29 April 2017

Singapura: Perdana Bertamu ke Rumah Saudara

Kalau boleh memilih Negara manapun di dunia untuk jadi tempat tinggal, saya memilih Singapura. Soalnya kalau di Asia Tenggara, Singapura itu ibarat G-Dragon (buat yang ngga paham boleh tanya Google kok haha). Bukan yang paling tua (umurnya), bukan yang paling tinggi (badannya) tapi inovatif, dan meninggalkan kesan mendalam ketika bertemu. Ya semacam kakak pertama yang cool tapi imut-imut gitu.
Taman di Gedung Catatan Sipil Singapura
Singapura ini sudah jadi “saudara” buat saya karena memang banyak kerabat yang pindah ke sana. Adik saya di sana, sepupu saya di sana, dan saya sendiri senang bolak-balik ke sana. Kalau sudah jenuh dengan suasana macet dan panas Jakarta, saya segera browsing tiket untuk berakhir pekan di Negara tetangga itu. Untuk saya dan Dudu, Singapura ini menyenangkan karena kita menemukan hal-hal yang tidak ada (atau masih dalam pembangunan) di Indonesia. Kalau dalam saudara, seperti punya kakak yang lebih pintar dan lebih kaya lalu kita bisa datang bertamu dan numpang ganti suasana di rumahnya.

Saya sering dapat pertanyaan, “kalau pertama ke Singapura, saya sebaiknya ke mana?” Ada banyak faktor yang menentukan tujuan Anda. Sama siapa, sukanya apa, dan berapa lama. Standar kunjungan orang Indonesia ke Singapura biasanya akhir pekan, jadi 3 hari 2 malam. Jadi, coba saya jawab rasa penasarannya ya.


Saya ke Singapura sama anak balita, sebaiknya ke mana?

Saya sebenarnya sangat menyarankan Singapore Science Center, tapi karena ke museum interaktif sains tersebut cukup sulit kalau ditempuh dengan MRT, jadi untuk kunjungan perdana, saya sering menyebutkan ArtScience Museum. Apalagi dengan adanya eksibisi permanen Future World. Buat yang penasaran dengan Singapore Science Center, coba cek cerita kita tentang museum kesayangan Dudu di sini ya.



Waterworks at Singapore Science Center

Kalau outdoor, sebenarnya saya menyarankan Jacob Ballas Children's Garden di komplek Singapore Botanical Garden atau mengunjungi salah satu taman-taman yang ada seperti East Coast Park. Tapi lagi-lagi, untuk yang masih was-was naik MRT lalu tukar dengan bus, apalagi bawa anak, tempat-tempat ini sulit dijangkau. Jadi untuk outdoornya main ke Garden By the Bay saja, ada Children’s Garden yang gratis juga (tapi tutup di hari Senin).

Di Singapura banyak fasilitas gratis untuk anak-anak. Saya pernah buat listnya di post 24 Free Fun Things to Do in Singapore for Family


Saya ke Singapura sama orang tua, sebaiknya ke mana?

Sebagian besar tempat di Singapura ramah untuk orang tua, bahkan sering ada fasilitas peminjaman kursi roda. Ketika ke Singapura bersama kedua orang tua saya, itinerary kita berubah. Biasanya kita lebih banyak jalan-jalan di taman dan museum. Menyusuri Merlion dan Marina Bay Sands juga seru, lalu malamnya menyaksikan pertunjukan laser. Kalau orang tuanya senang belanja, Orchard dan Bugis bisa jadi pilihan karena selain mallnya tidak seberapa jauh dari MRT, banyak tempat duduk dan tempat istirahat juga. Hanya saja kedua tempat ini penuh di akhir pekan.


jalan-jalan di sekitar Marina Bay Sands dan Merlion
National Museum of Singapore juga menyenangkan. Atau SEA Aquarium di pulau Sentosa, yang selain tidak panas juga banyak tempat berhenti di antara bagian lautnya.

Saya mau cari buku, katanya di Singapura ada.

Nah ini dia salah satu keunggulan si “kakak pertama.” Karena sebagai Negara berbahasa Inggris, buku bahasa Asing juga banyak. Buku bekas paling banyak di Bras Basah. Kalau ada budget lebih, bisa mampir ke Kinokuniya Ngee Ann City di Orchard atau Popular di Bras Basah Complex. Kalau bawa anak sih sebaiknya ke National atau Regional Library. Bagian anak-anaknya juara!

Kalau Singapore Zoo perlu masuk itinerary ngga?


Beberapa orang menganggap kebun binatang itu semua sama saja. Tapi untuk saya dan Dudu, Singapore Zoo adalah salah satu yang terbaik. Bisa dengan anak, dengan orang tua atau dengan teman. Tapi untuk yang datang dengan waktu terbatas, Singapore Zoo (plus night dan river safari) ini boleh dilewatkan karena lokasinya yang “aneh sendiri”. Pergi ke Singapore Zoo agak makan waktu (dari MRT Ang Mo Kio kita harus tukar bus lagi) dan saya biasanya menyisihkan setengah hari lebih untuk menyelesaikan petualangan di sini karena kebun binatangnya besar. 



Kalau waktunya padat, lebih baik menghabiskan hari di pulau Sentosa dan melihat binatang di SEA Aquarium atau Dolphin Lagoon. Yah, kan saya jadi ingat hutang review tempat-tempat ngedate kami berdua di Singapura haha. Ups.

Kapan waktu yang tepat ke Singapura?

Pertama pasti pas Singapore Great Sale haha. Soalnya diskon dimana-mana dan kalau lewat Ngee Ann City, di hall tengah lantai LG itu sering memberikan kejutan. Belum lagi kita bisa minta tax refund dari belanjaan kita, jadi jangan lupa bawa passport selalu.

Lalu ketika ada perayaan, seperti Natal dan tahun baru karena banyak lampu dipasang. Ketika Diwali juga bagus. Soalnya sepanjang jalan utama Little India jadi meriah. Saat Ramadhan juga termasuk populer, biasanya untuk yang tidak berpuasa, karena kotanya (dan Universal Studio) jadi lebih sepi haha. Tapi jangan pas Lebaran karena selain penuh, tiketnya juga mahal. Lebaran sih, kita menikmati kota sendiri yang sepi saja.

Kemarin saya ke Singapura untuk Halloween. Seru juga ikut Halloween Horror Night di Universal Studios Singapura. Meskipun kalau bawa anak kecil sebaiknya ditinggal saja karena yang sudah sebesar Dudu saja histeris. Saya juga takut sih haha. Tapi tetap seru, dan naik rollercoaster dengan suasana horror itu ternyata lebih berkesan.

Yang jelas jangan ke Singapura ketika Tahun Baru Imlek, karena banyak toko yang tutup. Katanya sih, seperti Bali kalau sedang Nyepi atau Jakarta di hari pertama Idul Fitri.

Selamat Datang di Singapura
Berkaca ke “kakak pertama,” saya senang Jakarta sudah mulai ikut-ikutan. Mau punya MRT dan LRT, lalu sudah punya Aquarium juga meskipun di tengah kota. Kalau dilihat secara Nasional, kita sudah punya Jatim Park dan Batu Secret Zoo yang, yah, bolehlah kalau dibilang adiknya Singapore Zoo. Taman dan RPTRA juga sudah mulai bermunculan di berbagai sudut. Katanya juga kita mau punya Disneyland.

Mungkin suatu hari, ketika kita sudah secanggih Singapura (dan bukan hanya soal fasilitasnya) Coldplay juga bakalan manggung di Indonesia yah. Bukan cuma di rumah kakak pertama.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.