03 May 2014

Ketika Harapan Orang Tua Tinggal Harapan…

(lanjutan dari post sebelumnya)

Melanjutkan ke pertanyaan berikutnya dalam daftar polling Nakita, ada dua poin yang saya rasa bisa digabung menjadi satu blog entry: Bagaimana jika kelakuan anak tidak sesuai harapan kita?
1. Selama anak tumbuh dan berkembang, apa saja yang tidak sesuai dengan harapan Anda dan bagaimana menghadapinya? Misal, anak sulit diatur, malas beribadah, sulit didisiplinkan, dll.
2. Ketika anak tidak mau diatur, apa yang orangtua lakukan?

Loh, tadi katanya santai, berarti anak ngga mau diatur ngga apa-apa dong? … AHAHAHAHAHA benar sekali. Lha tapi ntar blog postingnya sampe di sini saja.

Kalo ada yang mau lanjut baca silahkan ya.


Hai, nama saya Andrew
Ketika anak ‘membantah’ berarti anak punya sudut pandang sendiri. Dan cara berpikir bahwa anak tidak tahu apa-apa dan orang tua pasti benar itu sudah saya buang jauh-jauh ke laut. Sekarang adalah jaman dimana anak TK sudah harus bisa baca dan anak yang belum bisa baca pun sudah main iPad. Anak saya yang kelas 2 SD sudah bisa 3 bahasa dan jalan-jalan ke luar negeri… well, you got the point.

Tapi gimana dengan hal-hal kecil seperti mandi, sikat gigi, cuci tangan dan sebagainya? Kalo si Andrew tidak mau diatur, apa yang akan saya lakukan? Saya gunakan teknik negosiasi. Jadi percakapan yang terjadi adalah seperti ini

Mama: Dudu mandi!
Dudu: Kenapa harus mandi Ma?

Mama: Ntar kamu bau, ga ada yang mau dekat-dekat loh.
Dudu: Airnya dingin Ma
Mama: Pake air panas
Dudu: Kata Mama air panas mahal
Mama: Murah kalo dibandingin energi Mama nyuruh kamu mandi.
Dudu: Tapi Ma…
Mama: Jadi, kamu mau mandi doang apa pake keramas?
Dudu: Ya udah aku mandi deh.

Since saya tahu anak saya selalu mengutamakan untung rugi maka negosiasi adalah cara yang paling efektif. Selain tidak buang-buang energy saya buat marah atau mengancam, anak juga jadi merasa dihargai dan didengar pendapatnya. Kalau anak didengar pendapatnya dia juga akan mendengarkan masukan kita sebagai orang tua. Win-win solution deh.


EPILOG...

Trus anak saya diam-diam baca entry ini dan ngomel. Jadi saya tanya balik, kalau dia jadi orang tua, dia akan melakukan apa? “Aku akan memberikan jawaban yang bagus dan berbohong untuk anaknya agar melakukan itu. Ketika anak bilang ‘aku tidak mau lakukan itu’, aku akan bilang ‘blablablabla kamu harus lakukan itu.”

Lah. Jadi kamu tau dong Du, orang dewasa suka bohongin anak kecil?
“Ya tau dong, Ma. Itu kan ideku.”
Eaaaa…
Eh, tapi ini hanya berlaku untuk anak yang lebih besar ya. Jangan dicoba sama batita.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.