Traveling adalah bagian dari kegiatan rutin saya dan Dudu. Sebelum pandemi, biasanya kami jalan-jalan setidaknya 2 kali dalam setahun ketika si Dudu libur sekolah. Lalu pandemi datang, dan jalan-jalan jadi tertunda.
Di rumah saja bosan. Namun apa yang bisa dilakukan?
Karena sering bermain media sosial, saya jadi paham dengan yang namanya wisata virtual. Beberapa grup travelling dan grup pekerja nomad yang saya ikuti di Facebook mulai mengadakan acara wisata virtual. Ada yang di Jepang, ada yang di Turki dan negara-negara lainnya. Ketika lockdown sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, wisata virtual mulai menjamur di semua platform. Semua orang kangen jalan-jalan tapi masih belum berani ke luar rumah.
Konsep virtual tour atau wisata virtual ini menarik karena sebenarnya orang seperti saya, yang senang cek lokasi lewat google maps sebelum beneran sampai di tempatnya, secara tidak sadar sudah melakukannya. Saya senang merencanakan perjalanan, membuat itinerary dan mencari informasi tentang tempat yang saya tuju. Apalagi jaman sekarang sudah ada teknologi canggih yang memungkinkan kita “jalan-jalan” di layar laptop. Tinggal klik lalu bisa lihat 360 view dari satu tempat wisata. Atau bisa cek street view dari satu daerah dan menyusuri jalanannya, seakan-akan kita ada di sana.
Kalau dipikir-pikir, ini jadi mirip main game RPG.
Eh, di Indonesia juga bisa dong. Apalagi ada banyak daerah yang memiliki pemandangan indah namun sulit dijangkau secara offline. Dengan banyaknya orang jadi melek teknologi ketika pandemi, wisata virtual ke daerah-daerah ini sekarang bukan hanya wacana. Yang penting ada tour guide-nya. Karena biasanya jalan-jalan tanpa cerita itu jadi tidak ada maknanya. Salah satu penyedia jasa layanan virtual tour ini adalah Atourin.
Cerita Reza Permadi dan Atourin
Atourin adalah milik Reza Permadi, salah seorang penerima SATU Indonesia Awards tingkat Provinsi untuk DKI Jakarta di tahun 2021 kemarin. Gagasannya di bidang teknologi, yaitu Atourin, mengusung Wisata Virtual untuk Pegiat Pariwisata. Atourin yang didirikan pada tahun 2019 ini bertekad untuk memajukan industri pariwisata Indonesia sekaligus dapat berkontribusi meningkatkan perekonomian Indonesia melalui implementasi teknologi, mulai dari memberikan pelatihan untuk virtual tour bagi para pemandu wisata di Indonesia ketika pandemi menyerang.
Foto dari Instagram Reza Permadi |
Reza sendiri adalah lulusan Teknik Geologi dari Universitas Diponegoro, Semarang. Reza kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang Sustainable Tourism dan lulus dengan gelar Master’s Degree dari Universitas Padjajaran, Bandung. Saat ini selain menjabat sebagai Co-Founder & COO di Atourin (PT. Atourin Teknologi Nusantara), Reza juga menjadi pengajar diUniversitas Bina Nusantara. Passionnya di bidang geotourism membawanya menjadi CEO Geotour Indonesia pada tahun 2015 -2019, sebelum akhirnya membentuk Atourin.
Memperkenalkan teknologi sebagai pendukung dan sahabat bukanlah tanpa kendala. Karena zaman yang semakin maju membuat banyak kekhawatiran bahwa teknologi akan menggantikan peran manusia di kemudian hari. Virtual tour yang ditawarkan oleh Atourin bisa jadi menggantikan pariwisata offline yang selama ini menjadi sumber penghasilan banyak orang dan banyak daerah. Untuk menjawab keresahan itu, Atourin mengadakan berbagai pelatihan wisata virtual secara gratis kepada para pegiat pariwisata, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi sebagai pendukung mata pencaharian mereka di tengah pandemi.
Dilansir dari rilis media tahun 2022 kemarin, Reza menyebutkan bahwa “350 wisata virtual telah diselenggarakan oleh Atourin yang berkolaborasi dengan pelaku pariwisata lokal di seluruh Indonesia.” Sudah ada lebih dari 3000 wisatawan yang berkunjung secara virtual ke lokasi-lokasi tersebut dan sudah lebih dari 2000 penggiat wisata yang mendapatkan pelatihan virtualnya. Tentunya apa yang dikerjakan Reza melalui Atourin memberikan dampak positif bagi desa wisata di tengah pandemi.
Tentang SATU Indonesia Award
SATU Indonesia Awards adalah wujud apresiasi Astra untuk generasi muda Indonesia. Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards memberikan penghargaan untuk mereka yang mempelopori dan melakukan perubahan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi .Anak-anak muda yang terlibat dalam program ini juga didorong untuk berkolaborasi dengan program Astra lainnya seperti Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA) agar dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dan kontribusi yang berkelanjutan pada usaha-usaha pembangunan di daerah masing-masing.
Tahun 2023 menjadi tahun ke-14 pelaksanaan SATU Indonesia Award.
Ide sederhana Reza yang membawanya menjadi penerima SATU Indonesia Awards tingkat Provinsi untuk DKI Jakarta di tahun 2021 membawa dampak besar bagi dunia pariwisata. Teknologi bukan musuh. Meskipun kita bisa wisata virtual sendiri, solo touring sambil browsing Google Maps, tapi mengunjungi satu tempat bersama teman-teman dengan tour guide berpengalaman akan beda rasanya.
Sekarang orang-orang sudah traveling lagi, bagaimana dengan wisata virtual? Well, saya masih sering melakukannya. Entah napak tilas maupun ketika break makan siang di pekerjaan. Lumayan dalam satu jam bisa jalan keliling Banda Neira kan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.