02 January 2015

Museum Adventure: Museum Penerangan TMII

Akhirnya kesampaian juga ikut acara Museum Ceria sebelum tahun 2014 berakhir – dengan tema yang pas dengan tema liburan Andrew di 2014: Journalism. Acara Museum Ceria Family Weekend kali ini berjudul Niewslezer dan dilaksanakan di Museum Penerangan Taman Mini indonesia Indah tanggal 28 Desember kemarin.

Aku siap menyelesaikan misi!
Pas banget habis nonton Night at the Museum, eh acara ini muncul! Berangkat pagi-pagi dari rumah, akhirnya kita sampai di Museum Penerangan setelah sempat terjebak macet di dalam Taman Mini. Meskipun sempat agak bingung apakah kita boleh langsung memulai misi setelah registrasi atau menunggu briefing dari kakak panitia, kita akhirnya memutuskan memulai saja (karena anak-anak lain sudah langsung mulai juga). Sekarang gantian Andrew yang cerita yah...

Dudu: Hari ini aku dan mama pergi ke Museum Penerangan di Taman Mini. Sesampainya di sana kami mengantri untuk mendapatkan misi di pintu masuk. Misinya untuk menemukan barang yang adanya di kertas yaitu alat kode morse, pena emas, patung tokoh-tokoh, kamera TV jaman dahulu dan lain-lain. Kami juga harus membaca ejaan lama, seperti opa dulu. Ejaan lama seperti kode loh, Ma. Aku juga membuat magnet pembatas buku dan membaca cerita...
Mama: Sandiwara radio, Du. Jaman dahulu belum ada internet jadi film adanya di radio... tapi suaranya aja.



Belajar memecahkan kode morse, bikin pembatas buku dan membaca ejaan lama
Meskipun akhirnya agak kecewa karena...
Dudu: Aku enggak menang doorprize.
Mama: Ya kan yang penting bukan doorprizenya
Dudu: Iya juga ya.
Mama: Kamu belajar apa hari ini?
Dudu: Belajar banyak hal. Belajar memecahkan kode.

Ya si Dudu memang paling seneng sama kode-kodean sih. Mamanya susah payah menahan diri buat tidak mensabotase kegiatan si anak. Maklum... Mamanya kan Sherlockian. But it was fun... keliling museum sambil cerita sama Andrew tentang jaman dahulu kala (padahal saya juga belom tua-tua amat) dan seperti apa berita di jaman saya masih kecil dulu.

Sandiwara radio di depan diorama
Bagian dalam Museum Penerangan
Media Center Museum Penerangan
Tapi bukan cuma Museum Penerangan, soalnya Taman Mini itu satu arah, jadi untuk menuju pintu keluar kita harus melewati banyak anjungan dan museum. Dan karena macet (Keluar Taman Mini aja satu jam), Dudu jadi berkesempatan melihat-lihat museum yang lain juga, meski hanya dari mobil.

Dudu: Bukan cuma itu, aku melihat museum minyak bumi,museum listrik, museum transportasi dan teater Keong Emas. Ternyata kita juga dapat mengelilingi Indonesia hanya dengan mengelilingi Taman Mini dan setiap kota hanya sekotak atau sebox dan mereka harus menghafal bagai mana bentuk bangunan dan cara membuatnya untuk dibuat lagi di Taman Mini.
Mama: Kapan-kapan kita ke Museum yang lain ya, Du
Dudu: Iya. Aku mau ke Museum yang seperti benteng perang itu...

Jadi, resolusi #DateWithDudu di tahun 2015 adalah mengunjungi banyak museum. Terutama Museum layang-layang yang lokasinya hanya di gang sebelah itu. Dan tentu saja ikutan acara Museum Ceria yang lainnya juga. Soalnya kita selalu mencari alasan (dan dorongan) untuk pergi ke museum. Untungnya program Family Weekend dari Museum Ceria bisa jadi motivasi ke Museum.

Untuk info selanjutnya, cek di Twitter Museum Ceria ya

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.