01 February 2016

Miao Mi: A Wonderful Way to Learn Mandarin

Kucing berwarna orange yang telinganya tidak sama besar itu seakan minta dibawa pulang. “Miao Mi,” katanya di salah satu filler yang diputar di acara launching saluran mandarin khusus anak dari Celestial Tiger Entertainment minggu lalu. Duh, coba Dudu bisa ikut. Kan dia sedang belajar bahasa Mandarin.


Acara launching Miao Mi
“Miao Mi diciptakan untuk semua anak, bukan hanya mereka yang bisa berbahasa Mandarin,” jelas Ofanny Choi, Executive Vice Presiden, TV Networks, Celestial Tiger Entertainment, pada saat sambutan launching di Lollipop Lotte Shopping Avenue. “Belajar bahasa Mandarin di masa ini menjadi penting bagi anak-anak karena dapat menjadi bekal bagi mereka yang akan menghadapi dunia di 50 tahun ke depan.” Melanjutkan sambutan Ofanny, Yudha Wibawa, Deputy CEO, PT MNC Skyvision Tbk sebagai pembawa saluran Miao Mi di Indonesia lewat Indovision, menyatakan bahwa sudah bukan zamannya lagi belajar Mandarin untuk menjaga budaya, bahasa dan identitas karena di masa depan, kebutuhan bahasa ini lebih kepada kebutuhan bisnis dan professional. Miao Mi dapat disaksikan di Indovision.

Belajar bahasa dimulai dari hal yang kecil. Apalagi jika tidak ada orang rumah yang bisa bahasa Mandarin. “Lumayan, 20 menit si Jess bisa ingat 2 kata baru,” cerita Melissa Karim, selebritis sekaligus bintang tamu spesial di acara launching itu yang hadir bersama putranya yang fanatik T-Rex. Di Miao Mi, setiap 20 menit sekali memang ada Miao Mi Classroom yang memperkenalkan Mandarin dasar di antara program. Ada beberapa kata-kata baru atau lagu yang dapat dipelajari anak tanpa mereka sadari. Yes. Duduk menanti launching itu, saya juga jadi memperhatikan Miao Mi Classroom dan diam-diam menghafalkan pelafalan “Wo Ai Ni” yang merupakan phrase paling penting itu. 

Melissa Karim (dan Jess)
sedang berbagi pengalaman


Jess, menurut Mama Melissa, bukan anak yang suka nonton TV. Kalau pun nonton, attention spannya belum terlalu panjang dan biasanya tidak betah duduk lama. “Biasanya hanya 2 program lalu break main puzzle,” jelasnya sambil menambahkan kalau kriteria tontonan buat Jess adalah yang memiliki moral issue yang dapat dimengerti anak-anak yang kemampuannya menyerapnya seperti sponge ini. “Di Miao Mi ada beberapa keunggulan seperti karena dibuat oleh orang Asia ya, jadi ada Asian values seperti respect your parents yang dapat dihadirkan untuk anak. Selain itu ada step-step umur yang bisa disesuaikan spesifik untuk anak,” cerita Melissa.

Bellbug Popo mengajarkan tentang lingkungan
Yup, Miao Mi memiliki program yang disesuaikan dengan target umur audience mereka yang 3-6 tahun. Cerita Rubi Yoyo dan Bellbug Popo misalnya ditargetkan untuk anak yang lebih kecil. Bellbug Popo mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan lewat petualangan serangga-serangga yang tinggal di hutan dan kolam. Anak yang sudah bukan balita bisa menyaksikan Pleasant Goat & Big Big Wolf yang merupakan acara TV yang telah memenangkan banyak penghargaan dan telah hadir di lebih dari 40 saluran TV lokal di Asia. Serial in menceritakan pertarungan para domba dengan serigala ceroboh. Selain itu, Miao Mi juga memiliki serial seperti Star Babies, Happy Friends dan Little Rabbit’s Kung Fu Academy. Semua program ini juga sudah disulih suarakan ke dalam Bahasa Indonesia dan kita dapat memilih, bahasa mana yang hendak kita gunakan.
Little Rabbit’s Kung Fu Academy
(atas ke bawah) Star Babies, Pleasant Goat & Big Big Wolf dan Happy Friends 
Siapa bilang anak yang sudah lewat 6 tahun tidak bisa belajar dari Miao Mi? Memang si Dudu sudah kelas 4 SD, tapi kemampuannya berbahasa Mandarin masih setara dengan apa yang diajarkan para karakter Little Rabbit’s Kung Fu Academy, Rubi Yoyo, dan Fox Inventor. Jadi jangan keburu kecewa jika anak Anda sudah terlanjur di usia SD.

Dan ketika saya bawa pulang (cerita acara tadi plus sumpit, stiker bahasa dan map), Dudu super excited. “Mama, ini sumpit yang tidak bisa lepas. Aku harus segera berlatih.” Menggunakan stiker sebagai alas dan mainannya sebagai bahan yang harus diseberangkan dari satu alas ke alas lain, Dudu mendadak sibuk. Sambil memindahkan mainan sambil membaca apa yang tertulis di stikernya. 



Let me end this post with a tip from Ofanny on how to make the most of Miao Mi programs: dampingi anak ketika nonton. Selain menjadi bonding, terutama pada akhir pekan, orang tua yang tidak bisa berbahasa Mandarin juga dapat belajar bersama. Jadi tahu apa yang dipelajari anak, dan anak juga merasa bahwa orang tuanya perduli dengan apa yang dia pelajari. I couldn't agree more.

Dan kata “Miao Mi” yang diucapkan si kucing masih tetap nempel di kepala.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.