Saya serasa balik lagi ke awal 2000an, ketika si Pikachu yang lucu itu jadi idola. Sekarang dengan kemajuan teknologi, kita tidak perlu lagi mengikuti petualangan Ash dan teman-temannya mencari Pokemon. Soalnya sekarang kita yang mencari Pokemon sendiri di game bernama Pokemon Go!
Meskipun tidak main, Dudu ternyata tahu tentang Pokemon ini. Dari Youtube katanya. Jadi boleh dong kita tanya Dudu, apa serunya sih Pokemon Go!?
Tapi kalau sudah ketahuan di mana ada Pokemon, jadi tidak seru lagi dong. “Bukan begitu, Tante,” jelas anak-anak. “Kan di jalan bisa ketemu Pokemon tiba-tiba.” Ooo, pantas beberapa waktu lalu teman saya bolak balik berhenti di tengah mall karena menangkap Pokemon dulu. Sama dengan ketiga anak ini yang bisa mendadak berhenti di jalan, di pojokan bahkan di depan papan Histeria sambil bertanya, patungnya di mana. Pertanyaan tersebut dijawab penjaga wahana dengan senyuman maklum dan menunjuk bagian dalam antrian Histeria. Gagal deh dapat yang satu itu.
Jadi, kemarin di Dufan dapat apa, Du?
"Dapat Pokemon kelelawar (Zubat), Pokemon yang masih bayi dan belum jadi kupu-kupu itu, Pokemon yang mirip Pikachu (Izzy), Pokemon yang bentuknya ubur-ubur berwarna pink. Yang kelelawar itu susah sekali, mungkin kekuatannya hebat. Dia memang terbang sih, tapi akhirnya tertangkap juga. Setelah tertangkap dia lepas. Tapi akhirnya dia bisa masuk bola juga."
Oh ya, game Pokemon ini menggunakan kamera, jadi di layar ponsel kita bisa melihat pokemon terbang di pohon atau berdiri di lantai. Karena si Zubat ini susah benar ditangkap karena dia terbang, maka Dudu dan Fabio berinisiatif membantu dengan melumpuhkan Pokemon di belakang kamera. Jadinya seru juga sih, membayangkan ada Pokemon di depan kita. Dan, ternyata kalau kita tangkap di dunia nyata, tidak pengaruh apa-apa ke kekuatan Pokemon di layar. Haha, mungkin beberapa tahun ke depan kita bisa menangkap Pokemon sungguhan bukan hanya di layar ponsel.
Menjelang sore, batre ponsel menyerah dan kita harus berhenti berburu Pokemon. Tapi tidak apa, masih ada banyak hal seru di Dufan yang bisa dimainkan. Apalagi karena kita punya Annual Pass, kita akan sering datang ke Dufan. Kali ini, Pokemon Go! Membuat keliling Dufan jadi seru. Lalu kalau euphoria Pokemon sudah lewat, apa lagi dong?
Sheva, Dudu dan Fabio dalam misi mencari Pokemon di Dufan |
Pokemon Go! dirilis awal bulan Juli.Gabungan nostalgia dan teknologi bagi pemain dewasa, game ini seru juga dimainkan bersama keluarga. Ketika log in, pemain mendapatkan karakter kita sendiri dalam bentuk avatar. Dengan bantuan GPS, pemain dapat melihat peta lokasinya berada dan mencari lokasi Pokemon terdekat untuk ditangkap dengan Pokeball. Tapi kita harus benar-benar berkeliling untuk mengunjungi tempat-tempat ini.
Sebelum cerita lebih lanjut, saya mau bilang dulu kalau saya dan Dudu tidak ikutan main game ini. Haha. Kita berdua hanya menumpang euphoria di ponsel teman-teman. Jadi semua yang tertulis berikut ini adalah pandangan orang ketiga yang tidak punya Pokemon Go! ter-install di ponselnya. Lalu kita main di mana? Di ponsel orang lain haha.
Ketika Dudu dan teman-temannya, Sheva dan Fabio, playdate ke Dufan (lagi), ternyata di Dufan banyak Pokemon. Daripada bosan, sebagai “kakak” yang mengikuti mereka-mereka keliling Dufan, akhirnya saya memutuskan untuk meliput kegiatan 3 orang anak ini keliling Dufan mencari Pokemon. Sejak bertemu, Sheva (yang paling tua dari 3 anak ini) sudah antusias bercerita mengenai Pokemonnya. Sudah heboh, eh ternyata Pokemon itu diinstalnya di ponsel teman saya dong, bukan di ponsel anaknya (nah kan ketahuan haha). Untungnya teman saya berbaik hati meminjamkan ponselnya kepada ketiga anak ini untuk berburu Pokemon di Dufan.
Meskipun tidak main, Dudu ternyata tahu tentang Pokemon ini. Dari Youtube katanya. Jadi boleh dong kita tanya Dudu, apa serunya sih Pokemon Go!?
“Bisa ngumpulin Pokemon. Bisa main dengan Pokemon, bisa melihat seluruh Pokemon apa saja yang ada. Menangkapnya agak susah. Kita harus ke tempat di mana Pokemonnya ada lalu tangkap. Saat Pokemonnya sudah appear on screen, kamu harus pencet Pokemonnya lalu lempar bola dan tangkap. Jika Pokemon sudah tertangkap bola, pencet-pencet terus sampai appear bintang. Lalu tsingggg... Kita dapat Pokemonnya.”Di Dufan ternyata ada banyak! Di Ancol in general juga ada banyak sekali Pokemon sih. Dan kita tidak sendirian karena ketika antri Perang Bintang yang gelap, saya melihat beberapa ponsel menyala dengan dominasi warna hijau peta Pokemon. Sheva dapat 2 Pokemon sebelum sinyal hilang dan kita naik pesawat tempur untuk bertarung melawan alien. Lalu di Hello Kitty, jalan dari pintu masuk hingga keluar lagi ada 2, yang satunya di tempat kita menonton film.
Tapi kalau sudah ketahuan di mana ada Pokemon, jadi tidak seru lagi dong. “Bukan begitu, Tante,” jelas anak-anak. “Kan di jalan bisa ketemu Pokemon tiba-tiba.” Ooo, pantas beberapa waktu lalu teman saya bolak balik berhenti di tengah mall karena menangkap Pokemon dulu. Sama dengan ketiga anak ini yang bisa mendadak berhenti di jalan, di pojokan bahkan di depan papan Histeria sambil bertanya, patungnya di mana. Pertanyaan tersebut dijawab penjaga wahana dengan senyuman maklum dan menunjuk bagian dalam antrian Histeria. Gagal deh dapat yang satu itu.
Jadi, kemarin di Dufan dapat apa, Du?
"Dapat Pokemon kelelawar (Zubat), Pokemon yang masih bayi dan belum jadi kupu-kupu itu, Pokemon yang mirip Pikachu (Izzy), Pokemon yang bentuknya ubur-ubur berwarna pink. Yang kelelawar itu susah sekali, mungkin kekuatannya hebat. Dia memang terbang sih, tapi akhirnya tertangkap juga. Setelah tertangkap dia lepas. Tapi akhirnya dia bisa masuk bola juga."
Tadinya kita sudah menyerah karena meskipun ada Pokemon terdeteksi di daerah dekat Sid yang tergantung, Pokemonnya tidak muncul juga. Ternyata ketika kita hendak lurus menuju Perang Bintang si Zubat mendadak muncul! Coba simak perjuangan mereka menangkap Zubat di bawah ini:
Oh ya, game Pokemon ini menggunakan kamera, jadi di layar ponsel kita bisa melihat pokemon terbang di pohon atau berdiri di lantai. Karena si Zubat ini susah benar ditangkap karena dia terbang, maka Dudu dan Fabio berinisiatif membantu dengan melumpuhkan Pokemon di belakang kamera. Jadinya seru juga sih, membayangkan ada Pokemon di depan kita. Dan, ternyata kalau kita tangkap di dunia nyata, tidak pengaruh apa-apa ke kekuatan Pokemon di layar. Haha, mungkin beberapa tahun ke depan kita bisa menangkap Pokemon sungguhan bukan hanya di layar ponsel.
Menjelang sore, batre ponsel menyerah dan kita harus berhenti berburu Pokemon. Tapi tidak apa, masih ada banyak hal seru di Dufan yang bisa dimainkan. Apalagi karena kita punya Annual Pass, kita akan sering datang ke Dufan. Kali ini, Pokemon Go! Membuat keliling Dufan jadi seru. Lalu kalau euphoria Pokemon sudah lewat, apa lagi dong?
Ada yang senang akhirnya kesampaian naik Kora-Kora di paling belakang
Ini ide Mama dan Dudu untuk membuat Dufan jadi seru!
- (Dudu) Get lost di rumah kaca on purpose. Soalnya kalau kita langsung ketemu jalan keluarnya setiap kali kan jadi tidak seru.
- (Mama) Pemandangan di ketinggian. Bianglala mungkin sempurna untuk menyaksikan Dufan dari ketinggian. Namun kalau butuh sedikit adrenaline rush bersama dengan keteinggian, kenapa tidak mencoba Rajawali, Histeria atau Tornado?
- (Dudu) Mencoba permainan yang sama di tempat duduk berbeda. Naik Kora-kora atau Kontiki di depan dan di belakang beda lho rasanya Ma. Lebih seru di belakang.
- (Mama) Duduk dan nonton. Memang ada Pokemon di dalam Kalila Adventure, yang lebih untuk anak batita. Tapi coba explore wahana lain seperti Hello Kitty dan Treasure Land yang juga menyuguhkan pertunjukan menarik sementara kita duduk istirahat meluruskan kaki.
- (Dudu) Main kipas angin yang ada airnya. Tapi rambutku jadi basah.
Walaupun ke dufan udah beberapa kali, tapi jadi beda ya karena main Pokemon Go.
ReplyDeleteAku prefer main Pokemon Go di tempat kayak gini. Daripada cari pokemon di jalan. Terlalu berbahaya. Dan penting juga punya "kakak" yang jagain para pemain. Supaya gak kejadian hal yang tidak diinginkan.
Kalau di jalanan serem ah. Bahaya. Kalo di tempat begini paling tabrakan sama yang main pokemon juga haha.
Deleteaku juga belom nginstal pokemon go ini mak karena emang ga gitu hoby ngegame tp kayanya ke theme park trs mengejar pokemon ini seru juga ya. anak2 pasti makin semangat deh
ReplyDeleteIya Mba, jangan di jalanan. Serem aku. Kalau Theme Park kan tempat tertutup ngga ada mobil dan lebih gampang diawasi.
Deletegak gitu seneng main game. Apalagi gak punya fasilitasnya, wong hape aja hape jadul, hahaha...
ReplyDeleteSama aku juga Mba. Makanya ini main juga di Hape orang haha
DeleteAku bukan penyuka game, tapi kalau sedang di tempat terbuka untuk wisata trus bermain pokemon go begini ya, its okay lah ya. Gak ngebahayain orang lain dan diri sendiri
ReplyDeleteEmang mungkin yg paling bener begini ya, mainnya di tempat yang sudah dipagerin, jangan di jalanan.
Deletelagi hits banget games pokemon ini, jadi semakin seru ya mba nangkep pokemon sembari menikmati wahana di dufan :D
ReplyDeleteIya yang hello kitty adanya di dalam wahananya. Ke Dufan jadi beda haha
DeleteWOW! Ini beneran niat berburu pokemon sampe ke Dufan?? Duh jadi pengen ke Dufan.. Huhuhu..
ReplyDeleteBukannn haha, tapi pas udah di Dufan ternyata anak-anak banyak nemu Pokemon. Jadilah kita salah fokus.
Delete