Setiap gajian datang, langsung saya bagi untuk ketiga pos tersebut. Pengeluaran itu yang wajib ada seperti makan, transport dan biaya nge-#DateWithDudu setiap minggunya. Tabungan adalah untuk pengeluaran daurat misalnya ada yang ulang tahun harus urunan kado, mendadak harus bayar tiket atau hotel karena mau jalan-jalan. Sementara deposito adalah yang tidak bisa diutak-atik untuk keperluan yang lebih besar seperti biaya sekolah anak atau sebagai modal jika kelak ingin pindah ke luar negeri. Haha.
Kalau ada kebutuhan di luar itu seperti si Dudu yang minta PS4 sebagai hadiah atau saya ingin ganti HP, maka saya harus cari uang tambahan (atau yang jatuh dari langit). Dengan adanya THR berarti bisa bernafas sedikit lebih lega.
Lalu, tahun ini, THR saya digunakan untuk apa?
Ketika salah satu band Kpop kesukaan saya kembali mengadakan tur Asia terakhir sebelum sang vokalis mendaftar wajib militer, maka saya memutuskan untuk menggunakan THR demi bisa menyaksikan penampilan band ini secara lengkap. Soalnya kalau saya melewatkan kesempatan ini jangan-jangan saya harus menunggu Dudu lulus SMP baru bisa menyaksikan mereka nge-band bersama lagi. Dan karena konser sifatnya insidental dan merupakan kebutuhan di luar ketiga hal yang saya sebutkan tadi di atas, maka saya harus menunggu ada uang jatuh dari langit atau tumbuh dari pohon seperti THR ini untuk beli tiket.
Penjualan tiket konser dibuka sebelum THR saya muncul, maka saya terpaksa menggunakan kartu kredit, yang kemudian langsung dilunasi ketika THR mendarat di rekening. Selesai melunasi tiket konser, saya baru booking tiket pesawat. Karena di Singapura saya tinggal menumpang dengan adik saya, maka THR saya tidak habis untuk penginapan haha. Tetap deg-degan sih, meskipun sudah bolak balik ke negara tetangga yang satu ini, kemarin adalah pertama kalinya saya nonton konser sendirian di sana. Ada beberapa hal yang saya merasa perlu dilakukan untuk memastikan kita pergi konser dengan selamat di negara orang:
- Tiket wajib diprint. Ketika mendapatkan tiket lewat e-mail, ada instruksi untuk print. Jadi saya print tiket saya.
- Cek lokasinya. Konser CN Blue kemarin ada di Zepp@Big Box yang terletak di Jurong East. Big Box ini salah satu dari sekitar 4-5 mall yang ada di sekitar MRT Jurong East, jadi jangan sampai bingung.
- Jangan tergoda shopping haha. Big Box yang pernah saya lewati ketika pulang naik bus dari Legoland ini ternyata isinya barang diskonan. Ups.
- Pakai sepatu nyaman. Konser di Singapura sama dengan banyak jalan kaki. Memang sih tidak antri, tapi jalan dari MRT ke lokasi, lalu pulangnya, dari MRT ke lokasi lalu pulang lagi tetap lumayan.
Karena konser selesai jam 9 lewat, MRT dan bus masih banyak, jadi pulang ke rumah adik saya tidak begitu sulit. Tidak ada macet dan berdesakan keluar konser. Tidak ada bayar tol dan parkir mahal yang suka dipaketin sekali masuk Rp20,000 itu. Nonton konser di Singapura memang tidak murah sih, meskipun harga tiketnya kalau di-kurs kurang lebih sama dengan yang di Indonesia, tapi masih ada biaya pesawat terbang dan akomodasi. Jadi kalau bukan karena sekalian liburan, mungkin bukan pilihan bijak untuk nonton konser di negeri orang.
Konsernya sendiri seru. Meskipun sampai sekarang masih dendam ada dua lagu kesukaan saya yang tidak masuk ke dalam setlistnya, tapi penampilan band-nya menghibur.
Worth it? Yes. THRnya habis sih, tapi untuk saya yang penting itu bahagia.
Jadi THR saya tahun ini dibagi-bagi antara saya, Yonghwa, Jonghyun, Jungshin dan Minhyuk. Hanya diantara kita berlima saja. Ikhlas kok.
Wah, asyiknya bisa menonton konser band favorit. Dudu pastinya diajak donk #DatewithDudu. Yuk, kita mulai menanam pohon yang berbuah duit, qiqiqi....just kidding, Nina. Tiga pos penting yang Nina siapkan, bunda sama sekali tidak memilikinya lho, hiks. Dulu, iya, ketika anak-anak masih sekolah, tapi sekarang gantian merekalah yang harus membuka rekening untuk Bunda. Senangnya.
ReplyDelete