Charlie Brown & Snoopy |
Charlie Brown cenderung pemalu dan tidak percaya diri. Bahkan menerima cap “pecundang” yang diberikan teman-temannya dengan ikhlas. (Dudu: “Dia dibentak teman-temannya karena dianggap payah, Ma.”) Namun semuanya berubah ketika seorang murid pindahan masuk ke kelasnya. Untuk memberikan kesan pertama yang baik, Charlie Brown berusaha maksimal untuk menjadi keren. Mulai dari belajar menari hingga mengerjakan book report yang seharusnya dikerjakan berdua bersama murid pindahan yang ditaksirnya tersebut.
Semua ini tentunya tidak lepas dari peran Snoopy dan imajinasinya. Snoopy sang anjing setia selalu berusaha mendukung tuannya yang pesimis untuk mendapatkan perhatian si gadis berambut merah. Berkat Snoopy yang membuat cerita naksir-naksiran biasa menjadi petualangan mengalahkan pesawat terbang “Red Baron”, kehidupan SD juga jadi lebih seru.
Jadi, gimana akhirnya? Happy ending dong. Namanya juga film anak-anak. Ternyata, sementara Charlie Brown sibuk menampilkan sisi yang baik dan merasa gagal dalam membuat si gadis berambut merah terkesan, si gadis malah sudah membentuk persepsi sendiri tentang Charlie Brown. Intinya, film ini mengajarkan bahwa anak-anak tidak boleh terpaku pada label yang diberikan oleh teman-teman sekolahnya. Selain Charlie Brown, ada Peppermint Patty yang tukang tidur dan cuek ternyata sebenarnya adalah jenius di kelas dan olahraga. Juga Lucy yang tukang bully ternyata juga berani mengakui bahwa Charlie Brown hebat dan menjadi tempat konsultasi Charlie Brown soal perempuan padahal si tokoh utama kita ini punya adik perempuan dan banyak teman perempuan lain di kelasnya.
Charlie Brown yang selalu sial -- dan terkadang membawa teman-temannya |
Dan Snoopy? Well, Snoppy adalah seekor anjing yang selalu mendukung tuannya no matter what, dan berteman dengan semua orang secara netral. Anjing Beagle yang selalu sibuk mengetik dan mendramatisir cerita dari atap kandangnya ini adalah sumber tawa di The Peanuts Movie.
Dudu kesal sama filmnya. “Aku sebal karena tidak diberitahu namanya cewek berambut merah. Masa saat dia ambil nama buat jadi partnernya itu, dia masih bilang the litttle red hair girl. Itu kan bukan nama.” Selain masalah nama si anak perempuan yang ditaksir Charlie Brown itu, “orang dewasanya tidak pernah ditunjukkan wajahnya. Dan kalau berbicara selalu keluar suara aneh.”
Inilah si anak perempuan berambut merah |
Hahaha. Memang dunia anak-anak jadi orang dewasanya tidak muncul sama sekali. Dan saya, seperti biasa, ingin pelihara anjing seperti Snoopy. Meskipun imajinasinya yang terlalu tinggi bisa mengganggu tetangga. The Peanuts Movie ini sederhana. Tidak usah mikir, tidak usah tegang, cukup dinikmati dengan santai dan tertawa. Menurut Dudu, “film ini bagus untuk anak-anak karena anak-anak bisa berpikir kalau mereka tidak payah. Jangan dengarkan teman-temanmu tapi dengarkanlah dirimu sendiri.”
Bangun pagi hari Sabtu demi Snoopy |
Thanks to XYKids yang sudah mengadakan nobar Snoopy ini!
Asyiiik bakal jadi tontonan berikutnya nih setelah The Good Dinosaur. Jadi kayak Charlie and Lola gitu ya, Mba, ga ada tokoh orang dewasa di kartunnya? Thanks for the review. :)
ReplyDeleteAku malah belum nonton The Good Dinosaur Mba. Haha. PR liburan Dudu nih kita catch up sama movies.
DeleteAku suka nonton Charlie Brown and Snoopy dan masih menebak-nebak sisi mana yang akan diangkat kalau dijadikan film layar lebar? hehehe.. Salam kenal mama Ruth dan Dudu.
ReplyDeleteSurprisingly sederhana lho kisahnya. Tapi aku suka. Salam kenal juga ya.
DeleteWaaaa, Snoopy :D lama nggak nonton film ini deh aku :D
ReplyDeleteWajib nonton nih. Lucu filmnya :)
Deleteaku seringnya nonton sama anak-anak - jadi film ini cucoook!
ReplyDeleteAku juga Mba. Kalau nonton ya sama anak hehe.
Delete