22 June 2009

Pilah Pilih Sunscreen

Jaman liburan begini enaknya jalan-jalan ke pantai. Tapi... jangan sampai serunya membangun istana pasir dan berenang hanyut oleh kulit yang merah dan perih. Sejujurnya saya tidak terbiasa dengan sunscreen. Saya sendiri juga hampir tidak pernah terbakar (kecuali extreme berjemur seharian) dan memang tidak pernah beli sunscreen. Yang tertanam adalah, sunscreen itu buat gaya-gayaan aja.

Tapi Andrew, anak saya yang separo caucasian ternyata butuh sunscreen. Baru ke luar rumah sedikit, muka dan tangannya sudah merah. Ke pantai pagi-pagi pun, langsung hitam. Wah! Langsung saya ke health store terdekat untuk beli sunscreen.

Untungnya saya pernah bikin artikel tentang sunscreen, jadi sedikit banyak tau beda SPF ini sama SPF itu. Dan juga, karena anak saya lahir dan tinggal di Amerika sampai usia 1,5 thn, saya jadi banyak dikuliahi DSA di sana soal sunscreen. Jadi beberapa hal yang perlu diperhatikan waktu memilih dan memakai sunscreen adalah:

1. Bayi yang belum 6 bulan sebaiknya tidak pakai sun screen. Ada resiko alergi, ada resiko terekspose bahan kimia juga. Jadi gimana? DSA saya sih waktu itu recommend topi sama payung. Soalnya Andrew lahir waktu summer dimana temperatur bisa mencapai 40 derajat. Dan sebaiknya memang bayi dibawah 6 bulan tidak usah di luar terjemur lama-lama. Apalagi siang hari. Bisa kena heatstroke katanya.

2. Kalo pake sunscreen, jangan pelit. Banyak yang mikir, pakai sunscreen itu sama seperti pakai lotion. Sedikit yang penting lembab. Salah loh. Menurut research saya waktu nulis artikel, kalau sekali pakai (orang dewasa) sebaiknya 1 shotglass. Kalau anak-anak ya setengahnya kali yah. Yang jelas jangan pelit-pelit deh. Daripada tidak efektif.

3. Pakai sunscreen 20 menit sebelumnya. Sunscreen tidak langsung effektif loh! Kalau untuk berenang, sebaiknya pakai sunscreen setiap 1 jam.

4. Banyak sunscreen yang untuk anak-anak, yang sebenarnya sih sama efektifnya dengan yang untuk dewasa. Anak saya juga pakai sunscreen yang untuk orang dewasa. Jika anak anda belum berusia setahun, pakai sunscreen anak-anak baik juga karena mencegah timbulnya alergi pada kulit bayi yang sensitif. Karena harga sunscreen yang mahal, banyak orang tua yang memilih untuk membeli lotion ber-SPF. DSA anak saya sih menganjurkan sunscreen daripada lotion karena lebih sedikit bahan kimia yang dapat menyebabkan alergi pada anak.

Jadi... liburan yang akan datang, sunscreen bisa jadi penyelamat kulit anda dan si buah hati lho!

19 June 2009

Bayi Kok Naik Pesawat?


Tergantung umur berapa juga sih anaknya.
Anak saya pertama kali terbang usia 5 Bulan. Jarak terbangnya sekitar 3-4 jam. Saya cuma beli tiket 1, terus anak saya pangku. Waktu itu anak saya belum bisa duduk sendiri, jadi ya memang ngga ada gunanya juga sih kalo ada seat sendiri gitu.

Lah, terus, kalo dibawah 5 bulan ngga boleh terbang?
Hm... DSA saya waktu itu rekomend minimal 4 bulan. Apalagi anak saya ada ear infection, jadi DSA saya agak khawatir soal terbang ini. Sampe bawa obat tetes kuping segala. But it goes back to masing-masing DSA juga. So, ada baiknya, kalo anak anda masi dibawah 6 bulan, konsultasi dulu sebelum membawa anak masuk pesawat.

Persiapannya apa aja?
Yang jelas ya popok, baby wipes/tisu basah, cemilan si bayi (kalo dah makan ya, kalo ngga ya cukup susu or ASI aja), baju cadangan dan lap. Ya sebenernya sih sama dengan apa yang biasa anda bawa ke mall di diaper bag. Karena waktu itu saya terbang 4 jam, jadi saya bawa mainan dan buku juga. Padahal yang paling menarik perhatian anak saya adalah meja di pesawat yang bisa dibuka tutup itu haha... agak sia-sia juga mainannya.

Concern kedua tentunya ya tekanan di kuping yang bisa bikin anak rewel pas take off dan landing. DSA saya rekomen 2 hal: empeng sama botol susu/menyusui. Kalo sudah mulai MPASI bisa juga dengan biskuit atau kue gitu. Pokoknya anak harus dalam keadaan mengunyah dan menelan (kecuali dia tidur) supaya tekanan kupingnya ngga bikin sakit. Mungkin kalo anak saya ngga sedang kena ear infection, penerbangan pertama ini bisa lebih santai.

Selama 4 jam penerbangan itu anak saya tidur 2 jam. 2 Jam lagi dia mainan meja, mainan gelas kosong dan nyobek-nyobek majalah airlines yang ada di kantong pesawat. Pas penerbangan pulangnya, saya dapat seat yang sebelahnya kosong, jadi anak saya bisa naikin dan turunin jendela.