19 December 2015

Yuk Masak di Philips' Mother’s Day Cooking Class

Saya bukan Mama jago masak. Masak buat saya adalah penghilang stress. Jaman kuliah dulu, kalau stress dengan tugas, saya turun ke dapur dan membuat kue. Itu juga hitungannya “baking” bukan “cooking”. Setelah ada Dudu, saya menemukan bahwa memasak bersama anak dapat meningkatkan bonding dan menumbuhkan kebiasaan makan sehat dalam keluarga. So, I guess it’s time to start cooking.

Ibu-ibu yang antusias memasak di acara Philips
Philips Mother’s Day Cooking Class bersama Pak Bondan
Beberapa waktu lalu, Philips Indonesia menyelenggarakan “Philips Mother’s Day Cooking Class” di Pullman hotel Jakarta bersama pakar kuliner Bondan Winarno dan chef Yuda Bustara. Menggunakan peralatan dapur dari Philips, para ibu-ibu yang mengikuti kelas memasak ini dapat mengajak anak mereka untuk memasak dengan lebih aman. 

(ternyata Dudu mengawasi saya menulis blog ini dari belakang)
Dudu: Memasak dengan anak bukan menjadi tambah stress ya, Ma?
Mama: Ngga dong. Itu ngga baca di atas, tulisannya bonding?
Dudu: Apa itu Bonding Ma?
Mama: Jadi lebih dekat dan lebih kompak.


Balik lagi ke kelas memasak Philips yang diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai kelompok arisan ini, saya menemukan banyak anak-anak yang antusias membantu ibunya memasak (dan tidak melihata adanya ibu yang stress), mulai dari memasak nasi hingga eksplorasi bahan makanan. Kalau anak seumuran Dudu, mungkin memasak sendiri dapat membantunya mengenal bahan makanan dalam bentuk asli, sebelum disajikan di atas meja. Anak yang masih balita dapat bermain dengan bahan makanan sambil belajar mengenal tekstur. Seperti kata pak Bondan, “Anak-anak selalu sangat antusias untuk belajar bagaimana membuat suatu masakan dan juga memahami bahan-bahannya.” Bukan hanya itu, menurut pakar kuliner Indonesia ini, “sering mengajak anak-anak membantu di dapur dapat mempelajari berbagai hal, seperti kerjasama, memikul tanggung jawab, menyelesaikan suatu tugas, dan tentunya mempererat hubungan dengan ibu.”


  
Rice Cooker Philips tampil dengan pilihan warna yang menggoda
Hal ini didukung penuh oleh Philips, seperti kata Erik van Houten, Head of Marketing Personal Health, Philips Indonesia, dalam press release acara, “Di Philips, ibu selalu menjadi fokus kami dalam mengembangkan inovasi, mulai dari sistem kesehatan hingga kesehatan personal. Dengan alat dapur Philips, ibu bisa mengajak anaknya membantu di dapur tanpa mencemaskan keselamatan mereka.”

Setuju. Meskipun namanya bonding dan belajar, semua itu tentu saja harus dilakukan dengan aman. Sebagai Mama ceroboh yang sering bermusuhan dengan minyak, peralatan dapur inovatif dari Philips, seperti Phillips Hand Blender, Philips Table Grill dan Philips Rice Cooker tentunya akan sangat membantu ketika saya memasak bersama anak. Chef Yuda mempraktekkan 4 resep praktis yang disukai anak yaitu rice burger, teriyaki rice bowl, nasi kuning dan rice pudding. 

Rice Burger
Nasi Kuning
Rice Pudding with mango
Teriyaki Rice Bowl termasuk gampang mengolahnya. Daging ayam yang sudah diiris, dicampur dengan kecap asin, merica dan tepung maizena. Di Philips Table Grill, tumis bawang bombay hingga harum dan tambahkan adonan ayam ke dalamya. Masak hingga matang dan tambahkan teriyaki sauce di akhir proses (kata Pak Bondan, teriyaki harus terakhir biar terasa). Setelah itu, sendok nasi dari Philips Rice Cooker ke dalam mangkuk dan susun teriyaki chicken di atasnya. Sudah terbayang kalau kemarin si Dudu bisa masak sup hanya dari resep yang diingatnya dari TV, resep Chef Yuda ini juga pasti bisa diikuti dengan mudah. Apalagi dengan adanya Philips Table Grill yang kelihatannya lebih aman daripada menggoreng di kompor api.

Chef Yuda asyik menambahkan Chicken Teriyaki ke Rice Bowl
Chicken Teriyaki Rice Bowl duduk di sebelah Philips Table Grill
Di akhir acara, Pak Bondan memilih kelompok arisan favoritnya. Yang seru dari acara ini adalah meskipun saya tidak ikutan terjun membuat masakan, tapi sepanjang acara, saya selalu mendapat tips tentang mengolah makanan. Seperti “kewajiban” punya 2 talenan untuk memisahkan daging dan sayuran, karena daging yang belum diolah dapat mengandung bakteri.

Mama: Du, kamu kalau diajak memasak bersama Mama mau ngga?
Dudu: Boleh.
Mama: Mau masak apa?
Dudu: Jangan sup lagi. Apa ya?

Liburan panjang akhir tahun ini mungkin kami akan mencoba memasak bersama, dengan masakan yang akan ditentukan kemudian karena masih dilema. Dan begitu liburan berakhir, resep yang diajarkan Chef Yuda di acara cooking class ini bisa menjadi inspirasi ide bekal si kecil ke sekolah. Toh, meskipun mukanya bule, si Dudu paling tidak bisa kalau tidak makan nasi. 

6 comments:

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.