10 February 2018

Resolusi Untuk Jatuh Cinta

Resolusi 2018 ini sebenernya cuma daur ulang dari tahun sebelumnya. Isinya ya begitu-begitu aja: mau bikin buku, mau jalan-jalan ke luar negeri sama Dudu dan mau kuliah lagi. Terus kalau ditanya mana yang urgent mau diwujudkan tahun ini? Well, tidak ada sih. Semuanya sama saja, mungkin malah sama urgent-nya karena sudah resolusi tahun sebelumnya.

Tapi tahun ini sedikit berbeda. Soalnya saya mengawali tahun dengan liburan ke Korea, yang berarti #DateWithDudu ke luar negeri yang bukan cuma Singapore/Malaysia itu kesampaian. Itu satu resolusi yang begitu ada teriakan “Happy New Year!” sudah langsung terlaksana. 

Jalan-jalan lagi yuk!
Resolusi berikutnya adalah mau bikin buku. Sudah ada wacana dari jaman saya senang menulis fanfiction, ikutan kelas-kelas menulis buku sampai numpang baca teenlit di toko buku, tetap saja tidak terlaksana. Ada beberapa buku yang saya beli spesial untuk jadi inspirasi, tapi tidak kunjung terwujud juga. Buat resolusi yang ini sih kendalanya saya tidak tahu mau mulai dari mana.
Sampai akhirnya ada teman mengajak saya menyumbang tulisan. Cerita simple tentang pengalaman pribadi yang ingin dibagikan pada pembaca. Titik balik hidup yang menginspirasi. Well, mengingat kendala saya menulis fiksi adalah konsistensi, mungkin ini bisa jadi jawabannya. Cerita non-fiksi yang ditulis berdasarkan kejadian sebenarnya. Didoakan saja resolusi yang ini juga segera terwujud.

Resolusi terakhir yang sebenarnya paling urgent karena 2018 adalah tahun terakhir saya bisa mendaftar beasiswa sejuta umat, alias LPDP itu. Tapi sepertinya, mengingat si Dudu masih butuh banyak biaya, plus saya juga masih keasyikan mengejar oppa oppa, kayaknya akan terlewat lagi. Bukan tahun ini. Mungkin nanti kalau Dudu kuliah, saya juga bisa ikut menuntut ilmu. Semoga memang tidak ada kata terlambat untuk belajar. 

Boleh lah kuliah lagi ntar Dudu jadi gurunya haha
Jadi resolusi terakhir ini diganti dengan yang sama tidak masuk akalnya: mau jatuh cinta lagi. Hahaha.

Eh, gimana?

Jadi begini ya, si Dudu tahun ini masuk SMP. Usianya akan jadi 12 tahun. Masa-masa dia memaksa saya pacaran supaya ada sosok Papa yang menemani dia main game PS (sedih amat ya definisinya) sudah lewat. Sekarang dia sudah berlaku layaknya Dilan dengan membela temen cewek yang dibully (asyikkk) dan bisa bilang mana temen cewek yang jadi preference dia. Pas nge-date tadi siang, Dudu sempat cerita bahwa ada satu teman cewek yang dia tidak suka karena selain cewek tersebut sering menyatakan jijik ketika tersenggol, rupanya Dudu pernah memergoki si cewek cheating waktu ujian. Intinya, dia sudah mulai menilai teman-temannya dan mungkin sudah tahu juga dia suka tipe cewek seperti apa.

Lalu kalau tahun ini dia SMP dan punya pacar, saya bagaimana? Kok jadi kalah sama anak ABG sendiri? Hahaha. Efek nonton Dilan juga nih sepertinya. Lucu juga kan kalau ada yang ngirim sun jauh pake Whatsapp? Eh, setelah dipikir-pikir lagi tidak juga deh. Sun jauh cuma keren kalau dilakukan lewat telepon rumah, seakan-akan kekasih hati ada nun-jauh di sana tapi ternyata cuma di telepon umum depan gang tapi tidak berani mampir karena bapak kita galak.

Lalu, Dudu yang sudah mulai punya dunia sendiri (namanya Playstation 4) juga sudah mulai susah diajak nge-date ke mall. Teman-teman saya kebanyakan pengantin baru atau orang tua baru yang menggunakan weekend untuk kumpul keluarga maksimal. Ah, jadi makin baper dong weekend saya. Ujung-ujungnya saya mengusir Dudu yang sedang main game di komputer supaya bisa nulis blogpost ini.

Lalu apa yang sudah saya lakukan untuk resolusi terakhir ini?

Tidak ada hahaha. Soalnya resolusi saya kan mau kuliah lagi. Kuliah di luar negeri terus maunya sih jatuh cinta sama temen kuliah saja.

2 comments:

  1. amiiinnnnn

    DUdu, kudoain dapat bapak baru yang ganteng - baik hati dan hobi main PS sama kamu!

    ReplyDelete
  2. Nina, Dudu itu seusia dengan cucu bunda yang namanya Ayman. Saran dia juga sama ke mamanya, hehe... tapi mamanya masih cuek dan giat menambah ilmu terus. Sekali-sekali memang sama seperti Dudu ngajakin mamanya main PS atau adu game di hape. Tau deh maen apaan. Salamin buat Dudu, ya. #kayakkenalajanihsibunda

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.