11 June 2024

Cafe Inspirasi Latar Belakang Cerita Fiksi

Ini adalah sebuah cerita fiksi.

Awal tahun ini, saya memutuskan untuk membuat sebuah cerita dengan latar belakang cafe sebagai partisipasi dalam tantangan menulis 30 Hari Bercerita di Instagram. Cafe yang ada di bayangan saya adalah sebuah tempat sederhana, alias neighborhood coffee shop, yang terletak di suburban Midwest Amerika. Pengunjungnya adalah para mahasiswa yang sedang menimba ilmu, dan penduduk setempat di sana. Lalu keterusan dan cerita Fresh Start Cafe ini permanen ada di Instagram Fiksi saya.

Kenapa cafe? Selain karena cafe adalah tempat banyak orang bertemu, cafe juga bisa menghadirkan beragam makanan dan minuman yang unik. Saya tidak bisa masak. Tapi bisa membuat makanan dengan bantuan Bing haha.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan di cafe, mulai dari membaca buku, bertemu teman, belajar ujian, hingga mengerjakan tulisan. Setiap cafe punya ceritanya sendiri, dan cafe-cafe inilah yang menjadi inspirasi saya membangun Fresh Start Cafe.

Mouse Rabbit Cafe

1 Neungdong-ro 11-gil, Gwangjin District, Seoul, South Korea

Coffee shop ini terletak di kawasan universitas Konsumsi di Korea Selatan. Saya mampir ke cafe ini karena yang punya adalah bias K-pop Idol saya. Meskipun cafe-nya kecil, suasana akrab mudah didapat. Ketika saya berkunjung di sana sang pemilik Cafe sedang duduk bersama temannya, sehingga Cafe tersebut penuh dengan fansnya. Mungkin kalau lepas tidak penuh sesak dengan para fans Cafe ini sangat menyenangkan. Memang Cafe inilah yang menjadi inspirasi utama untuk tulisan saya, baik dari segi lokasi maupun bangunannya. 

Cafe-nya ada dua lantai. Dari lantai 2 bisa melihat suasana di bawah. Jadi bagi mereka yang senang people watching sebaiknya duduk di atas. Kabarnya, di cafe ini sekarang ada kucing liar yang dipelihara. Ah, jadi pengen mampir ke sana lagi. 

Mouse Rabbit Cafe yang terletak di area sibuk Konkuk University


BookBar

57 Duxton Rd, Singapore 089521

Ketika tujuan duduk di coffee shop adalah untuk membaca buku, tidak ada yang lebih pas daripada datang ke sebuah bookshop yang menyajikan kopi. Konsep inilah yang diangkat oleh bukber salah satu indie bookstore di Singapura. Meskipun tempatnya kecil tapi suasananya ramah dan menyenangkan. Pengunjung BookBar biasanya turis atau expatriate yang mencari buku di toko yang lebih membumi. Pemilik yang ramah dan senang mengenal customernya jadi salah satu inspirasi saya dalam menulis. 

Ketika masuk ke dalam bookshop kita akan disambut oleh banyaknya buku-buku yang ada. Lalu mundur sedikit ke belakang akan ada tempat untuk duduk-duduk membaca buku atau mengerjakan tugas. Ketika duduk di salah satu meja, kita bisa mengamati orang-orang yang datang dan pergi di bookshop, atau melihat orang berlalu Lalang di depan. Soalnya bukber terletak di salah satu lokasi yang lumayan sibuk di Singapura, yaitu Duxton Hill. 

Book Bar yang mengkombinasikan bookstore dan coffee shop

Sehela Kopi

Jl. Pd. Labu 1 No.8b, RT.3/RW.7, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12450

Sehela kopi adalah rumah yang dijadikan sebuah coffee shop. Karena lokasinya adalah bekas rumah lama, coffee shop ini memiliki ruangan dan taman belakang yang luas. Lantai duanya sering dipakai untuk studio Yoga. Oleh karena itu yang datang juga lebih banyak anak muda yang baru selesai berolahraga atau sekedar kumpul bersama teman-temannya. Desain lokasinya minimalis tidak terlalu banyak hiasan. Coffee shop ini juga sangat nyaman jika dipakai untuk bekerja. 

Yang membuat coffee shop ini berkesan adalah suasananya yang hangat. Seperti bukan masuk coffee shop tapi datang bertamu ke rumah teman dan disuguhkan kopi. Dan sama seperti bertamu ke rumah teman juga, parkiran tempat ini susah dijangkau. 


Sehela Cafe yang bentuk aslinya rumah tinggal - lokasinya agak tersembunyi.

Menggabungkan gambaran ketiga cafe di atas, saya membuat Fresh Start Cafe. Pemilik cafe adalah tiga orang sahabat yang bertemu di kampus. Itulah kenapa cafenya juga dekat kampus, meskipun bukan kampus mereka. Para pemilik cafe kenal dengan pelanggan yang sering mampir dan tidak segan mengajak pelanggan baru untuk ngobrol. Jadi pengunjung yang datang seakan bertamu ke rumah teman. 

Mungkin suatu saat nanti, cafe ini bisa jadi lebih dari sekedar angan-angan. 






No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.