22 October 2016

Halloween Seru di Universal Studios

Halloween Date kali ini sedikit berbeda. Biasanya kita menghabiskan pesta kostum di mall, ikutan trick or treat dan membawa pulang sekeranjang permen. Namun kemarin kita merayakan Halloween lebih awal dengan berkunjung ke dunia lain di Halloween Horror Nights 6, Universal Studio Singapore. Tanpa kostum, tanpa permen, hanya bermodal nekat. Jadi judul posting in harusnya "Halloween terseram di Singapura".

Posing in front of the gate at the end of our date
Soalnya rumah hantunya seram banget dan memang sudah dianjurkan tidak bawa anak kecil. Dudu juga takut sampai menangis. Sepupu saya (yang kemarin ikut ke Arts Science Museum juga) sama takutnya. Tapi namanya sudah beli tiket (early bird pula), bahkan sudah sampai bertolak ke negara tetangga demi acara ini, ya masa kita tidak masuk? Hahaha. 

Saat matahari tenggelam, Universal Studios Singapore berubah dari theme park untuk keluarga yang penuh keceriaan menjadi sebuah tempat berhantu yang mengerikan. Semuanya total, dari lighting, kostum dan rumah hantu yang dibangun membuat kita merasa memasuki taman bermain yang berbeda. Dan entah bagaimana, saya lebih suka Universal Studios versi horror ini. Karena lebih seru, lebih sepi (walaupun mau masuk rumah hantu harus antri 30 menit) dan lebih hidup. 



Para bos rumah hantu berpose di pembukaan pintu, itu si kuntilanak ada paling kanan
(Baca Playdate kita ke Universal Studios Singapore ketika matahari masih ada.)

Mungkin saya memang punya obsesi tersendiri dengan hal seram begini lalu menurun jadi obsesi zombie pada Dudu. Haha.

"At Friday night, we went to Universal Studios Halloween Horror Nights 6 in Singapore. There were 5 haunted houses, 2 scare zones, 2 shows and 9 live attractions. First haunted house is Bodies of Work, second is Old Changi Hospital, third is Hu Li’s Inn, fourth Salem Witch House and fifth Hawker Center Massacre." ~Dudu 
Bedanya Haunted House dan Scare Zone? Haunted house, sesuai namanya adalah rumah hantu, yang kita harus antri masuk dan kalau terlalu ramai dibatasi 8-10 orang per-entry. Di dalamnya ada banyak hantu dan zombie dan teman-temannya. Setiap Haunted House ada bossnya, yang pertama muncul di panggung pintu masuk bersama DJ tengkorak dan Jack. Haunted house tidak boleh bawa makan minum, tidak boleh foto dan tidak bisa berhenti lihat-lihat karena ramai. Scare Zone itu kita bisa masuk tanpa antri untuk naik rollercoaster sambil deg-degan bertemu kuntilanak (alias Pontianak) di jalan atau menonton parade lady death dengan anak buahnya. Di akhir parade ada show Lady Death dekat Salem Witch House yang tidak kalah serunya.

Ini Scare Zone. Awas ketemu hantu dan makhluk halus di dalam


Ini pintu masuk rumah hantunya, terlihat setelah antri 30 menit dari gerbang.
(atas) Gerbang rumah hantu Huli's Inn, Old Changi Hospital dan Hawker Center
Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan kalau memang mau pergi Halloween di Horror Nights Universal Studio bersama anak. 

Sangat tidak disarankan masuk ke Haunted House dan Scare Zone. Sudah ada peringatan bahwa wahana ini terlalu seram untuk anak-anak di bawah 13 tahun dan tidak disarankan untuk Ibu hamil (disediakan tempat menunggu untuk ibu hamil). Saya dan Dudu nekat masuk Hawker Center dan ternyata memang menakutkan dan zombie yang di dalam malah semakin semangat nakutin ada anak yang nangis ketakutan (sebel). Karena takut anaknya trauma jadilah kita hanya masuk satu rumah hantu. Next year deh kita coba lagi. Hahaha.

Naik rollercoaster.
Terutama yang antriannya panjang saat hari masih terang. Haha. Lockernya gratis di malam hari dan tidak ada antrian karena semua orang sibuk dengan rumah hantu. Saya dan Dudu jadi berkesempatan mencoba Enchanted Airways dan Puss in Boots' Giant Journey. Kecuali Battlestar Galactica yang kita lewatkan karena anak-anak takut juga (sebel) dan Jurrasic Park yang harus melewati scare zone Suicide Forrest, kita naik semua roller coaster. Apparently, naik roller coaster outdoor pas malam juga tidak kalah serunya!

Spend time on Main Street. Datang on time dan keliling dulu. Antri rumah hantu bisa 30 menit (kalau beruntung) hingga 2 jam (kalau malam Minggu dan Halloween weekend). Meskipun masih ada banyak waktu karena Halloween Horror Nights berakhir jam 1 pagi, tetap saja menunggu 2 jam untuk satu rumah hantu agak melelahkan. Apalagi kalau di dalam rumah hantunya hanya 15 menit. Hiks. Jadi berkeliling bersama anak dapat menemukan banyak hal seperti foto bersama mobil Lady Death sebelum para undead yang bangkit dari tidurnya. Lalu kita bertemu rombongan Lady Death di awal parade mereka dan kita bisa explore theme park sebelum makin banyak pengunjung yang datang dan memadati area.

Rela pulang lebih awal. Jarang-jarang Dudu bisa keluar malam, apalagi sampai tengah malam. Ketika Cinderella sudah kehilangan keajaibannya, kita masih nongkrong makan cheesy fries, dino nugget dan minum segelas besar Milo di Mel's Dinette yang adalah No-Scare Zone alias zona aman dari serangan zombie dan para hantu. Namun membawa anak-anak ke acara seperti ini juga berarti kita siap pulang lebih awal, selain karena anak-anak pasti sudah lelah, juga karena menghindari massa yang akan keluar Sentosa di jam tutup Universal Studios. 

 

Yang kita temukan ketika berkeliling theme park di malam hari.
Mengajarkan rasa takut. Percaya atau tidak, terlihat berani kadang-kadang memang tidak diperlukan. Kalau rumah hantunya seram ya teriak saja, takut ya nangis saja. Saya bilang rasa takut itu defense mechanism kita karena kalau tidak punya rasa takut kan gawat ya. Cuma memang karena kita belum pernah memasuki rumah hantu sama sekali (bahkan di Indonesia), saya khawatir Dudu malah shock. Soalnya saya saja shock dan kalau tidak sibuk menenangkan Dudu yang nangis, mungkin malah saya yang muntah karena jijik. Habis dekorasinya all out dan rumah hantunya bersih (yes, saya yang bawa gelas ditegur di tengah seramnya zombie agar tidak makan minum di dalam rumah).

It’s the kind of haunted house that scares you, but it’s such an awesome masterpiece that you’ll line up again next year haha. Persepsi saya tentang rumah hantu selama ini adalah kotor, kumuh dan gelap, berubah ketika masuk ke Ulu Pandan Hawker Center di Halloween Horror Nights.

Lalu saya tanya Dudu apa dia takut, soalnya dia sampai kita makan dan bersiap nonton Jack masih nangis?
Dudu: Iya, seram di dalam. Tapi aku juga kasihan.
Mama: Hah?
Dudu: Itu mereka kena radioactive radiation jadi seram begitu. Kan kasihan ya.

Saya suka yang seram, tapi bukan fans hal menjijikan seperti usus yang dihidangkan di piring dan dijual di gerobak makan di Hawker Center begitu. Seperti bedanya Resident Evil dan Train to Busan dengan Hannibal Lecter dan Saw. Jadi ketika menulis ini, obrolan tentang Halloween Horror Nights muncul lagi.

Mama: Harusnya kita ketemu Pontianak aja di Old Changi Hospital ya? Eh tapi itu juga akan jijik. Argh! Harusnya kita ke Hu Li’s Inn saja.
Dudu: Kan waktu itu Mama bilang itu hantunya perempuan semua, tidak ada gunanya Mama ke sana kalau hanya ada cewek pakai cheongsam.
Mama: Ahahahahaha… Okelah next year semoga ada yang zombie di MRT lagi ya. Kamu mau pergi lagi?
Dudu: Jadi! Ayo!


Show si Jack yang legendaris. Musical Circus.
(atas, ki-ka) Para bos bisa muncul untuk foto bareng; Ini tim kita.
Terakhir sebelum pulang kita nonton sirkus si Jack yang hadir kembali ke Singapura. Kembalinya Jack dirayakan secara besar-besaran, saya jadi penasaran siapa badut ini. Jack Schmidt adalah ikon Halloween Horror Night di semua Universal Studio. Mantan badut sirkus yang ternyata adalah pembunuh berantai itu muncul 15 tahun lalu di Universal Studio Orlando. Tidak selalu muncul setiap tahun dengan berbagai alasan (masuk ke asylum, istirahat, sedang dikejar polisi dan lain sebagainya), kemunculan Jack bersama sirkusnya tetap dinanti oleh pengunjung Halloween Horror Nights. Jadi, sepertinya kemarin kita beruntung dapat menyaksikan aksi badut berambut merah itu. Oh iya, untuk yang mau menonton, perhatikan jam shownya ya dan usahakan hadir lebih awal agar kebagian tempat duduk di depan.

Hal yang paling mengerikan?
Bukan rumah hantunya. Ketika mengantri Ulu Panda Hawker Center Haunted House dan kita sudah dekat gilirannya, tiba-tiba gerimis mulai rintik-rintik. Menunggu apakah hujan akan turun dan kita terpaksa melanjutkan petualangan di bawah guyuran hujan, atau langit tetap terang dan kita bisa puas main di Universal Studios yang berhantu sampai puas tengah malam adalah hal yang lebih bikin deg-deg-an.

Untungnya happy ending.

Our Date is at:

Halloween Horror Nights 6
Universal Studios Singapore
30 September 2016
1, 6,7,8,13,14,15,20,21,22, 27-31 Oktober 2016
Kamis 7.30PM - 12.30AM
Jumat/Sabtu 7.30 PM - 1.30 AM
Tiket Kamis SGD 65 dan Jumat/ Sabtu SGD 69 

How to get there? Seperti pergi ke Sentosa biasa. Naik MRT dari lantai atas Vivo City atau Bus RWS8 dari depan Vivo City. Jalan kaki juga bisa tapi pasti capek. Pulangnya bisa naik taksi kalau sudah kemalaman. Tapi bus RWS8 dan MRT untuk kembali ke pulau utama masih beroperasi sampai Halloween Horror Nights berakhir. 

3 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Wah, bahagianya kemana-mana berdua, tak terpisahkan. Ceria sekali Dudu disamping mamanya. Cucu-cucu bunda belum ada yang pernah ke Studio Universal Singapore, baru seputar Bali, Tanjung Lesung, Ke Bali yang paling sering. Mudah-mudahan ada rezeki untuk pergi ke S'pore one day.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bali juga keren lho Bunda. Hehe aminnnn semoga dapat kesempatan ke Singapore. Aku sih kemana aja senang asal sama Dudu.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.