17 November 2014

Sharing Life with Soya

Gara-gara kebagian menulis tentang soya untuk satu portal kesehatan, saya jadi antusias 'belajar' tentang soya alias kacang kedelai. Lalu satu merk minyak goreng muncul di timeline saya dan memperkenalkan "happy soya culture". Wah kebetulan... Jadi pengen blogging tentang soya.


Photo Courtesy of Freeimages
Soya yang saya kenal ada di Tempe, tahu, kecap dan susu. Karena saya bukan peminum susu sapi, mostly karena ngga suka rasanya, susu soya adalah pilihan utama saya untuk asupan kalsium dari susu. Waktu Hamil juga saya banyak mengkonsumsi soya.
Tapi selain kalsium, apa lagi sih manfaat soya?
  1. Mengandung Asam Oleat yang dapat menurunkan kolesterol jahat dan mengurangi resiko penyakit jantung
  2. Mencegah kanker
  3. Mencegah osteoporosis karena kandungan kalsium, zat besi, seng dan asam folat.
  4. Baik untuk penderita diabetes dan sakit ginjal
Tapi kok manfaatnya lebih buat ibu-ibu dan orang tua ya?
Jadi penasaran, kalau buat anak kecil kayak Dudu, apa ya gunanya soya oil ini?

Ada penelitian yang mengatakan bahwa soybean oil ini efektif untuk mencegah gigitan nyamuk. Lalu ada yg bilang mengkonsumsi soya baik untuk pencernaan anak karena kaya akan kandungan serat dan dapat menurunkan resiko diare.

In general, soy bean oil ini sehat karena kandungan saturated oil (ini terjemahannya lemak jenuh ya?) yang rendah sehingga tidak menambah lemak jahat saat dikonsumsi. Selain itu, minyak soya juga netral, yang berarti tidak akan merusak rasa masakan kita saat digunakan untuk memasak.

Sudah tahu manfaatnya berarti boleh dong dicoba memperkenalkan soya dalam kehidupan sehari-hari? So, this is how I start a soya culture:
  1. Sedia susu soya di rumah atau di kantor. Meski ngga tiap hari minum Karena saya memang bukan peminum susu. Beda dengan Anak saya si Dudu yang bisa sehari 3 kali. Buat Dudu, saya selipkan susu soya sekali-sekali. Katanya bagus untuk meperkenalkan anak dengan rasa yang baru tanpa mempertaruhkan kebutuhan kalsiumnya.
  2. Pakai minyak yg terbuat dari kedelai, seperti Happy Soya Oil, untuk menggoreng ataupun memanggang kue. Waktu pertama mendengar tentang soya oil, saya jadi penasaran. Sampe mampir ke supermarket untuk beneran membandingkan nutrition fact (dan harga tentunya). Ternyata soya oil tidak semahal yang saya kira dan worth it untuk dipakai di rumah sebagai pengganti minyak yang ada sekarang. (Kalau kata Dudu ini minyaknya bikin kita senang karena namanya "Happy" - ya kalo kita sehat pasti kita senang sih).
    Informasi nilai gizi Happy Soya Oil
  3. Memperkenalkan Dudu sama tahu dan tempe. Dudu yang ngefans berat sama nasi uduk lele biasanya keberatan mencoba tahu tempe. Kadang-kadang tanpa sepengetahuan dia, saya sering menyelipkan tahu dan tempe ke dalam makanannya. Meskipun protes, saya selalu bilang bahwa kacang kedelai ini baik untuk kesehatan.
Tapi sekarang dia lebih pintar. Begitu tahu tentang soya oil ini dia bilang, "kalo gitu lele goreng kesukan aku juga sehat dong, Ma. Kan digoreng minyak soya. Ga usah tambah tahu ya."
Jangan mau kalah sama anak kecil hehehe
Iya juga sih ya.
Jangan mau kalah sama Dudu yg goreng lele pake minyak soya. Start your soya culture today!


Photo courtesy of Happy Soya Oil

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.