03 April 2022

Dudu's Toybox: Ide Barter Mainan yang Akhirnya Kesampaian

Buat apa beli mainan, kalau bisa tukeran?

Ide awalnya begitu. Karena Dudu yang waku itu kayaknya masih SD, kepengen punya mainan baru dengan sistem barter. Mainan milik dia yang sudah tidak dimainkan lagi, ingin ditukar dengan mainan temannya. Mainan lama si teman kan jadi mainan baru dia. Daripada orang tuanya harus membelikan mainan, dan kadang susah juga mintanya, mending mainan yang ada sekarang dibarter saja. Begitu pikirnya waktu itu.


Tapi Mama sibuk, jadi idenya waktu itu hanya tinggal cerita.

Selain sibuk, sebenarnya agak sedikit bingung juga bagaimana merealisasikannya tanpa harus punya website dan tim sendiri. Dan banyak hal juga yang harus dipikirkan seperti bagaimana mengirimkannya, bagaimana mengkoordinasikan antara pemilik barang dan peminat. Soalnya waktu itu yang ingin digunakan adalah konsep barter. Waktu itu bahkan, si bisnis ini sudah ada namanya: Pinjam-Pinjam.

Fast forward delapan tahun kemudian, yaitu 1 April kemarin. Saya kembali mengaktifkan akun instagram Dudu’s Toybox. Satu akun yang konsepnya untuk memajang semua mainan, buku dan baju milik kami berdua yang sudah tidak digunakan lagi. Keadaannya masih baik, beberapa bahkan masih baru. Saya mulai dengan buku. Konsepnya sederhana. Saya upload di IG, barang-barang yang ingin didonasikan lalu yang berminat bisa komentar dan saya kirimkan gratis hanya mengganti ongkir saja.



Ke depannya, saya ingin mengajak teman-teman yang punya buku atau mainan anak untuk ikutan posting, lewat titip posting di akun Dudu’s Toybox. Sistemnya begini:

  • Pemilik barang mengirimkan foto barangnya dengan detail keterangan (misalnya kalau buku ada sinopsisnya atau mainan ada merknya) serta lokasi si pemilik barang.
  • Saya akan upload barang tersebut beserta keterangannya, serta akun IG si pemilik barang.
  • Yang berminat bisa langsung comment di postingan atau langsung menghubungi si pemilik barang.
Konsepnya sedikit berbeda dengan ide awal si Dudu yang maunya barter langsung. Dudu’s Toybox masih membawa spirit untuk barter, tapi tidak memberi dan menerima dari orang yang sama. Bisa saja setelah titip posting, ada barang orang lain yang menarik perhatian si pemilik barang. Ujung-ujungnya kan jadi barter juga. Tapi, kalau dikembalikan ke kami berdua, ini tujuannya memberi dan berbagi. Dengan memanfaatkan media sosial yang sudah booming dan sedikit banyak dipercaya orang, serta konsep belanja online yang sudah lebih familiar bagi masyarakat Indonesia, harapannya kami bisa jadi tempat yang memudahkan orang yang ingin membuka ‘adopsi’ bagi barang-barangnya yang sudah tidak terpakai lagi.

Kalau begitu bukan Dudu’s Toybox lagi dong namanya? Kan bukan hanya barang milik Dudu? Well, idenya dari Dudu. Jadi saya akan tetap menggunakan nama si pemilik ide ‘bisnis’ ini. Berharapnya sih ada banyak Mama-mama di luar sana yang terbantu dengan adanya oper-operan mainan ini.

Demikian blog post, curhat sekaligus proposal bisnis kami berdua. Ada yang mau join sama kami berdua?

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.