Mencari Laptop Yang Tepat Untuk Kuliah

“Kalau saya masuk university, saya akan mendapat laptop baru ya, Ma?”

Dudu, beberapa waktu lalu bertanya-tanya. Soalnya laptop dia sekarang adalah laptop bekas saya. Sudah lumayan lemot karena sudah lebih dari 5 tahun umurnya. Masih berjalan dengan baik dan bisa digunakan untuk sekolah online. Hanya kameranya kurang bagus dan baterainya mulai bocor. Tapi kalau bicara universitas, ada banyak hal yang harus dipersiapkan dan dibeli. Salah satunya ya laptop.

“Iya, dong.”
“Laptopnya akan seperti apa?”
“Terserah kamu sih.”
“Kalau begitu boleh sekalian beli laptop gaming?”
“Hah, gimana?”
Anaknya cengengesan. Ini mau kuliah apa mau jadi atlet e-sport?

Ya udah, namanya juga sayang anak kan ya. Yuk, deh, kita browsing.

Then again, laptop gaming ini bagaimana ya? Saya cuma tahu kalau RAMnya harus lebih besar, lalu layarnya juga besar dan harganya mahal karena speknya jauh di atas laptop fungsional biasa. Ternyata ada yang namanya “entry level” gaming laptop. Alias yang speknya cukup buat main game, tapi buat kerja atau kuliah juga nggak lebay. Harganya juga masih lebih masuk akal dibandingkan yang untuk gamer profesional.

photo by hp.com

So, I’m currently checking HP Pavilion Gaming Laptop 15. Yang pertama terlihat tentu saja warnanya. HP Pavilion Gaming Laptop 15 comes in Shadow Black dengan chrome logo warna hijau. Eh hijau kan warna kesukaan Dudu. Pas banget nih.

Setelah itu apa? Menurut tips mencari laptop gaming yang saya baca di Google, ada beberapa faktor yang perlu dilihat pada sebuah laptop gaming. Pertama adalah GPU alias Graphic Card. Laptop ini punya NVIDIA® GeForce® GTX 1650 (4 GB GDDR6 dedicated). GDDR6 adalah salah satu varian dengan performa terbaik dan GTX 1650 disebutkan cocok untuk entry-level gaming. That’s good. Berikutnya adalah minimum RAM 8GB. Laptop ini RAMnya 16 GB jadi aman. Ukuran layar sesuai rekomendasi minimum ( 15.6") dan refresh rate 144 Hz, lebih tinggi dari rekomendasi 60Hz.

“Ketika Mama masuk universitas, laptop Mama seperti apa?”
“Yang jelas bukan laptop gaming sih, Du. Haha. Yang penting bisa Ms Office biar bisa ngetik tugas.”
“Oh, kalau begitu, laptop saya juga tidak harus gaming.”

Lalu, kalau laptop biasa, mau pilih apa ya? Adalah HP Laptop 14s yang menarik perhatian saya. Ukuran layar 14”, sedikit lebih kecil dari laptop gaming, namun lebih praktis kalau harus dibawa kemana-mana. Yang namanya kelas dan tugas, apalagi jaman sekarang, sepertinya akan lebih banyak berpindah-pindah tempat dari jaman saya dulu. Jadi, laptop yang ringan dan tidak terlalu besar sebenarnya pas. HP Laptop 14 dilengkapi dengan Intel® Celeron® processor dan Windows 11 Home, plus baterai yang tahan lama serta fitur fast charging. Jadi, kalau dipakai kuliah tidak perlu bolak-balik nge-charge. Harganya juga terjangkau dan masih masuk ke budget.

Dari dulu, saya paling maju mundur kalau mau beli laptop karena bingung mau beli di mana. Buat saya, membeli laptop ini juga merupakan sebuah keputusan besar, karena saya expect laptop tersebut bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Ternyata produk HP bisa dibeli di Meora Prima Solusindo, yang merupakan partner resmi HP dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Layanan yang ditawarkan juga lengkap, jadi saya tidak perlu khawatir bila ada masalah dengan produk yang saya beli.

Photo dari hp.com

Meora Prima Solusindo juga jualan tinta printer HP 678 Original Ink Advantage Cartridge SET. Tinta printer jadi penting di jaman pandemi ini, karena saya biasanya nge-print di kantor jadi harus nge-print di rumah karena work from home. Printer HP milik saya di rumah juga menggunakan HP 678 Original Ink Advantage Cartridge, dan saya selalu beli cartridge baru kalau yang lama habis karena kualitas cetaknya yang tahan air dan anti-pudar. Sampahnya? Well, HP menggunakan plastik daur ulang, yang melalui proses closed-loop recycling (CLR) untuk 80% cartridge tintanya.

Kembali ke laptop. Haha. Anyway, saya dan Dudu belum memutuskan mau beli yang mana sih, tapi setidaknya sudah ada pilihan.

Oke sip, satu masalah selesai. Apa lagi ya, yang harus dipersiapkan? Kayaknya baru kemarin ini anak masuk TK, kok tahu-tahu sudah mau kuliah ya?