10 August 2015

Detective Conan: Sunflowers of Inferno

Case Closed: Sunflowers of Inferno (Meitantei Conan: Goka no Himawari) adalah film Detective Conan ke-19 yang rilis pada bulan April 2015 di Jepang.Setelah bolak-balik nonton film Meitantei Conan di DVD sampai Andrew bisa hitung mundur dalam bahasa Jepang, akhirnya kesampaian juga ada yang tayang di bioskop.


Mama: Du, coba jawab ini. Kalau kamu jadi Detektif Conan, alat apa saja yang bisa digunakan untuk menyelidiki suatu kasus?
Dudu: Kacamata penganalisa yang bisa lihat profil orang.
Mama: Alasannya?
Dudu: Jadi bisa tahu orangnya kidal atau tidak.
Mama: Oke.
Dudu: juga pistol bius buat lawan penjahat. Jam tangan peta dan terakhir, alat pendeteksi sifat orang.


Jirokochi Suzuki menerima surat pemberitahuan dari Kautou Kid
Kalau Conan punya alat pendeteksi sifat orang, Sunflowers of Inferno bakalan jadi film yang sangat pendek. 

Ketika Jirokichi Suzuki berhasil memenangkan lelang lukisan bunga matahari karya Vincent van Gogh, rencana memamerkan semua lukisan bunga matahari milik pelukis terkenal ini pun dimulai. Untuk melindungi lukisan dari ancaman pencurian oleh Kaitou Kid, konglomerat Suzuki (yang juga paman Sonoko ini) menyewa 7 samurai yang salah satunya adalah Kogoro Mouri. Sejak memiliki lukisan tersebut, ada saja kejadian yang menegangkan. Mulai dari mesin pesawat yang meledak, pencurian lukisan bunga matahari lainnya yang disimpan di museum dan tempat ketujuh lukisan bunga matahari dipamerkan yang meledak. Sesuai dengan judulnya "Sunflowers of Inferno." 

Salah satu lukisan Sunflower karya Van Gogh yang dipamerkan
Tapi apakah benar Kid keluar jalur dan melakukan lebih dari sekedar pencurian, ataukah ada pengkhianat diantara samurai dan orang kepercayaan konglomerat Suzuki? Yang jelas di sini kita melihat sisi lain Sonoko yang biasanya hanya bisa panik, flirting dengan laki-laki keren dan bertingkah seperti spoiled brat. Sonoko yang bertindak sebagai PR pameran dan pendamping pamannya menunjukkan bahwa sebenarnya dia tidak sebodoh yang digambarkan di komik (dan di beberapa film sebelumnya).
"Adegan favorit aku adalah ketika apinya berputar membakar tangga. Dan ketika Kaito Kid terbang menyelamatkan lukisan bunga mataharinya. Sayangnya di film Conan yang ini tidak ada yang terbunuh ya, Ma." ~ Andrew
Yes, dalam anime berdurasi 112 menit ini tidak ada yang mati. Tapi karena banyak ledakan dan beberapa adegan tembak-tembakan maka ratingnya tetap 13+. Satu kalimat yang diucapkan Conan kepada Detektif Charlie, salah seorang samurai yang disewa dari New York yang diam-diam menggunakan senjata api ilegal untuk memburu Kid, adalah bahwa nyawa manusia tidak boleh segampang itu dihilangkan. Makanya jadi tidak ada yang tewas.

Tujuh Samurai sedang memeriksa lukisan sunflower
Meskipun Dudu bilang filmnya bagus, saya kurang puas. Seperti ada yang hilang dari cerita Conan yang biasanya ada. Mungkin karena dari awal cerita, penonton yang mengikuti cerita si Conan ini sudah pasti se-skeptis Sonoko mengenai sifat Kaitou Kid. Atau bisa juga karena terlalu banyak karakter baru yang tidak sempat diexplorasi latar belakang dan hubungannya tapi tiba-tiba muncul jadi highlight di tengah cerita. Atau karena motif yang terlalu abstrak dan yang hampir jadi "korban jiwa" adalah benda mati berupa lukisan bunga matahari. Ah, entahlah.

Dudu: Ran-neechan artinya apa?
Mama: Kakak perempuan.
Dudu: Kalau Conan-kun?
Mama: Anak laki-laki. Jadi kalau kamu, Mama panggil Dudu-Kun... Du-Dukun berarti bisa sihir dong ya.
Dudu: Mama ini ada-ada saja deh.


Yang paling berkesan dari film ini justru lagu endingnya yang berjudul "Oh! Rival". Gara-gara lagu ending inilah kita tidak langsung pulang. Kalau nonton film ini stay sampai akhir ya, soalnya ada tambahan adegan yang muncul setelah credit title. Worth the wait. Oh ya, seiyuu (pengisi suara anime) favorit saya Megumi Hayashibara jga turut ambil bagian jadi Ai Haibara.

Haibara Ai
Ini yang namanya Ai Haibara
Rencana nonton bersama om favorit Andrew batal karena mendadak dia menang kuis. Jadilah kita jam 9 pagi sudah mondar-mandir di CGV Blitz Grand Indonesia. Masalahnya saya lantas kena euphoria Blitz yang baru dibeli CGV dan berubah keren bak istana Hogwarts itu. Plus bahagia karena akhirnya ada kopi yang boleh dibawa masuk bioskop secara resmi (thank you Tous Les Jours). Tapi ngomongin ini di lain postingan aja.

Seperti kata Conan Edogawa/Sinichi Kudo di setiap awal filmnya. There's only one truth! Shinjitsu wa Itsumo Hitotsu!


No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.