “pensiun” dari menjadikan menulis sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang, kenapa saya masih datang event dan terima job? Soalnya kesibukan pekerjaan saya yang sekarang seringkali membuat saya lupa ada blog yang harus diisi. Jadi dengan adanya kompensasi, saya ada deadline. Yes, balik lagi ke jaman dulu tapi kalau tidak kan blog itu akan kosong sama sekali. Untungnya dengan ikut komunitas ada kegiatan seperti One Day One Post atau informasi kompetisi yang membantu saya mengisi blog ini. Tidak melulu berbayar.

Kalau tidak berbayar, manfaatnya menulis apa? Well, kalau saya punya 3 alasan kenapa saya menulis reportase event tanpa memusingkan bayaran dan kompensasi lainnya:
  1. Me time. Spa enak, ke salon enak, shopping juga enak. Tapi tidak ada yang mengalahkan kesenangan duduk di depan laptop bersama secangkir kopi hitam. Apalagi kalau duduknya dekat jendela dan di luar hujan haha. Me time saya ya menulis. Menulis itu menghilangkan stress. Apalagi setelah menghadiri acara seru yang banyak bahannya untuk ditulis, rasanya 500 kata bisa selesai dalam waktu 1 jam saja.
    Menulis itu yang penting Kopi dan jendela
  2. Naluri berbagi. Karena saya senang menulis sejak SD, dan tema tulisannya memang berbentuk reportase, bukan cerpen, maka keinginan berbagi informasi ini sudah ada secara alamiah. Kuliah jurnalistik dan kerja juga jadi jurnalis. Anggap saja menulis setelah menghadiri acara itu semacam “bergosip” tapi positif. Waktu jadi jurnalis saya senang ketemu orang dan hadir di acara, tapi setelah jadi copywriter saya lebih banyak di kantor. Maka itu menghadiri event dan menuliskannya sebagai blogger buat saya bukan karena bayaran, tapi karena ada jiwa jurnalis yang masih kangen duduk di deretan press conference dengan notebook dan bolpen. Daripada gosip kan lebih baik menyebarkan berita yang informatif.
  3. Update. Bukan Cuma update blog tapi juga update informasi. Namanya juga (mantan) jurnalis, kan saya punya insting untuk menjadi yang pertama tahu haha. Rasanya ada kebanggaan tersendiri kalau di kantor meeting lalu bilang “oh, yang itu, iya sudah tahu, kemarin hadir acaranya. Ada tuh di blog.” Hikmahnya ya jadi didengar bos karena kita banyak pengetahuan. Apalagi pekerjaan saya sedikit banyak bersinggungan juga dengan dunia digital, jadi menuliskan event bisa jadi catatan tersendiri kalau satu saat saya butuh trik menaikkan pageview atau membuat kalimat promosi yang efektif dan SEO friendly. Saya tinggal menyontek dari blog sendiri.
Ah, jadi kangen ikut acara lagi.

6 comments:

  1. Saya termasuk blogger yang jarang ng-event Mbak. Lha bagaimana, wong tinggalnya di ndeso. AKhir-akhir ini aja, suka nimbrung acara di SUrabaya krn lagi kuliah disana. Dan nulis pasca event memang buat saya ya nyaris wajib, dibayar atau tidak.

    ReplyDelete
  2. Asyiknya bareng Dudu. Iya, ya, kangen ikutan acara seru, ketemu temen.

    ReplyDelete
  3. aahhh samaa...

    Teman setia pelipur lara adalah kopi dan laptop, duduk manis. RAsanya sesuatuu,adem, tenang gituuh ..

    ReplyDelete
  4. Aku pun bingung mau taro dimana hasil sharing ilmu yang kudapet dari event. Ya makanya ditaro di blog aja biar semua orang bisa ikutan baca hehehe.

    ReplyDelete
  5. Wow, saya jadi kepengen intip-intip tulisan mbak soal page view dan SEO. jujur saya paling buta tentang materi itu. Dan seneng bisa nemu orang sependapat. Saat saya nulis, rasanya saya senang karena bisa berbagi info dengan orang lain berdasarkan pengalaman saya. Jadi tidak hanya dikenang untuk diri sendiri.

    ReplyDelete
  6. kebalik ya mba saya malah pengen dapet duit dari nulis haha, tapi memang lebih ke me time sih buktinya saya lebih banyak nulis semenjak punya anak untuk pelarian supaya nggak baby blues :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.