Tanya Mama saya ketika melihat bungkusan yang sedikit janggal di dekat alat berkebun yang biasanya dia gunakan.
"Ampas kopi, buat pupuk."
"Gimana pakainya?"
Hm… iya juga. Gimana pakainya?
Mama saya adalah tipe orang yang gampang menumbuhkan tanaman. Semua yang dia tanam sukses tumbuh lebat. Mau bunga, sereh, bawang merah, kangkung, sampai pohon pisang dan pohon mangga, semuanya tumbuh lebat. Padahal ya sebenarnya tidak diapa-apakan. Katanya begitu.
"Kayaknya sama deh, Ma, dengan kalau buang ampas kopi harian ke tanaman. Ini cuma dikumpulin jadi banyak aja.
Oh jadi hanya untuk pupuk biasa saja ya."
Ampas kopi Starbucks yang bisa dibawa pulang |
Saya, sebagai penyumbang terbesar ampas kopi di rumah, jadi berpikir juga. Selama ini kan kalau minum kopi, ada ampasnya lalu saya buang ke tanaman di kebun secara random. Kadang bunga kebagian, kadang si nanas, kadang pohon pisang. Paling-paling hanya bawang merah yang saya lewatkan karena katanya tidak boleh kebanyakan air. Apakah yang saya lakukan sudah benar? Apa sebenarnya fungsi ampas kopi pada tanaman?
Halo Google, coba tolong berikan jawabannya.
Jawabannya iya. Ampas kopi mengandung potasium dan fosfor yang baik untuk composting. Jadi, ampas kopi ini paling baik digunakan sebagai pupuk. Caranya adalah dengan meletakkan sedikit ampas kopi dan dicampur dengan tanah. Soalnya ampas kopi yang dibiarkan kering di permukaan tanah dapat menghalangi penyerapan air oleh tanah yang ada di bawahnya. Jadi jangan lupa diaduk ketika menambahkan ampas kopi ke bagian tanah di sekitar tumbuhan. Rasio yang paling ideal untuk tanah dibandingkan kopi adalah 4:1
Yang perlu dihindari adalah memberikan ampas kopi yang fresh, alias bukan bekas diseduh. Soalnya ada kandungan caffeine yang kurang baik untuk perkembangan tumbuhan.
Bunga depan beranda jadi lebay begini tumbuhnya |
Tanaman apa saja yang bisa mendapatkan manfaat ampas kopi?
Tanaman bunga adalah yang pertama disebutkan oleh seorang expert di homesandgardens.com. Pantesan bunga-bunga di kebun ini kok gampang sekali tumbuh. Terutama satu bunga yang lokasinya ada di depan pintu kamar kerja saya, yang paling sering kebagian ampas kopi. Sementara tanaman induknya berbunga hanya satu, yang ini bisa sampai 5 pucuk.
Kopi juga mengusir siput. Pernah di suatu waktu, beranda saya diserbu siput. Bisa sampai ada 12 siput berkumpul seperti sedang konferensi. Sejak ada bunga yang rajin saya sirami ampas kopi ditanam di dekat beranda, siputnya hilang sama sekali. Konon, siput dan lintah tidak menyukai kopi karena teksturnya yang kasar.
Tanaman lain yang ditanam Mama: Kangkung (kiri belakang) dan bawang merah (depan) Plus bonus kenangan panen ubi dan nanas jaman dahulu (gambar bawah) |
Tapi, kok saya bisa dapat ampas kopi Starbucks sebanyak itu? Jadi, pertengahan pandemi tahun lalu saya mampir ke Starbucks yang lokasinya di perumahan dan menemukan bungkusan yang tidak biasa. Ketika saya tanyakan ke Baristanya, katanya ampas kopi tersebut boleh diambil secara cuma-cuma. Wah, saya merasa dapat harta karun. Sejak itu, saya suka meminta disimpankan oleh Starbucks langganan. Kalau pas lihat di Starbucks yang saya kunjungi pun, saya suka bawa pulang.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.