02 December 2015

Dudu Masak Sendiri

Entah sejak kapan Dudu ingin masak. Memaksa semua orang di rumah untuk menemani masak buat saya makan malam (duh terharu). Dan baru kesampaian ketika Om Onda (adik saya yang paling kecil) pulang dari Belanda. Karena si Om Onda ini memang senang masak dan senang makan, maka Dudu langsung memaksa buat menemaninya masak. Memangnya mau masak apa sih, Du?

Dudu: Masak sop.
Mama: Sop doang gitu?
Dudu: Bukan sop saja, tapi ada wortelnya, kentangnya, dagingnya, baksonya...
Mama: Ya itu namanya sop.
Jadi, pada suatu hari kerja, saya pulang disambut oleh semangkuk sup seperti ini (ini Dudu juga yang foto makanya buram):


Sup campur-campur ala Dudu

Caranya: “Kita belanja makanan dulu terus kita akan memotong-motong sayurannya. Sayurannya kentang sama wortel juga tempe. Dan bahan-bahannya adalah sosis... Eh bukan sosis, tapi daging bakso habis itu bumbu ryoko. Campur ke dalam sop yang sudah dicampur dengan semua bahannya. Setelah itu santap deh.”

Kalau versi adik saya lebih seru lagi. Ternyata setelah gaya mau masak sup, si Dudu tidak berani memegang daging mentah. Jijik katanya. Sempat drama karena tidak mau mencuci daging tersebut, akhirnya Dudu menyerah. Belum berakhir di situ, karena ketika mau memasukkan bahan mentahnya ke sup, si Dudu melempar bakso dan wortelnya ke dalam panci yang berisi air panas. Oalah. Duet om dan keponakan yang ini memang sering bikin geleng-geleng kepala sih.

Mama: Idenya dapat dari mana?
Dudu: Dari buku certia
Mama: Buku cerita apa?
Dudu: Buku cerita tentang orang jaman dulu yang memasak sop.
Mama: Orang jaman dulu maka bakso?
Dudu: Tidak. Aku hanya ingin menambahkannya.

Tapi Dudu berhasil masak sendiri di rumah. Setelah beberapa kali kita ikutan kelas masak, membuat sandwich, pizza dan sushi, sekarang bisa masak sesuatu yang dia tentukan sendiri. Mengutip pernyataan juru bicara American Dietetic Association, “memasak sendiri makanannya bisa membantu anak belajar menyukai makanan sehat yang biasanya dihindari.” Terbukti, wortel yang biasanya dimakan dengan bersungut-sungut, malam itu dimakan dengan ceria. Selain itu, menyelesaikan sebuah masakan juga merupakan hal penting bagi seorang anak karena mereka dapat berkontribusi di keluarga dan merasa dihargai ketika kita menyantap masakannya.

Dan supnya enak... Karena dia pakai daging entah berapa kilo itu dicemplungin semua.
Good job Dudu!

3 comments:

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.