31 January 2016

Anak Saya Bilingual

Saya sering dapat pertanyaan ini: “Anaknya bisa bahasa Indonesia?” Mungkin karena wajah Andrew yang bule atau ketahuan sekolahnya internasional. Dan biasanya orang terkejut ketika tahu bahwa bahasa ibu Andrew ya Bahasa Indonesia dan sampai lulus TK dia belum bisa bicara Bahasa Inggris. Lalu bagaimana bisa tumbuh dengan 2 bahasa?

Udah ketemu Superman
tapi tidak bisa ngobrol karena kendala bahasa
Ketika melahirkan Dudu di Di Amerika, saya pernah bertanya-tanya bagaimana mempertahankan bahasa Indonesia pada anak saya, sementara semua lingkungannya berbahasa Inggris? Saya mendapatkan jawaban yang saya pegang teguh sampai sekarang. Jadi seorang anak kecil tidak kenal istilah “bahasa”. Yang dia tahu adalah kalau sama Mama bicaranya begini. Kalau sama Miss begini, kalau sama Mbak begini. Dan ajaibnya, cara berbicara itu tidak bercampur. Saya bisa tenang meneruskan berbicara Bahasa Indonesia pada Andrew, jadi Andrew akan bicara Bahasa Indonesia sama saya. Oh, lega.

25 January 2016

Karaoke Bersama Mama di Alegro Epicentrum

Apa jadinya kalau Mama dan Dudu pergi karaoke? Well, buat Dudu yang pertama kali menyanyi dengan microphone sambil membaca teks, hal ini ternyata menyenangkan. Ini ceritanya:
“Minggu lalu aku pergi karaoke bersama mama , Sheva , Bio dan Tante Wieny. Kita pergi ke tempat karaoke selama dua jam. Kita nyanyi Let It Go,Super Junior,Waka Waka,You’re My Flashlight, Im in Love with A Monster, I’m Worth It dan lain lagi. Kita bersenang senang sampai dua jam. Karena bersenang-senang jadi dua jamnya tidak terasa. Kami pergi karaoke di Epicentrum."



22 January 2016

Berbagi Cerita Sehari-hari dengan Batik

"Batik? Tidak mau ah. Jelek. Aku tidak suka." Begitu komentar Dudu ketika saya memilihkan baju dengan corak khas Indonesia ini untuk acara resmi, acara keagamaan atau sekedar berpose untuk mengisi sosial media. Ada apa sih dengan Batik?

Lomba Fashion Show Kartini di sekolah.
Ini Baju Betawi dipadukan dengan Batik

19 January 2016

Branding dan Perjalanan Mencari Jati Diri

Judulnya keren ya. Padahal maksudnya ini adalah personal branding. Sebuah insight yang saya dapatkan ketika duduk manis di Arisan Ilmu ulang tahun Kumpulan Emak Blogger kemarin. What’s new with branding?


Ultah KEB meriah, ada tumpeng dan banyak kuenya.
Tagline saya biasanya dapat dirangkum dalam 5 kata: bodo amat apa kata orang. Ini blog saya, sosial media saya, hidup saya, jadi bebas dong mau tulis apa. Tidak salah sih, cuma tidak efektif. Kok gitu? Erwin Panigoro, seorang Brand Strategic and Management, berbicara tentang membangun personal branding seorang Emak Blogger (saya) dan ini yang saya tangkap sambil ngemil manis di sofa XLXplor Senayan City.

15 January 2016

Sejarah dan Sudut Pandang Dragon Blade

Bicara film Asia, saya lebih suka film kolosal daripada film drama. Selain banyak actionnya, ada sejarah, budaya dan kostum yang membuat saya tidak bosan menatap layar selama sekitar 2 jam. Senang rasanya melihat aktor Mandarin favorit saya kembali tampil di film laga Asia yang serius setelah bolak balik muncul di film Hollywood yang menuai tawa.

Terakhir kali saya ingat Jackie Chan, dia ada di film action comedy seperti Shanghai Noon dan Shanghai Knights yang dibintangi bersama Owen Wilson. Tapi Dragon Blade memberikan cerita yang berbeda karena kali ini Jackie Chan membawa aktor besar Hollywood seperti John Cusack dan Adrien Brody, aktor termuda yang pernah memenangkan aktor terbaik Oscar, ke dalam film kolosal Cina.



12 January 2016

Let's Go to Nikko!

Ada pepatah mengatakan, "Never say 'kekkou' until you've seen Nikko" yang artinya, jangan mengatakan 'cukup' sebelum melihat Nikko. Kota kecil di prefektur Tochigi, di sebelah Utara Tokyo ini menyimpan banyak keindahan alam dan budaya Jepang. Cocok buat saya dan Dudu yang biasanya bertolak belakang dalam menemukan tujuan jalan-jalan. Liburan yuk!


Narita 2009
Jepang itu mimpi liburan saya untuk masa depan. "Bukan, Ma, Jepang itu yang toiletnya bisa hangat, dan sabunnya bisa keluar sendiri ke tangan kita. Aku jadi senang cuci tangan," protes Dudu. Kok toilet? Soalnya saya dan Dudu belum pernah menjejakkan kaki di luar Narita. Agak terkejut sebenarnya karena Andrew ingat kejadian transit beberapa jam di Narita tahun 2009. Soalnya selama ini Jepang bagi kita berdua cuma dunia milik Doraemon dan Kudou Shinichi. Keajaiban dan misteri. Jadi, ke mana kita mau pergi berwisata seandainya kita dapat kesempatan melangkahkan kaki ke luar Narita?

09 January 2016

Brunch Date at Two Hands Full

Dua kali ke Two Hands Full, dua kali nyasar karena Cafe di daerah Sukajadi Bandung ini tidak ada plangnya. Tapi karena makanannya enak, saya jadi balik lagi sama Dudu untuk brunch di sini. Sekalian mencoba tipe sarapan yang berbeda.


Banyak yang bilang Cafe ini hits. Dan terbukti ketika kita datang untuk Brunch di hari sebelum Natal kemarin, tempat duduknya penuh. Tapi akhirnya kita dapat meja di dekat jendela belakang. Tempatnya mengecil dan jendelanya berkurang dari terakhir kali saya ke sana karena dia pindah tempat ke Sukajadi no 198A, tapi masih tetap nyaman untuk duduk hangout dan makan sama keluarga. Kalau yang tidak keberatan makan di luar dan kalau pas ngga ada yang smoking, duduk di taman belakang juga asyik lho.


03 January 2016

Menantang Ketinggian di Treetop Adventure Park Bedugul

Berawal dari niat untuk melihat bunga, ternyata akhirnya malah jadi mmanjat tali setinggi 8 meter. Karena tahu si Dudu bukan penggemar olahraga fisik, saya merasa sukses besar berhasil membujuknya ikutan outbound di Treetop Adventure Park Bedugul, Bali. 

Terakhir kali ke Bali? Well, sejujurnya sudah tidak ingat lagi. Tapi pernikahan adik saya dan persiapannya membawa kita bolak-balik ke pulau Dewata dalam sebulan terakhir. Tujuan utamanya tentu mengecek venue dan memastikan semua urusan berjalan dengan lancar. Tapi begitu hari Minggu datang, kita bingung mau ke mana. Browsing Trip Advisor, saya menemukan adanya tempat bernama Eka Karya Botanic Garden di Bedugul. Agak jauh ke atas memang, tapi berhubung sudah bosan sama pantai, ya ayolah kita naik ke gunung. Lagipula penasaran dong, seperti apa Botanic Garden pertama dan tertua di Indonesia ini. Lebih keren ngga dari Botanic Garden yang kita kunjungi di Singapura beberapa waktu lalu.

02 January 2016

Romantic Dinner with Dudu at Cocorico

Coba tanya Andrew, apa sih serunya makan di Cocorico Cafe Bandung? “Pemandangannya menakjubkan dan tempatnya tidak panas meskipun tidak pakai AC.”
Pemandangan dari tempat kita duduk
Oalah, yang diingat itu duluan. Maklum, si Jack Frost, alias si Dudu ini paling tidak tahan panas. Jadi, makan malam di restoran dengan pemandangan kota Bandung dari ketinggian, plus angin semilir yang bikin ngantuk memang jadi tidak terlupakan. Ketika reservasi, grup kita yang totalnya ada 6 orang ini dapat di bawah. Soalnya kalau di atas dan dekat jendela rata-rata hanya untuk ber-4. Setelah minta ke waiternya, disarankan naik ke lantai atas dan melihat apakah ada yang kosong. Akhirnya, kita duduk di pinggir, yang tinggal nengok ke kanan langsung bertemu dengan pemandangan kota.