Ketika “geng” kami terpilih sebagai salah satu pemenang Pesona Sisterhood, saya keluar dari rutinitas dan zona nyaman. Kok bisa? Pesona Sisterhood adalah ajang kompetisi bertema persahabatan yang diadakan 2x setahun oleh majalah Pesona. Begitu jelas Zornia Harisantoso, Editor-in-Chief Pesona, di tengah makan siang kami di Cheesecake Factory/Almond Tree Cikini. Kompetisi ini diadakan di sosial media, di mana kita bisa mengirimkan foto bersama sahabat untuk memenangkan one-day pampered trip. Buat ibu bekerja seperti kita, yang namanya makeover, jalan-jalan, makan dan shopping ini memang kesempatan langka.
Langkah Pertama
Diawali dengan makeover dan photoshoot untuk majalah Pesona di pagi hari, jam 7 kami sudah tiba di gedung Femina. Make up dari Elizabeth Arden dan rambut dari L’Oreal. Proses foto ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Di tengah pengambilan gambar, ketika fashion stylist mengungkapkan bahwa jadi model itu ternyata sulit, saya langsung minta digantikan Dudu saja hahaha. Salah satu teman saya, Selvi, nyeletuk bahwa selama ini dia sering “marah-marah” ke anaknya karena tidak bergaya dengan benar dan ternyata setelah merasakan sendiri, ternyata modelling itu susah.
(baca juga cerita tentang Lomba, Iklan dan Expliotasi Anak)
Tapi akhirnya dapat juga gambar yang setidaknya pantas masuk majalah haha. Semoga tim fashion Pesona tidak kapok foto ibu-ibu susah angle dan kaku seperti kita ini. Sisanya dipasrahkan ke Photoshop sajalah ya. Saya bukan orang yang suka difoto, karena ngga pede dan sadar diri kalau kurang fotogenik. Jadi untuk saya, berdandan dan difoto untuk masuk majalah ini keluar dari comfort zone banget.
Langkah Pertama
Diawali dengan makeover dan photoshoot untuk majalah Pesona di pagi hari, jam 7 kami sudah tiba di gedung Femina. Make up dari Elizabeth Arden dan rambut dari L’Oreal. Proses foto ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Di tengah pengambilan gambar, ketika fashion stylist mengungkapkan bahwa jadi model itu ternyata sulit, saya langsung minta digantikan Dudu saja hahaha. Salah satu teman saya, Selvi, nyeletuk bahwa selama ini dia sering “marah-marah” ke anaknya karena tidak bergaya dengan benar dan ternyata setelah merasakan sendiri, ternyata modelling itu susah.
(baca juga cerita tentang Lomba, Iklan dan Expliotasi Anak)
Tapi akhirnya dapat juga gambar yang setidaknya pantas masuk majalah haha. Semoga tim fashion Pesona tidak kapok foto ibu-ibu susah angle dan kaku seperti kita ini. Sisanya dipasrahkan ke Photoshop sajalah ya. Saya bukan orang yang suka difoto, karena ngga pede dan sadar diri kalau kurang fotogenik. Jadi untuk saya, berdandan dan difoto untuk masuk majalah ini keluar dari comfort zone banget.
Langkah Kedua
Berusaha menjadi fotogenik (dan dapat komentar “Mama cantik tapi jadi seram” dari Dudu) hanyalah bagian pertama dari acara Pesona Sisterhood hari itu. Makan siang di Almond Tree/Cheesecake Factory Cikini. Makan siang ini juga special karena kita diajari berkreasi menggunakan ganache, sprinkle, marshmallow dan bahan lainnya. Menghias kue ternyata tidak semudah kelihatannya soalnya saya tidak sabaran. Berbeda dengan teman saya, Lisa, yang memang sehari-harinya seorang pembuat kue. Tapi akhirnya jadi juga nih kue kita. Dari makan siang kita belanja Elizabeth Arden di Gandaria City, menembus kemacetan Jakarta di hari Sabtu sore. Macet memang menyebalkan tapi kalau ada di dalam mobil bersama sahabat-sahabat kita, waktu macet jadi tidak berasa haha. Obrolannya tidak berhenti mulai dari soal anak hingga kulit.
Berusaha menjadi fotogenik (dan dapat komentar “Mama cantik tapi jadi seram” dari Dudu) hanyalah bagian pertama dari acara Pesona Sisterhood hari itu. Makan siang di Almond Tree/Cheesecake Factory Cikini. Makan siang ini juga special karena kita diajari berkreasi menggunakan ganache, sprinkle, marshmallow dan bahan lainnya. Menghias kue ternyata tidak semudah kelihatannya soalnya saya tidak sabaran. Berbeda dengan teman saya, Lisa, yang memang sehari-harinya seorang pembuat kue. Tapi akhirnya jadi juga nih kue kita. Dari makan siang kita belanja Elizabeth Arden di Gandaria City, menembus kemacetan Jakarta di hari Sabtu sore. Macet memang menyebalkan tapi kalau ada di dalam mobil bersama sahabat-sahabat kita, waktu macet jadi tidak berasa haha. Obrolannya tidak berhenti mulai dari soal anak hingga kulit.
Dari Gandaria City, kita ke Impressions di Pondok Indah. Di sana kita disambut meja dengan foto dan nama masing-masing. Surprised banget! Meskipun sudah sering dengar Impressions, saya belum pernah masuk ke dalam dan melihat-lihat programnya. Sore itu jadi dapat pengetahuan baru tentang slimming, detox dan menjaga berat badan.
Menjalani hari Sabtu sebagai salah satu pemenang Pesona Sisterhood bersama tiga sahabat saya memberikan kesempatan untuk berpikir kembali tentang arti persahabatan. Terutama ketika di salah satu tempat yang kita kunjungi, ketua geng saya (Wieny) bilang “Kita sudah berteman sekitar 7 tahun, awalnya dari anak-anak kita yang saling berteman. Lalu Mama-mamanya juga ternyata cocok. Geng kita belum ada namanya.”
Eh sudah selama itu ya kita temanan? Lah? Geng kita kok belum ada namanya?
Menjalani hari Sabtu sebagai salah satu pemenang Pesona Sisterhood bersama tiga sahabat saya memberikan kesempatan untuk berpikir kembali tentang arti persahabatan. Terutama ketika di salah satu tempat yang kita kunjungi, ketua geng saya (Wieny) bilang “Kita sudah berteman sekitar 7 tahun, awalnya dari anak-anak kita yang saling berteman. Lalu Mama-mamanya juga ternyata cocok. Geng kita belum ada namanya.”
Eh sudah selama itu ya kita temanan? Lah? Geng kita kok belum ada namanya?
Lalu kedua geng sisterhood lainnya mulai cerita dan, yes, mereka punya nama geng. Mungkin dibandingkan mereka, yang salah satunya sudah berteman selama 36 tahun, per-geng-an kita ini belum ada apa-apanya. Yah, umur saya juga belum 36 sih, BFF terlama saya dari SD dan itu pun belum 20 tahun lamanya. Atau dibandingkan yang satu lagi, ketemu di satu bank, lalu berlanjut jadi geng after office hours meskipun beberapa sudah pindah ke bank yang berbeda. Yang membedakan sisterhood saya dengan kedua sisterhood tersebut adalah bahwa kalau dipikir-pikir, kami tidak pernah bertemu tanpa ada anak-anak. Inilah pertama kalinya kami pergi sebagai “sisterhood” dan bukan “motherhood” haha.
Langkah Ketiga
Shopping terakhir dan makan malam ada di Senayan City. Nama butiknya May & June dengan koleksi baju yang menurut saya simple dan cocok digunakan untuk ke kantor. Jarang-jarang saya punya baju dari bahan begini, apalagi dengan warna-warni ceria. Sebenarnya ada beberapa baju yang saya taksir, selain working clothes simple dengan warna hijau yang akhirnya masuk ke tas belanjaan saya. Sayangnya karena ukuran mereka tidak lengkap, saya tidak bisa beli dress (yang kebanyakan ukuran S itu) dan jaket (yang ukurannya malah XL). Hiks. Sayang.
Makan malam di Shabu-Shabu House Senayan City. Karena tadi di Impressions diajarkan untuk menjaga makanan jadilah kita sadar diri dan makan makanan sehat haha. Seperti restoran shabu-shabu kebanyakan, kita bisa memesan set di restoran ini. Variasi menunya juga banyak, mulai dari aneka sayuran dan jamur (hore Enoki!) hingga daging-dagingan. Soupnya special, Chicken Collagen. Bisa untuk awet muda nih. Bukan hanya shabu-shabu, restoran ini juga serve fushion sushi, yakitori dan well, es krim yang enak banget.
Ini bingkisan yang kita bawa pulang. Sampai ngga bisa bawanya. |
Jadi, pulang dari Pesona Sisterhood ini ada beberapa PR yang harus kita kerjakan. Yang pertama adalah cari nama geng. Yang mau nyumbang ide silahkan lho. Lalu upgrade baju dan dandan. Bolehlah sesekali saya rapi. Yang terakhir tentu saja berterima kasih sama Dudu yang sudah mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat saya ini.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.