15 July 2016

8 Alasan Kita Menginap di The Sunan Hotel Solo

Selalu ada yang pertama. Selama 30 tahun saya bolak-balik ke Jawa, baru kali ini saya menggunakan pesawat terbang dan mendarat di Adi Sumarmo. Baru kali ini juga booking hotelnya lewat apps. Kami menginap di The Sunan Hotel Solo, baru kali menginap dan sepertinya akan kembali lagi. Why? Please read along our reasons below. 



1. Datang pagi bisa registrasi. 
Karena harus menghadiri kebaktian pemberkatan nikah sebelum jam makan siang, saya datang jauh sebelum jam check in. Tapi Mbak Resepsionis The Sunan Hotel dengan ramahnya mencatat nama untuk registrasi terlebih dahulu jadi sepulang kebaktian saya hanya tinggal minta kunci di resepsionis. Memesan hotel lewat apps Traveloka, saya tidak perlu print konfirmasi. Cukup menyebutkan nama pemesan dan resepsionis bisa langsung mencarikan pesanan kita untuk check in.

2. Bisa Special Request.
“Connecting door dan non-smoking ya, Bu,” konfirmasi Mbak Resepsionis. Eh, ternyata request saya waktu booking dibaca. Agak takjub juga. Sementara saya menitipkan koper dan bersiap berangkat ke gereja, Andrew sudah sibuk menginterogasi si Tante Resepsionis (kalau Andrew memang semua jadi Tante) tentang fasilitas hotel. Begitu tahu ada deretan toko, Andrew komentar, “Mama kalau mau shopping di situ saja, tidak perlu keluar hotel.” Haha. Enak saja. Saya akhirnya shopping di Kampung Batik Laweyan.



3. Pemandangan dibalik jendela.

Pertama masuk kamar, si kritikus hotel cilik akan segera membuka jendela untuk melihat pemandangan. Sayangnya kita dapat kamar yang meskipun ada pemandangan ke kota, terhalang atap lobby (atau ballroom?) karena hanya di lantai 2.
Dudu: Yah, bukan kolam renang.
Mama: Ya, sudahlah, yang penting tempat tidurnya empuk.
Dudu: Tapi kota Solo kelihatan, itu jauh di sana.
Mama: Ada connecting door juga dengan kamar Oma. Kita bisa pilih mau yang tempat tidurnya 1 atau 2.
Dudu: Kita di sini saja Ma. Yang tempat tidurnya 1 lebih enak.


Cek di sini untuk melihat standar Dudu's Star Rating untuk Hotel

4. Kamar mandinya ada bath tub.

Yang ini entah kenapa penting sekali untuk Dudu. Kalau ditanya sih, alasannya hanya “karena mandi bathtub enak, bisa berendam.” Tapi setiap hotel yang ada bath tubnya jadi hotel bagus untuk Dudu. 



5. “Tante, ada Wi-fi?”
Jaman sekarang, hotel jadul pun harus punya wifi. Dan tidak disangka-sangka, wifinya lancar lho.

6. Breakfast Berkesan.
Ketika Andrew seperti biasa sibuk berbahagia dengan menuang koko krunch plus susu segar ke dalam mangkuk, saya lebih tertarik ke mesin di sebelahnya. Serius nih, ada mesin kopi? Sudah lama tidak bertemu mesin kopi di area breakfast hotel. Biasanya ada pelayan yang berkeliling membawa kopi dan teh hangat. Untuk yang lebih memilih breakfast lokal, ada banyak pilihan seperti Nasi Liwet khas Solo yang pastinya menggoda selera. But Andrew and me still stick to Western Breakfast.


7. Kolam Renang Seru
Ingin berenang di hari pertama, Andrew terhalang hujan deras yang mengguyur kota Solo setiap sore. Jadilah keinginan berenang baru terwujud keesokan harinya setelah sarapan. Kebetulan kolam renang ada di samping restoran, sehingga kita bisa dengan mudah mengawasi anak berenang. Kolam renangnya terbagi atas kolam dewasa dan kolam anak-anak dengan ukuran yang cukup luas. Jika Anda stay di hotel ini, sempatkan berenang.



8. Photogenic
Bukan cuma wajah cantik yang harus photogenic, hotel juga. Hotel Sunan yang cukup luas ini memiliki 204 kamar dan beberapa fasilitas lainnya sepeti restoran dan ballroom. Sempatkan eksplorasi keliing hotel dan temukan lorong-lorong yang instagramable.


Meskipun singkat, tapi saya dan Andrew setuju kalau kami senang tinggal di sini. A little change from where we usually stay, which is in the city center. Hotel yang berdiri pada tahun 2007 ini terletak di sebelah barat kota Solo. Sekitar 15-20 menit dari airport dan 10 menit dari Stasiun Balapan. Ke pusat kota juga tidak terlalu jauh. Kalau kemana-mana memang harus pakai taksi, sementara biasanya kita ada mobil sendiri, naik becak atau jalan kaki. Tapi concierge dengan senang hati menginformasikan perkiraan tarif ketika kita minta dipanggilkan taksi. Jadi pas naik taksi sudah tidak kaget lagi. Terutama ketika kembali ke bandara Adi Sumarmo yang terifnya Rp75,000 itu karena airport tersebut sudah masuk ke wilayah Boyolali.

Jadi sebenarnya perjalanan pesawat saya kemarin itu bukan Jakarta - Solo tapi Banten - Boyolali dong ya.

Check in at:
The Sunan Hotel Solo
Jl. Ahmad Yani No. 40, Solo, Jawa Tengah
(0271) 731312

Dudu’s Star Rating: 4 stars

8 comments:

  1. Hahaha kalimat terakhir :D

    Seru yaaa. Aku belum pernah ke Solo. Hotelnya juga bagus. Aku juga suka yang ada bath tub-nya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cocokkah Tante Lia sama Dudu hahaha
      Solo banyak makanan enak juga lho.

      Delete
  2. Referensi banget nih mbak kalo ke solo. oke nih!

    ReplyDelete
  3. Cakep yah, fasilitasnya jg wokeh. Kakakku di solo, kali aja bs mampir ke sini. Tfs ya, mba

    ReplyDelete
  4. Lumayan juga emang hotel disolo. kemaren taun2 lalu aku nginep disolo juga mbak, ya mayan
    tapi ini jugaaaa enaaakk nti kesini ah kalau kesana lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini tempatnya ngga pas di dalam kota sih, cuma Solo kan ngga besar jadi nginep di mana aja aman.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.