Yah, mau di dapur beneran atau di game Overcooked! PS4, saya memang gagal melulu kalau memasak.
Overcooked!
Rated E for Everyone
(Mild Cartoon Violence)
Developed by Ghost Town Games
Kerjaan saya dan Dudu di hari libur kejepit kemarin adalah main Playstation 4. Console yang sudah jadi penghuni rumah saya selama kurang lebih 10 bulan itu sekarang sudah ditemani banyak game. 90%nya game zombie, open world dan first-person shooter punya Dudu. Tapi ada satu game lucu dengan rated E (alias semua umur) diantara game yang harusnya untuk 17 tahun ke atas itu. Judulnya OVERCOOKED!.
(Gimana ceritanya saya bisa beli PS4? Coba diintip cerita ikutan kuis berhadiah 10 juta)
Game ini merupakan jawaban dari seorang teman ketika saya meminta rekomendasi “game apa yang bisa saya mainkan barengan sama Dudu?” Jaman saya main Nintendo, Sega, SNES bahkan Playstation generasi pertama, yang namanya player one dan player two tidak bisa dipisahkan. Sekarang ini, karena semua sudah online, multiplayer game dalam satu console sudah seperti langka. Semuanya lewat internet dan main dengan pemain PS di seluruh dunia. Kangenlah saya sama game model Sonic atau RPG macam Tales of Destiny dan Lunar yang simple (tidak perlu koneksi internet ) tapi bisa mengumpulkan banyak orang depan TV. Game yang dimiliki Dudu cenderung mengusir saya dari TV karena pusing dengan rotasi kameranya. Plus kalau judulnya saja sudah “Dead Rising” atau “Dying Light” kan malas ya, takut ada Sadako keluar dari layar TV.
Overcooked! ternyata seru!
Di dunia masa depan, kita bermain sebagai chef yang harus masak dan memberi makan monster. Karena gagal, dunia kita hancur. Namun sebelum benar-benar hancur, ada Raja Bawang yang membawa para chef ini ke masa lalu untuk training masak. Pertamanya hanya salad. Potong lettuce, potong tomat, taruh di piring dan serve. Lama-lama kita masak burger. Daging dipotong, taruh di roti baru serve. Lalu ada Fish and Chips, ada pizza, ada Onion/Mushroom/Tomato Soup dan ada Burrito. Piring kotor juga harus dicuci. Pertamanya ada di kota, lama-lama kita pindah ke kapal bajak laut, ke antartika, dunia lava, luar angkasa, sampai rumah seperti di film Hotel Transylvania yang suka mati lampu. Yes. Masaknya gelap-gelapan. Meraba-raba jangan sampai tertukar jamur dan onionnya.
The challenge is how we work together. Level awal masih gampang. Dikerjakan sendiri-sendiri juga selesai. Sampai di kapal bajak laut, kita sudah mulai harus bagi tugas. Saya memotong ingredients sementara Dudu yang masak dan serve. Di beberapa level, kita bahkan benar-benar harus berbagi tugas karena ada di bagian yang terpisah. Habis saya potong tomat, saya taruh di conveyor belt buat Dudu masak jadi sup di panci. Setelah itu dikembalikan lagi ke saya untuk serve. Belum lagi tantangan tercebur lava (lalu kena penalty 5 detik tidak bisa main) atau es yang super licin jadi sering tergelincir.
We took cooking seriously here, you know.
Permainannya simple, dan tidak perlu mengingat jurus seperti versus game kayak Street Fighter atau Mortal Kombat. Tidak perlu juga waspada ditembak musuh (aduh, yang begini suka membuat saya jantungan) atau ada zombie menyerang dari belakang. Yang penting adalah fokus dan menentukan prioritas. Soalnya saya sering meleset meletakkan panci dan mengakibatkan soup yang sudah matang terbuang ke sampah atau jatuh ke dalam lava.
Ya maafkan.
Serunya main berdua? Yak arena saya tidak bisa main game yang kaget-kagetan begitu, menemukan sesuatu yang bisa dimainkan bersama Dudu adalah kebahagiaan tersendiri. Iya, saya sampai beli stick PS4 satu lagi hanya supaya bisa main berdua. Saya juga jadi belajar untuk melihat si Dudu sedang apa, lalu saya harus apa, dan bukan sekedar menyuruh “Du, potong ayamnya.” Begitu juga sebaliknya.
Recommended buat para Mama yang tidak suka game tapi mau mencoba main PS4 sama anaknya. Soalnya game ini seru untuk semua umur dan bisa main berempat. Asal jangan jadi keterusan lalu jadi lupa masak beneran.
jadi kangen main sailormoon, hahaha...
ReplyDeleteSama nih. Game jaman dulu seru ya.
Deletewah bisa dicoba juga kali2 setelah main games bisa ahli masak
ReplyDeleteSaya berharapnya juga begitu hahaha.
Delete