09 January 2014

Biarin Aja (Bagian 2) "Tapi Aku Kan Cuma Mau Bantu..."

Pernah dapet protes itu dari anak?
Saya sering.

Saat anak saya menjatuhkan barang yang dibawanya, menumpahkan makanan bahkan memecahkan gelas yang sudah saya bilang "Mama aja yang bawa, Du, ntar pecah loh". Giliran kejadian, saya marah, dia protes "Kan aku cuma mau bantu Mama."

Lalu muncullah dilemma itu: to help or not to help?


Aku mau bantu Mama bawa koper dong!
Membiarkan anak membantu kadang membutuhkan extra kesabaran... dan extra energi untuk membereskan semuanya yang sering malah jadi kacau. Belum lagi kalau kejadiannya kayak kemarin. Sudah anak memecahkan gelas, kaki-nya kena beling pula. Sudah harus nyapu, harus ngurusin anak yang berdarah. Hal yang harusnya selesai dalam waktu 5 menit jadi selesai dalam waktu 30 menit.

Tapi saya sudah memutuskan untuk membiarkan si anak membantu semampunya. Kalau dia mau bantu bawa tas silahkan, bantu bawa gelas juga boleh tapi hati-hati. Itu pun kadang masih salah... soalnya apa yg menurut saya dia ngga mampu lakukan, menurut dia gampang aja dilakukan. Trus kejadian deh kayak kasus gelas itu.

*fiuh*

Tapi daripada dia berhenti membantu... menyerah menolong orang karena selalu dilarang, atau takut melakukan kesalahan saat membantu orang, saya lebih baik membereskan a mess he made for helping me. Soalnya bukan seberapa besar bantuan yang diberikan yang penting, tapi seberapa besar niat Andrew untuk membantu orang. Banyak yang akhirnya bilang anak saya terlalu baik. Dia bisa mendadak turun tangan membantu si Opa bawa tas, meskipun pas dia bawa tasnya malah jatuh trus kotor. 

Ada kalanya bantuan itu salah dan saya takut Andrew dibilang kaypoh (suka ikut campur urusan orang). Misalnya kalau ada anak nangis lalu Andrew sibuk menghibur. Atau kalau ada anak yang nakal lalu dia mengadu ke Miss wali kelasnya. Saya protes keras takut dia dicap tukang ngadu.
Mama: Nanti kamu kayak smurf kacamata. Tukang ngadu.
Dudu: Tapi aku cuma mau bantu Miss. Kasian anak murid Miss nakal-nakal semua.

Pokoknya tidak ada kata terlambat atau gagal dalam menolong orang lain. Semua cara halal!

Kayak kejadian baru-baru ini.
Melihat saya kerepotan menata makanan buat bekal road trip, Andrew buru-buru membantu, mencarikan sebuah kotak makan diantara tumpukan tas yang sudah rapi di bagasi mobil. 
Mama: Du, ngga usah, nanti berantakan lagi.
Dudu: Bentar, Ma. Hampir ketemu nih!
Mama: Ngga usah.
Dudu: Yah Mama. Kan aku cuma mau bantu.
Dan dia terus berjuang mencari kotak bekal itu (padahal di dapur juga ada). Saya yang mau ngomel karena pasti harus menata ulang bagasi mobil, ngga jadi marah begitu dia kembali bersama kotak makanan sambil tersenyum ceria karena berhasil membantu orang.


Begitu saya mau protes soal akibat dari bantuannya....
 Saya harus menghadapi muka seperti ini:
"Kan aku cuma mau bantu..."

Gagal deh marahnya...
Ya udah biarin aja



No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.