25 October 2023

Inilah Kenapa Blogging Masih Relevan di 2024

Di tengah maraknya video pendek dan trend media sosial yang lebih visual, saya masih setia sama yang namanya blogging. Alasan sebenarnya sih karena saya lebih suka membaca daripada menonton. Jadi saya lebih suka menulis daripada membuat video. Menonton itu mengikuti waktu si pembuat video. Membaca bisa disesuaikan dengan kecepatan kita. Intinya mungkin karena saya tidak suka diatur.

Jadi blogging masih relevan. Setidaknya untuk saya.


Yang akan berubah di 2024 adalah kepergian Dudu kuliah ke luar negeri yang berarti saya bakalan tidak punya bahan untuk blogging. Yang ada sepertinya blog ini akan semakin jarang update. Yah, setidaknya saya masih bisa menuliskan beberapa cerita yang belum sempat ditulis, atau laporan event yang saya hadiri. Sisanya akan ada di beberapa blog berbeda. Rasanya di 2024, blog saya yang update adalah yang akan lebih banyak berisi opini, keluh kesah dan cerita curhatan yang disamarkan. 


Eh, blog yang mana tuh ya? Hahahaha.



Oh iya, tanggal 27 Oktober besok adalah Hari Blogger Nasional. Sejarahnya berawal dari tahun 2007, ketika itu Menteri Komunikasi dan Informatika dijabat oleh M. Nuh. Nama Menteri yang termasuk pendek dan mudah dihafal. Sayangnya saya sudah jauh lulus dari SMA dan tidak menghafalkan nama menteri kabinet lagi hehe. Awalnya adalah Pesta Blogger, yaitu acara yang diselenggarakan untuk mewadahi para blogger. Namun oleh bapak Menteri, hari tersebut dicanangkan menjadi Hari Blogger Nasional. 


Enam belas tahun kemudian, kita masih merayakan Hari Blogger Nasional. Hopefully, tahun depan juga masih. Soalnya saya masih mau mencantumkan status “blogger” di profile media sosial saya.


Harapan untuk dunia blogging adalah keseruan yang terus ada.


Dulu, jadi blogger itu seru. Sering diundang event dan dapat kesempatan review produk juga. Ketika saya pensiun jadi jurnalis, status blogger inilah yang mengobati kekangenan saya akan dunia liputan. Dan karena saya blogger emak-emak, jadi Dudu pun sering ikut liputan acara. Di blog sendiri, menulisnya lebih bebas. Meskipun, ya karena mantan jurnalis, saya tetap menulis seperti dulu saat masih bekerja di media. 


Blogging juga membawa saya kenal banyak orang, dapat banyak teman baru. Tapi ya, itu dulu. Perlahan-lahan saya mulai menggeser blogging jadi media pribadi. Bikin blog baru yang anonim atau untuk menampung tema yang spesifik seperti travelling dan parenting. Soalnya, semakin canggih teknologi dan semakin berkembangnya media, yang namanya TLD, DA, Pageviews dan lain sebagainya, semakin menjadi tolak ukur apakah seorang blogger dianggap mumpuni untuk bersanding dengan jurnalis dari media nasional. Semakin banyaknya media online juga membuat blogger semakin membaur dan sulit dibedakan. Blogger atau penulis UGC? Saya ngeblog kok, tapi nggak punya blog sendiri karena numpang di platform besar. Kompasiana atau Kumparan misalnya. 


Lalu semakin ke masa depan, video pendek dan content semakin merajai jagad media sosial. Jujur saya merasa job untuk blogger sekarang lebih sedikit dari job nano KOL yang follower Tiktoknya 1000. Saya bahkan tidak punya Tiktok. Tapi balik lagi, job bukan jadi penentu apakah saya akan menulis di blog hari ini. Yang jadi penentu adalah mood yang kadang berantakan haha. Lalu blognya debuan. Well, saya menulis karena suka menulis. Jadi, kalau ada kegiatan seperti one day one post atau challenge dengan topik tertentu, saya suka ikutan. Dan saya idealis. Kalau tidak masuk topik ya saya lebih baik tidak memaksakan. Agar blog yang sudah palugada berkedok lifestyle ini tidak semakin jadi random isinya. Jadi, harapan saya sih, tahun depan dan tahun-tahun mendatang, dunia blogging masih bisa mengakomodasi keegoisan dan idealisme saya.



KEB adalah salah satu Komunitas Blogging yang saya ikuti sejak awal saya ngeblog dan masih tetap aktif hingga sekarang. Bahkan sampai punya tag sendiri kan tuh di blog saya. Bersyukur dipertemukan dengan teman-teman sesama emak-emak yang suka menulis, soalnya saya jadi tidak berasa sendirian. Lah, perasaan di postingan kapan itu, ngakunya introvert? Ya, memang kalau blogging, sendirian itu lebih produktif. Tapi tetap saja kalau rame-rame lebih seru.


Harapannya, tahun depan KEB bisa mengadakan lebih banyak challenge, mungkin yang temanya seputar dunia emak-emak. Ada gathering rutin lagi. Ada arisan ilmu lagi. Online juga nggak apa-apa yang penting bisa belajar bersama. Karena sekarang ini, kelas-kelas blogging sudah banyak yang saturated dan sulit menemukan yang benar-benar valid ilmunya. 


Blogging di 2024 relevan untuk personal branding.


Rasanya bangga ketika ada yang minta diajarin ngeblog sama saya atau bertanya tentang blogging pada saya. Soalnya berarti personal branding saya berhasil. Saya suka menulis, terbukti dari blog yang selalu update. Nggak cuma satu tapi ada 5, meski yang 2 adalah blog anonim yang isinya curhat dan idealisme beropini. Blognya juga tentang parenting soalnya saya Mama Dudu. Kalau orang Googling, ya langsung ketahuan bahwa saya ini blogger. 



Ketika saya masuk dunia marketing, saya mulai melihat blog dari sudut pandang berbeda yaitu pemasaran. Selain membantu SEO yang menentukan ranking website sebuah perusahaan dan membawa traffic masuk dengan harapan terjadi konversi, ada beberapa alasan lain kenapa blog ini dianggap penting:

  • Blog memberikan kredibilitas. Tulisan yang kita buat, apalagi jika berasal dari pengalaman sendiri dan dilakukan secara konsisten akan memberikan kesan bahwa kita paham tentang hal tersebut. Misalnya ketika saya konsisten posting tentang traveling bersama Dudu, maka banyak yang bertanya soal bagaimana bawa anak kecil road trip atau meminta rekomendasi tempat main ramah anak. Dengan blog, kita dapat membangun kepercayaan pengunjung website yang akhirnya dapat menjadi klien kita.
  • Blog dapat menceritakan siapa kita. Dalam hal ini brand atau perusahaan kita. Biasanya sebuah benda mati terlihat sebagai entitas. Namun, adanya blog di website perusahaan dapat membuat brand tersebut jadi punya sisi personal. Cerita-cerita yang ada di blog membantu pengunjung atau mereka yang penasaran untuk kenal lebih dekat dengan brand kita. Kalau dari sisi personal, blog bisa membantu menjaga pertemanan atau membuat orang merasa dekat dengan kehidupan kita. Banyak yang akhirnya jadi “kenal” Dudu hanya karena membaca blog yang saya tulis. Padahal kita tidak pernah bertemu langsung.
  • Blog sebagai perantara brand dan customer. Blogpost bisa mendatangkan feedback atau memulai sebuah percakapan. Pengunjung bisa berkomentar atau bisa menemukan jawaban yang mereka cari dari sebuah blogpost.Jika ada concern atau pertanyaan dari pelanggan, yang sepertinya populer, membuat sebuah blogpost sebagai jawaban bisa jadi solusi. Bukan hanya perusahaan, blog bisa jadi media untuk CEO sebuah perusahaan berkomunikasi dengan pelanggannya. Sebuah blogpost “from the CEO” bisa jadi personal touch yang menarik.

Tapi ini sudah menjelang penghujung 2023. Kalau saya baru mulai ngeblog sekarang gimana? Saya percaya tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Mungkin kalau tujuannya dapat job atau monetizing blog, perjalanan akan sedikit panjang. Namun, jika memang ingin ngeblog karena senang menulis atau butuh media menyalurkan uneg-uneg, ya kenapa tidak dibuat saja blognya?






1 comment:

  1. Setujuuuu mba 👍👍. Aku sendiri lebih suka cari informasi Di blog drpd video atau YouTube. Mungkin Krn LBH suka membaca juga, dan kalo dr blog LBH enak carinya, lebih cepat.sementara video, kita hrs dengerin sampe habis, eh tau2 ga ada info yg kita cari 😂. Kan sebel 🤣. Ngabisin kuota aja hahahaha.

    Makanya aku sendiri prefer menulis drpd vlogging. Banyak temen yg nyuruh aku bikin account YouTube utk semua pengalaman travelingku. Tapi sampe skr aku ga mau. Krn memang bukan duniaku, bukan passionku.

    Aku ga bisa bicara depan kamera, ga confident juga, dan edit video itu ga bisa sebentar. Sementara aku msh ada kerjaan LBH penting. Jadi memang blog itu udh paling bener kalo aku mau dokumentasiin semua pengalaman travelingku 😁.

    Gapapa kalo blog dianggan udh ga ngetrend. Tapi setidaknya masih ada twmen2 blog yg semangat menulis. Dan kalopun udh ditinggal oleh yg lain, at least aku bisa cari informasi ttg suatu tempat dr blogku sendiri kalo lupa 😄

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.