Kita Pergi Minum Kopi

Kadang-kadang Dudu mengejutkan saya dengan pengetahuannya. Ketika kita berdua menghadiri acara talkshow dan coffee tasting di International Coffee Day di @America, Pacific Place, Jakarta, dia mendadak bercerita tentang asal muasal kopi. 

"Jadi ceritanya ada petani yang punya kambing. Suatu hari kambing-kambing itu makan buah di padang rumput dan jadi tidak bisa diam. Petani yang curiga menemukan buah yang dimakan kambing itu lalu menemukan kopi."

Ternyata Dudu sudah tahu bahwa kopi itu aslinya buah. 

Talkshow Coffee "Expresso Yourself" di @America

Acara yang diberi judul “Expresso Yourself” ini menghadirkan orang-orang dibalik brand kopi yang kita kenal di Indonesia saat ini. Ada Giuseppe Trovato dari Zicaffe, Zaki Juarli dari Warung Kopi Gayo dan Josh Estey dari Bear and Co. Masing-masing hadir dengan ceritanya.

“The best coffee in the world is the one that you like the most. Coffee is a personal experience.” - Giuseppe Trovato

Saya setuju. Saya paling bingung kalau ditanya “Kopinya enak ngga?” Soalnya saya hanya minum kopi hitam tanpa gula macam espresso atau Americano. Kalau terbiasa minum 3in1 mungkin kopi di tangan saya ini pahitnya minta ampun. Atau yang anti-coffee macam Dudu, mencium baunya saja sudah complain. Maklum, anak spesialis air putih dan jus apel. Padahal waktu hamil dan menyusui, saya minum latte lho.

Kembali ke kopi hitam, Giuseppe yang baru 15 bulan di Indonesia ini menjelasan awal mula kata Espresso yang sering diartikan sebagai “pressed out” yang merupakan metode pembuatan kopi jenis ini. Namun dalam perkembangannya, Espresso dapat juga diartikan sebagai “express” yang berarti dibuat dengan cepat dan personal karena hanya untuk satu orang.

Longberry versi Tubruk dari Warung Kopi Gayo

Menjelajahi Indonesia, yang sangat kaya dengan kopi ini, Zaki Juarli menghadirkan kopi dari nenek moyangnya di Aceh yaitu Kopi Gayo. Kopi yang sudah terkenal ini dihasilkan oleh suku Gayo di Aceh Tengah. Zaki membawa beberapa macam kopi seperti Peaberry, Longberry, Specialty, Honey dan Wine. Peaberry adalah sebutan untuk kopi biji tunggal yang langka karena dalam 1kg biji kopi, biasanya hanya ada 50gr. Kopi biji tunggal sebenarnya kopi “cacat” namun rasanya cenderung lebih enak dan disukai karena prosess glukosanya hanya ada di dalam satu biji saja. Setelah event saya mampir mencoba Longberry yang dibuat secara tubruk. Biji kopi yang sudah dihaluskan (grind) dituangkan air panas lalu ditunggu 3 menit. Setelah 3 menit, gelasnya tinggal digerakkan sedikit lalu ampasnya akan turun dengan sendirinya digantikan krim kopi dengan bau yang wangi.

Cold brew hadir bersama Bear and Co dan Josh Estey. Dimulai dari sepeda di car free day, kedai kopi yang sekarang hadir di Pasar Santa ini percaya bahwa memupuk antusiasme masyarakat Indonesia akan kopi harus dari jalanan.Karena meskipun Indonesia terkenal sebagai negara penghasil kopi, yang benar-benar minum kopi tidak sebanyak itu. Ide Bear and Co datang dari Josh yang mencari the perfect brew. "Find the coffee that fits you, whether you brew it yourself or you get it somewhere."

Di @America ada Google Earth yang pasti seru buat anak-anak

Trus, buat apa sih saya mengajak anak 9 tahun yang tidak suka kopi ke acara seperti ini? Selain karena mau menunjukkan @america pada Dudu yang kemudian asyik main Google Earth, saya mau Dudu juga mengenal kopi. Lagipula waktu mencium biji kopi mentah dari berbagai daerah, Dudu bisa beropini mana yang baunya lebih ringan dan bisa ditoleransi. Meskipun ujung-ujungnya "tapi semuanya tetap tidak enak karena kopi." Begitu juga dengan coffee tasting. Dudu jadi tahu berbagai cara membuat kopi (ada yang dituang air, ada yang pakai mesin), seperti apa hasilnya (ada yang hitam dengan ampas, ada yang pakai susu), seperti apa baunya dan bahkan sempat mencoba hasilnya walaupun habis itu saya dimarahi habis-habisan karena aftertaste coffee nya tertinggal di mulut.

Tak kenal maka tak sayang.