17 May 2016

Angry Bird The Movie

Memainkan permainan Angry Birds memang addictive. Pencipta para burung marah ini mengakui bahwa dari semua game yang di ujicoba oleh keluarganya, hanya satu game ini yang tidak dikembalikan dalam 1 minggu. Dan sekarang mereka hadir di layar lebar. Sama serunya?

Siap terbang?
Red, burung merah yang selalu marah kesulitan mendapatkan tempat di desa burung karena emosi yang tak terkendali. Ketika kemarahannya di sebuah pesta ulang tahun anak-anak membuatnya dikirim ke sekolah untuk mengatasi kemarahan, Red bertemu dengan Chuck, Bomb and Terrence. Lalu para babi datang, dan Red mulai curiga dengan motivasi kedatangan para Babi yang dipimpin Leonard itu. Sayangnya kemarahan membuatnya diacuhkan oleh para burung ketika dia berusaha membeberkan beberapa poin kecurigaan dari tingkah laku para babi.


Menyaksikan film ini setelah minggu lalunya nonton Captain America membuat Angry Birds The Movie terasa sangat pendek. Hanya 1,5 jam untuk menceritakan kenapa para burung ini marah-marah melulu. Setengah film pertama, kita dikenalkan dengan Red dan beberapa karakter lainnya. Setengah film kedua kita bertempur melawan para Babi dengan cara persis sama seperti di gamenya: sebuah ketapel raksasa dan burung yang dilempar ke arah rumah babi.

Jokesnya klasik, dan mampu membuat si Dudu tertawa tanpa henti setiap mengingatnya. Dalam perjuangannya mencari bantuan untuk melawan Babi, ketika sekawan jagoan kita meminta bantuan pahlawan legendaris The Mighty Eagle, satu-satunya burung yang bisa terbang. Nah, perjalanan mencapai sarang si Mighty Eagle dan petualangan di the Lake of Wisdom inilah yang menurut kita, awal dari keseruan Angry Birds Movie yang sesungguhnya.



Menarik bahwa para Babi lah yang ternyata mengenalkan "teknologi" ketapel kepada para burung ini dan memberikan mereka gambaran tentang "terbang". Para Babi ini jugalah yang membuat para burung untuk keluar dari pulau mereka, dan bertempur. Tapi jangan tunggu lagunya. Lagu Angry Birds yang khas itu baru dapat didengar di akhir credit title.

Lessons? Nonton film ini bersama anak mengajarkan mereka untuk mengatur emosi dengan benar, terutama meluruskan pandangan bahwa orang yang marah itu jahat. Well, kadang-kadang kemarahan diperlukan juga. Tapi harus ada alasan yang tepat untuk marah dan ada follow upnya. Kalau marah terus terhadap sesuatu, seperti Red di awal cerita, maka amarah tidak akan jadi apa-apa. Kalau ada maksudnya kita marah, seperti ketika melawan kawanan babi, ya sebaiknya marah saja daripada dipendam. 
Tapi pada akhirnya, Red belajar mengendalikan amarahnya dan memilah-milah kapan sebaiknya menggunakan amarah tersebut. 

Lalu alasan burung itu pada marah? Well, selain Red, yang lainnnya marah karena telur yang dicuri.


Thanks to Majalah XYKids yang sudah mengadakan nobar ya.

4 comments:

  1. Yang pasti orang tua harus siap ya Mbak untuk menjelaskan beragam emosi dan kenapa tokoh-tokohnya melakukan apa yang mereka lakukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, bener banget. Meskipun filmnya simple, tapi ternyata sarat pesan (terutama ttg emosi)

      Delete
  2. keereeen film angry bird bisa jadi alternatif tontonan anak-anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener. Jarang-jarang film yang beneran semua umur nih.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.