12 January 2016

Let's Go to Nikko!

Ada pepatah mengatakan, "Never say 'kekkou' until you've seen Nikko" yang artinya, jangan mengatakan 'cukup' sebelum melihat Nikko. Kota kecil di prefektur Tochigi, di sebelah Utara Tokyo ini menyimpan banyak keindahan alam dan budaya Jepang. Cocok buat saya dan Dudu yang biasanya bertolak belakang dalam menemukan tujuan jalan-jalan. Liburan yuk!


Narita 2009
Jepang itu mimpi liburan saya untuk masa depan. "Bukan, Ma, Jepang itu yang toiletnya bisa hangat, dan sabunnya bisa keluar sendiri ke tangan kita. Aku jadi senang cuci tangan," protes Dudu. Kok toilet? Soalnya saya dan Dudu belum pernah menjejakkan kaki di luar Narita. Agak terkejut sebenarnya karena Andrew ingat kejadian transit beberapa jam di Narita tahun 2009. Soalnya selama ini Jepang bagi kita berdua cuma dunia milik Doraemon dan Kudou Shinichi. Keajaiban dan misteri. Jadi, ke mana kita mau pergi berwisata seandainya kita dapat kesempatan melangkahkan kaki ke luar Narita?

Nikko dapat diakses sekitar 3 jam dari Narita atau 2 jam naik Shinkansen dari Tokyo. Asyik ada kesempatan naik kereta cepat. Jadilah, saya dan Dudu membuat itinerary, seandainya suatu hari nanti kita berhasil mendarat di negeri Sakura sesuai dengan angan-angan selama ini.

Pilihan Mama:
World-Heritage Shrines and Temples.
Nikko terkenal sebagai tempat latihan para biksu Buddha. Tidaklah mengherankan karena menurut UNESCO ada total 103 bangunan keagamaan di lokasi ini, yang kebanyakan dibangun pada abad ke 17.Yang termasuk world heritage adalah Nikko Toshogu Shrine, Nikkosan Rinno-Ji Temple and Nikko Futarasan-jinja Shrine. Nikko Toshogu Shrine terkenal sebagai tempat dikuburkannya Tokugawa Ieyasu, meskipun komplek kuil ini baru selesai sekitar 20 tahun setelahnya.



Nikko Toshogu Shrine (wikipedia)
Nikko Road Cedar Path (nikko-travel.jp)
Yang paling memanggil tentu saja Nikko Kaido Suginami Kimichi atau Nikko Road Cedar Path yang mengingatkan saya pada adegan pertarungan samurai ala Rurouni Kenshin. Jalan sepanjang 35.41km ini dikelilingi oleh sekitar 12,500 pohon Cedar. Meskipun jumlahnya sudah menurun drastis dari 50,000 yang ditanam pada zaman edo, tempat ini tercatat di Guiness Book of Records sebagai jalan berpohon yang terpanjang di dunia.

Pilihan Dudu:

Jembatan yang melewati jurang
Ada beberapa jembatan seperti ini di Nikko. Salah satunya adalah Setoaikyo Canyon, yang terbentuk karena erosi sungai Kinugawa, yang populer di musum gugur karena pemandangannya yang indah. Masih di daerah Kinugawa, Tateiwa Rock setinggi 70 meter dengan bentuk yang menyerupai tameng seorang pejuang ini juga memiliki jembatan khusus pejalan kaki yang menghubungkan lokasi wisata ini dengan Kinugawa Hot Spring Resort. Sayangnya ketika browsing, disebutkan bahwa observatorium yang terletak di atas batu ini sedang ditutup karena longsoran batu.




Jembatan penghubung Tateiwa - Kinugawa (4japan.com)
Kemudian di Danau Kawamata juga ada jembatan dan path untuk pejalan kaki yang dapat dilewati ketika menyusuri bagian bawah danau yang dibuat sebagai dam ini. Namun, dari semua foto jembatan yang muncul dari browsing Google image, Dudu pertama menunjuk Jembatan Shinkyo yang berwarna merah menyala itu. Jembatan sakral yang merupakan bagian dai Nikko Futarasan-Jinja Shrine ini konon dibuat oleh dua ekor ular yang diutus para dewa untuk membantu kepala pendeta Shodo Shonin menyeberangi Sungai Daiyagawa.
Jembatan Shinkyo (wikipedia)
Pilihan Kita:
Kadang-kadang kita berdua bisa kompromi juga. Untuk trip kali ini, kita sama-sama jatuh hati dengan Nikko Edomura - Edomura Wonderland, taman hiburan yang menghadirkan arsitektur zaman Edo lengkap dengan rumah ninja dan samurai. Di sini juga kita bisa berperan sebagai penduduk Edo, mulai dari pedagang hingga shinsengumi (polisi khusus seperti si Saitou Hajime di Samurai X). Sudah terbayang serunya main role play nih.

Di seberang Nikko Edomura ada Grand Maze Palladium. Bukan sekedar mencari jalan keluar, untuk menyelesaikan maze ini, pengunjung harus mendapatkan stempel dari setiap menara penjaga sebelum keluar dari labirin. Akses transportasi ke kedua tujuan wisata ini cukup mudah karena ada shuttle bus gratis dari Kuil Toshogu.



Kembali ke jaman Edo (japan-guide.com)
Grand Maze yang terbuat dari kayu (japan-guide.com)
Pilihan Makanan:
Makanan khas Jepang itu tricky buat Dudu, karena selain donburi dan ramen, dia masih ragu-ragu dengan rasanya. Terkenal dengan kuil berarti kita akan menjumpai masakan vegetarian khas pendeta Buddha (Shojinryouri). Tapi saya juga bukan fans sayuran, jadi Toshigi Wagyu yang dapat disajikan sebagai sukiyaki, shabushabu atau yakiniku lebih menggugah selera. Untuk yang suka manis, Tochi-Otome atau strawberry yang tumbuh di daerah Tochigi ini banyak ditemukan di antara musim dingin dan musim semi. Jangan lupa mencicipi Yokan dan Kue Manju (sepertinya dua makanan ini ada di kantung ajaib Doraemon dan jadi penasaran dengan rasanya).

Yokan dan Manju (wikipedia)
Dudu: Kenapa tidak diwujudkan saja, Ma?
Mama: Apanya?
Dudu: Ya jalan-jalan nya ini.


Hahaha. Boleh juga ya. 


Ultraman favorit saya mengambil nama "Mirai" (未来, yang artinya masa depan) ketika menyamar menjadi manusia. Dan entah kenapa kata itu terus terbayang di kepala saya ketika menuliskan blog entry ini. Meskipun penuh dengan sejarah dan masa lalu, Nikko memberikan kami mimpi di masa depan untuk travelling ke Jepang. 



Let's return to Japan again.
"Dare mo minna, yume wo egaku yo. Our hearts draw a dream."~L'arc-en-ciel

6 comments:

  1. WHAAA Jepang negara impian saya! Gak tau ya kenapa saya suka mikir orang jepang tuh orang paling beradab yang pernah saya tahu wkwkwkwkk. NIlai-nilai keluhuran nenek moyangnya masih terjaga gitu. Keliatannya gitu sih dari luar mah. Foto terakhirnya cute banget! Lucuuuu so sweeeet!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga berpikir begitu. Masih menjaga warisan nenek moyang dengan baik. thanks sudah mampir :)

      Delete
  2. duduuu... yuuk bareng-bareng ke Jepangnya. Nanti aunty ke Hokkaido, dudu ke Nikko *loh* xixixi kita main salju bareng trus kasih makan pinguin, naik ropeway juga seru loh :) semoga bisa ke Jepang lagi dan eksplor jepang sesungguhnya, bukan cuma di narita aja :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau begitu bareng2 hanya pas di pesawat dong aunty (kata Dudu)

      Delete
  3. Bunda jugak suka menghayal suatu saat bisa ke Jepanonsetelah pada tahun berapa tuh (lupa) nonton film OSHIN. Kompak tenan sama Dudu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oshin ada lagi nih Bunda hehe. Yuk kita jalan-jalan.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.