27 September 2022

Do & Don’t Ketika Menginap di Hostel Bersama Anak

Salah satu pengalaman traveling yang paling berkesan buat saya dan Dudu adalah menginap di Hostel. Dari hostel kita banyak belajar, bukan hanya soal menginap di tempat baru tapi juga berbagi ruang dengan orang lain, menjaga keamanan barang dan tentunya lebih mendapat pengalaman bertemu dengan local culture.

Playdate di hostel

Hubungannya apa sama regenerative travel atau wisata berkelanjutan? Well, kalau dari kita berdua sih ada yang namanya tak kenal maka tak sayang. Wisata berkelanjutan ini kan erat hubungannya dengan bisnis dan usaha lokal, jadi ya minimal tinggal di hostel yang dijalankan oleh warga lokal. Selain memberikan pengalaman baru, tinggal di hostel juga menghemat budget. Bisa kok menemukan hotel murah terbaik yang ramah anak.

Di hostel juga kita akan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain terutama saat bertemu di kamar mandi, ruang makan maupun ruang santai (biasanya tempat nonton TV). Ini adalah kesempatan untuk mengajarkan anak berinteraksi yang baik, cara ramah namun tetap waspada pada orang asing. Siapa tahu ada yang bawa anak juga, dan mendapatkan teman baru.

Bagaimana memberikan pengalaman menginap di hostel paling seru untuk anak?

  • Do book the whole room. Saya membooking hostel kalau pergi rame-rame. Waktu itu playdate travelling ala backpacker bersama beberapa keluarga lain. Total ada 3 ibu dan 5 anak. Kita book 1 kamar hostel dengan 4 bunk bed. Jangan lupa memastikan bahwa pihak hostel menerima tamu keluarga dengan anak-anak.

  • Do ajarkan tata kramanya. Misal tidak boleh ribut di lorong. Setiap anak dapat 1 loker, jadi mereka bertanggung jawab atas barang masing-masing. Kalau mandi di shared bathroom harus hati-hati dan menjaga barang-barang yang dibawa. Jangan sampai becek dan banjir karena kamar mandi ini digunakan oleh banyak orang.

  • Do wajib beberes meja sendiri setelah sarapan. Ingatkan bahwa dapur yang ada ini juga milik bersama yang dipakai gantian. Piring dicuci, meja juga jangan dibiarkan berantakan. Menyapa orang atau menjawab jika ditanya pun merupakan sopan santun yang sebaiknya dilakukan saat menginap di hostel.

  • Do booking jauh-jauh hari. Biasanya sistem booking hostel adalah per-bed bukan per-kamar. Dan tidak semua hostel memberikan opsi book 1 kamar langsung. Jadi ada baiknya jika pergi playdate ala saya dan teman-teman waktu itu, bookingnya jauh-jauh hari dan pastikan ke hostelnya bahwa kita semua mau ada di kamar yang sama.



Apa yang harus diperhatikan ketika menginap di hostel bersama anak?

  • Jangan bawa bayi. Anak usia SD, yang sudah biaa mandi sendiri adalah usia paling tepat diajak menginap di hostel. Perlu diingat bahwa banyak hal di hostel ini sifatnya shared dan akan berinteraksi dengan banyak orang. Jadi hostel sepertinya bukan tempat yang tepat untuk bawa bayi. Selain itu kebanyakan hostel juga hanya menerima tamu di atas usia 5 tahun.
  • Don't ignore review. Baca review hostelnya. Misalnya kalau pesan dari website seperti BestHostels Indonesia, bisa baca ulasan dari pengguna lain yang pernah tinggal di sana. Jangan malas untuk cari tahu real review dan foto-foto dari orang yang menginap.

  • Don't forget to double check the location. Lokasi hostel juga merupakan faktor penentu karena biasanya sesuai dengan semangat backpacker saya dan Dudu, kita memilih jalan kaki ke mana-mana. Kalau hostelnya di tengah kota kan jadi lebih enak kelilingnya. Selain mengurangi polusi, sesuai semangat regenerative travelling yang lagi populer itu, jalan kaki berarti kita bisa menemukan hidden gem di sekitar hostel. Jadi, jangan lupa cek lokasinya juga di maps.

Packing juga penting ketika menginap di hostel sama anak.

Pengalaman saya, membawa Dudu menginap di hostel juga berarti packing dengan cara berbeda. Cek apakah hostel punya lift, kamarnya kemungkinan di lantai berapa? Hal ini penting karena berhubungan erat dengan di mana barang bawaan saya akan di-packing di mana dan berapa tas yang akan saya bawa. Biasanya kalau bisa ada tas jinjing yang memudahkan kita membawa barang ke lantai atas lewat tangga jika dibutuhkan.

Selain itu banyak kebutuhan sehari-hari seperti sikat gigi, odol, sabun dan shampoo, yang baiknya dipersiapkan sendiri. Pack dalam 1 tas waterproof yang bisa dibawa anak saat dia ke kamar mandi. Pastikan bahwa anak membawa kembali semuanya ke kamar setelah selesai mandi, dan tidak meninggalkannya di kamar mandi. Jangan lupa packing handuk karena di kebanyakan hostel, handuk memang bawa sendiri.

Packing mainan yang minimum saja. Selain biasanya tidak ada private space yang luas, hostel biasanya menyediakan semacam common room yang ada TV dan board game-nya. Manfaatkan fasilitas hostel yang ada dengan maksimal.

Apa lagi yang bisa dilakukan ketika menginap di hostel sama anak?

Sudah tinggal di hostel, kenapa tidak sekalian explore lokasi sekitar? Biasanya ada banyak hal menarik yang bisa ditemukan karena lokasi hostel yang cenderung ada di daerah penduduk dan bukan daerah turis atau shopping center. Hal-hal kecil seperti belanja di pasar terdekat, sarapan di coffee shop lokal atau ikutan kelas memasak yang diadakan perusahaan dan restoran lokal. Beberapa daerah seperti Jogjakarta dan Bali juga punya desa wisata yang bisa dikunjungi. Konsepnya jadi live like local, hidup dengan cara orang setempat, sambil memberikan pengalaman liburan yang berbeda buat anak.

Saya dan Dudu sudah lama tidak liburan bareng. Dua tahun pandemi di rumah saja bikin kangen jalan-jalan. Next time kita pergi liburan, hostel bisa jadi pilihan. Ada yang mau travel bareng kita?

#BesthostelsIndonesia #Mulaidarikita #Regenerativetravel #Wisataberkelanjutan #Unlimitedadventuresawait #Lowfootprinttravel

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.