26 May 2017

Pirates of The Caribbean: Salazar's Revenge

Saya ingat Jack Sparrow sejak kunjungan ke Disneyland sekitar 20 tahun lalu. Pirates of the Caribbean. Naik kapal dan bertemu bajak laut. Beberapa tahun belakangan ini, pertemuan saya dan Captain Jack Sparrow hanya terjadi di bioskop. Hari ini mungkin jadi yang terakhir karena kabarnya Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge adalah sequel terakhir dari kapten kapal Black Pearl ini. 


Dudu langsung ngefans sama Salazar. “Penjahatnya keren. Ada action figurenya? Kalau ada action figurenya saya mau beli.” Salazar adalah tokoh utama cerita ini. Salazar membawa kita kembali ke masa lalu Jack ketika pertama kalinya menjadi kapten kapal. Bukan Black Pearl karena kita tahu dia mencuri Black Pearl itu dari Babarosa. Jack yang masih muda berhasil menjebak Salazar ke Devil’s Triangle dan mengancurkan kapalnya di sana. Sejak itu Salazar dan crewnya terperangkap di sana dan menghantui setiap kapal yang masuk ke sana. Tapi karena dia mencari Jack Sparrow, dia selalu meninggalkan satu orang untuk menceritakan kisahnya. Because dead men tell no tales. Kali ini yang dilepaskan untuk mencari Jack adalah Henry Turner, anak laki-laki Will Turner dan Elizabeth Swan.

Jalan ceritanya sendiri bisa ditebak dengan mudah. Henry Turner bertemu seorang astronomer perempuan bernama Carina Smyth dan mereka lalu menyadari bahwa mereka sedang mencari benda yang sama yaitu trisula Poseidon. Carina sedang memecahkan misteri tentang siapa ayahnya sementara Henry ingin menggunakan trisula itu untuk melepaskan kutukan yang menjebak Will Turner di Flying Dutchman. Jack Sparrow kebetulan muncul di tengah kebingungan dua orang itu dan kekacauan yang terjadi di kota. Jack Sparrow yang menggadaikan kompas legendarisnya tidak sengaja melepaskan Salazar sehingga kapal Silent Mary bisa berlayar dan menguasai lautan dan mengancam Babaroosa yang sudah hidup makmur dengan 8 kapal dan harta berlimpah sebagai bajak laut sukses. Lagi-lagi Jack Sparrow jadi ujung simpul perang kekuasaan, kali ini di laut.



 “Aku paling suka saat pertarungan Salazar dengan Jack Sparrow.” Kalau Mama sih suka bagian di mana ada Jack Sparrownya hahaha. Dan adegan hukuman mati di tengah kota yang kacau itu. Pirates of The Carribean edisi terakhir ini meningatkan saya dengan film pertamanya. Mulai dari setting hingga pemainnya. Kalau edisi pertama ada Will Turner dan Elizabeth Swan, di sini ada Henry Turner dan Carina Smyth. Lalu ada angkatan laut Inggris dengan ambisinya yang masih tidak kesampaian itu. Konsistensi Johnny Depp dalam memerankan karakter Jack Sparrow boleh dibilang sempurna.

The Pirates of The Caribbean: Salazar’s Revenge
Also known as The Pirates of The Carribbean: Dead Men Tell No Tales
129 minutes / PG-13
Sutradara: Joachim Rønning, Espen Sandberg
Cast: Johnny Depp, Javier Bardem, Geoffrey Rush, Brenton Thwaites, Kaya Scodelario


Aman buat anak? Buat saya sih aman. Tidak ada adegan yang terlalu menjurus atau terlalu sadis. Lalu jokes yang sedikit dewasa diungkapkan dalam bentuk plesetan bahasa Inggris, yang kalau hanya baca teks tidak akan paham maksudnya. Tapi karena terlalu subtle (what’s subtle in Indonesian?), ada beberapa dialog dan adegan yang setelah terlewat 2 detik baru paham maknanya. Seperti makna harta karun untuk Babaroosa. Sekali lagi saya mau complain bahwa jalan ceritanya predictable. Haha. Tapi ya itu kan film Disney, bukan film Korea yang endingnya bisa lari ke sana kemari.

“Kenapa Salazar tidak jadi baik? Aku kira dia akan jadi baik?” Pertanyaan itu yang muncul dari Dudu. Untung bukan pertanyaan soal sosok ayah atau soal kenapa perempuan di jaman Jack Sparrow tidak boleh belajar science. Jawabannya yak arena dendam. Dendamnya sudah dari jaman Jack Sparrow baru pertama jadi kapten, dan sekarang Will Tuner sudah punya anak sebesar itu. Apapun wujudnya, namanya dendam tetap akan membutakan mata. Salazar punya pasukan setia yang mengikutinya, tapi dendam itu hanya milik dia sendiri karena yang tercoreng hanya harga diri dan ego dia. Pasukannya hanya mengikuti perintahnya saja.

Mama:
Jadi pelajaran yang bisa diambil dari film itu apa, Du?
Dudu: Jangan suka minum-minum dan cari trouble sama orang.
Mama: Bukan itu. Tentang Salazar.
Dudu: Harusnya Salazar jadi baik saja. Dendam akan hanya membuat lebih banyak dendam. Misalnya kamu bunuh orang ini, pasti kan nanti istrinya atau anaknya akan dendam kan. Setelah itu akan dendam terus tidak ada habisnya.



This is a special movie, jadi kita mencari special movie theatre dan mendarat di Starium CGV Bellaterra Kelapa Gading. Mallnya belum jadi, tapi ini adalah good sign kalau untuk bioskop karena CGV yang baru desainnya lebih keren dan teaternya lebih nyaman. Layar Starium melengkung dan entah gimana membuat film dengan efek keren ini jadi semakin menyita perhatian. Tempat duduknya juga berbeda. Sandaran tangannya agak terlalu tinggi dan tempat taruh gelasnya membuat cup kopi saya tenggelam. Tapi pelayanannya ramah. Membeli Coney Dog dan Americano di Gold Class Café, pesanan saya diantar sampai ke dalam bioskop.

Oh ya, tiket Starium weekend Rp. 50,000/orang.

So I’m ending the post with a quote from Carina: “A map that no man can read. Good thing I’m a woman.”

1 comment:

  1. aku sempet nangis mbak nonton film ini, sedih aja liat Carina baru ketemu sama papanya eh udah ditinggal lagi TuT

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.