Graduation TK anak saya adalah hal yang paling membanggakan.
Apalagi anak TK sekarang lulusnya gaya, pake toga, terima ijasah dan lain sebagainya. Saya, seperti juga ratusan ibu-ibu lain di hall sekolah, tidak mau melewatkan golden moment anak saya. Graduation TK kan tidak akan terulang dua kali. Saat anak-anak berbaris menerima ijasah dari kepala sekolah di atas panggung, semua ibu-ibu dan bapak-bapak berebutan maju ke depan. Semua berusaha mengabadikan momen tersebut. Ada yang pake DSLR besar, kamera poket imut, BB, Android… dan iPad. Yup... ibu itu foto pake iPad.
Um… apa yang salah dengan iPad?
Saya bukan pembenci iPad karena saya sadar betul bahwa gadget itu sering ‘menyelamatkan hidup’ saya. Tapi disaat sebuah gadget dengan layar sebesar itu digunakan untuk memotret di tengah kerumunan, dan andalah yang berada di ‘belakang layar’, saya yakin anda juga kesal. (1) Anda tidak bisa melihat apa yang terjadi di depan sana. Banyak ibu-ibu yang terjebak di belakang, akhirnya mengulurkan tangan ber-kamera pocket atau ber-bb untuk memotret. Dengan adanya iPad di udara, yang terpotret jelas iPadnya. (2) Okelah kamera iPad bagus, mungkin lebih bagus daripada beberapa kamera pocket, tapi saya rasa, benda dengan layar sebesar itu sebaiknya tidak digunakan untuk memotret. Anda yang pernah memotret menggunakan iPad pasti tahu bahwa susah ternyata fotonya. Beda dengan kamera beneran yang tinggal klik, focus dan foto.
Beberapa waktu lalu di timeline, saya sempat membaca postingan beberapa org yang kesal karena ada yang foto pake iPad di konser kesayangannya, di fashion show (yg jelas ganggu banget karena di beberapa acara kan suasananya gelap, dengan layar segitu besar, sama aja nyalain senter). Jadi saya tahu saya tidak sendirian.
Lalu apa yang saya lakukan?
Well, saya colek baju ibu tersebut dan bilang, “Maaf, Bu, iPadnya nutupin kita semua yang mau foto dan melihat prosesi graduation.” Sambil nyelak ke depan dan foto menggunakan kamera yang sesungguhnya.
Apalagi anak TK sekarang lulusnya gaya, pake toga, terima ijasah dan lain sebagainya. Saya, seperti juga ratusan ibu-ibu lain di hall sekolah, tidak mau melewatkan golden moment anak saya. Graduation TK kan tidak akan terulang dua kali. Saat anak-anak berbaris menerima ijasah dari kepala sekolah di atas panggung, semua ibu-ibu dan bapak-bapak berebutan maju ke depan. Semua berusaha mengabadikan momen tersebut. Ada yang pake DSLR besar, kamera poket imut, BB, Android… dan iPad. Yup... ibu itu foto pake iPad.
Um… apa yang salah dengan iPad?
Saya bukan pembenci iPad karena saya sadar betul bahwa gadget itu sering ‘menyelamatkan hidup’ saya. Tapi disaat sebuah gadget dengan layar sebesar itu digunakan untuk memotret di tengah kerumunan, dan andalah yang berada di ‘belakang layar’, saya yakin anda juga kesal. (1) Anda tidak bisa melihat apa yang terjadi di depan sana. Banyak ibu-ibu yang terjebak di belakang, akhirnya mengulurkan tangan ber-kamera pocket atau ber-bb untuk memotret. Dengan adanya iPad di udara, yang terpotret jelas iPadnya. (2) Okelah kamera iPad bagus, mungkin lebih bagus daripada beberapa kamera pocket, tapi saya rasa, benda dengan layar sebesar itu sebaiknya tidak digunakan untuk memotret. Anda yang pernah memotret menggunakan iPad pasti tahu bahwa susah ternyata fotonya. Beda dengan kamera beneran yang tinggal klik, focus dan foto.
Beberapa waktu lalu di timeline, saya sempat membaca postingan beberapa org yang kesal karena ada yang foto pake iPad di konser kesayangannya, di fashion show (yg jelas ganggu banget karena di beberapa acara kan suasananya gelap, dengan layar segitu besar, sama aja nyalain senter). Jadi saya tahu saya tidak sendirian.
Lalu apa yang saya lakukan?
Well, saya colek baju ibu tersebut dan bilang, “Maaf, Bu, iPadnya nutupin kita semua yang mau foto dan melihat prosesi graduation.” Sambil nyelak ke depan dan foto menggunakan kamera yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.