“Minggu lalu aku pergi karaoke bersama mama , Sheva , Bio dan Tante Wieny. Kita pergi ke tempat karaoke selama dua jam. Kita nyanyi Let It Go,Super Junior,Waka Waka,You’re My Flashlight, Im in Love with A Monster, I’m Worth It dan lain lagi. Kita bersenang senang sampai dua jam. Karena bersenang-senang jadi dua jamnya tidak terasa. Kami pergi karaoke di Epicentrum."
Koleksi lagunya cukup lengkap. Mau dangdut, India, Indonesia ataupun lagu barat. Lagu Asia memang tidak banyak tapi well, kita karaoke di sini karena mau nyanyi lagu populer. Kalau karaoke Kpop saya beda lagi tempatnya haha. Bahkan ada lagu anak-anak jaman saya kecil seperti “Aku Cinta Rupiah”. Hayo, ngaku, siapa yang pernah hafal lagu itu?
Jangan tanya kenapa di meja karaoke ada pistol. Namanya juga Dudu |
Untuk pengalaman karaoke pertama, meskipun sempat agak bosan karena Dudu bukan orang yang senang menyanyi dan lagu yang dia bisa tidak banyak, Dudu senang. “Mudah, Ma. Tinggal baca teks lalu menyanyi.” Dan beberapa kali dia sungguhan melakukan hal itu. Teksnya benar, nadanya kemana-mana hahaha. Untung teman-teman karaokenya yang jauh lebih mahir menyanyi itu tidak protes. Kalau mentok, bingung mau apa dengan anak, karaoke bisa jadi seru. Soalnya:
Tapi mungkin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau karaoke sama anak. Karena karaoke memutarkan video, yang belum tentu video klip lagunya, kadang muncul gambar-gambar yang belum tentu pantas disaksikan anak. Padahal lagunya mereka hafal. Lagu “Can’t Remember to Forget You” milik Shakira dan Rihanna. Lagu Justin Bieber yang “What Do You Mean?” Paling aman sih sebenarnya lagu One Direction.
And we danced all night to the best song ever.
- Anak belajar gantian. Microphone cuma 2 dan kemarin kita ber 5. Jadi muncul peraturan bahwa yang sudah menyanyi harus menyerahkan lagu berikutnya ke orang lain. Tidak boleh pegang microphone 2 lagu berturut-turut.
- Karaoke juga katanya baik untuk melepas stress dan kita tahu pelajaran sekolah bisa bikin anak stress.
- Belajar apresiasi. Sementara saya dan Tante Wieny malas menyalakan score, anak-anak justru lebih kompetitif. Mereka mau melihat seberapa baik mereka bisa menyanyi. Toh, sejelek-jeleknya score, mereka tetap dapat tepuk tangan yang memberikan penghargaan atas usaha mereka. Kalau scorenya jelek, mereka semangat untuk memperbaiki.
- Tidak ada nilai sempurna (kata Tante Wieny) ketika anak-anak penasaran kok tidak bisa 100. Haha. Ya beginilah hidup. Tidak ada yang tau diukur pakai apa dan nilai itu berdasarkan apa. Soalnya lagu yang sama di tempat karaoke berbeda, saya juga biasanya dapat nilai berbeda.
- Bonding. Sebelumnya, menyanyi dengan Dudu hanya dilakukan di radio ketika lagu yang diputar adalah lagu yang familiar. Dan karena kita mendengarkan radio hanya di mobil dan satu mobil hanya di akhir pekan, kesempatan ini sangat jarang. Di tempat karaoke, saya kaget juga ternyata menyanyi lagu bersama Dudu (walau cuma dapat 40) menyenangkan. Sekali-kali bebas dari zombie dan Kpop.
And we danced all night to the best song ever.
Our date is at
Alegro f-KTV
Rasuna Epicentrum Epiwalk level FB
Jl. HR. Rasuna Said Media Walk
021-2991 2100/01
Alegro f-KTV
Rasuna Epicentrum Epiwalk level FB
Jl. HR. Rasuna Said Media Walk
021-2991 2100/01
Saya pernah beberapa kali mengajak anak-anak karaoke. Tapi biasanya mereka yang nyanyi. Belum pernah nyobain barengan. Sayanya sibuk fotoin anak-anak aja :D
ReplyDeleteHaha, saya pun cuma kebagian satu apa 2 lagu yang barengan kemarin itu. Harus dicoba nyanyi paling ngga satu lagu yang bersama sih, ternyata seru juga.
DeleteJadi pingin ngajak anak2 karaoke juga, tapi di jogja adanya cuma inul vista & happy puppy hehehee..
ReplyDeleteMba, Happy Puppy bukannya oke ya? Temen aku ada yang sering ke Happy Puppy sama anaknya sih.
Delete