03 August 2015

World Breastfeeding Week 2015: Andrew Juga Anak ASI

Minggu pertama Agustus adalah World Breastfeeding Week atau Pekan Air Susu Ibu (ASI) se-Dunia. Indonesia sendiri menjadikan bulan Agustus sebagai bulan ASI Nasional. Sebagai seorang ibu, saya jadi ingin menulis tentang Breastfeeding.


Kampanye Breastfeeding Week WHO tahun 2013
Tema World Breastfeeding Week 2015 adalah Breastfeeding and Work, Let's Make It Work! Kampanye ini mendukung para ibu yang sudah kembali bekerja untuk tetap memberikan ASI exclusive yang menjadi hak anaknya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI exclusive selama 6 bulan, sementara cuti melahirkan rata-rata hanya 3 bulan. Tema kampanye ini berhubungan dengan tema tahun 1993 yang mengusung adanya tempat kerja yang ramah untuk para ibu.

Di kantor saya ada beberapa ibu menyusui yang setia menggunakan studio foto atau ruang meeting kosong di jam makan siang untuk memompa ASInya. Salut sama mereka. Soalnya saya tidak pernah melewati masa memompa ASI di tempat kerja. Andrew anak ASI juga. Tapi karena saat itu saya masih kuliah di kampung, maka saya tidak pernah pusing memikirkan stok ASI dan mencari waktu memompa. Diantara kelas, saya bisa pulang ke rumah atau mampir ke daycare untuk menyusui. Di kampung kan tidak ada macet. Hehe. Ketika mulai bekerja, Andrew yang sudah berusia 1,5 tahun masih ASI juga, tapi hanya pagi dan malam, jadi saya juga sudah tidak memompa lagi.
Andrew ini anak ASI. Sampai sekarang jarang sakit.
Kenapa saya ngotot mau memberikan ASI? Selain karena mudah dan tidak pusing sama apakah anaknya akan alergi, ASI juga memberikan nutrisi yang tepat untuk anak. Meskipun tidak dapat dipungkiri, saya harus kehilangan kopi, duren dan makanan terlalu pedas. Sesekali sih masih, dan untungnya Andrew tidak komplain kalau ASInya jadi terasa Latte.

Pengalaman saya tentang menyusui juga tidak banyak. Saya tidak pernah kesulitan menyusui atau mengalami cracked nipple. Andrew tidak pernah bingung puting dan tidak pernah menolak ASI dalam botol. Setelah setahun dan pindah ke susu segar dan UHT pun, saya masih memberikan ASI juga. Masalah terbesar saya paling ASI yang bocor ke baju. Dan muka anak saya yang begitu kena susu langsung merah dan iritasi. Kalau saya cerita tentang masa menyusui, banyak yang komen "kok ASInya bisa banyak?" 

Saya menganggapnya misteri ilahi karena saya tidak melakukan apa-apa. Dibilang tidak stress juga tidak juga karena sebagai seorang single mom, yang masih kuliah pula, masa sih tidak ada stress. Trus apa dong?

  • Makan yang benar dan banyak. Ini petuah dari Mama. Saya picky eater yang tidak makan sayur, jarang makan yang berkuah dan paling doyan sama gorengan. Tapi saya tidak pernah berhenti makan dan nyemil. Meskipun tidak selalu makan sayur juga, tapi yang penting makan. Bosan nasi diganti kentang. Kalau tidak ingin makan ayam, kan masih ada ikan. Kalau sudah demi anak, apa sih yang tidak dilakukan seorang ibu?
  • Minum sesering mungkin, atau makan makanan yang berkuah. Ini juga pesan Mama. Tapi logikanya ya banyak ASI yang keluar berarti kita membutuhkan lebih banyak cairan yang masuk. Menurut Isabella Knox, MD, EdM dari University of Washington and Seattle Children's Hospital, USA (seperti dilansir oleh WebMD) ibu menyusui membutuhkan 3-4 gelas extra dari yang 8 gelas yang diminum oleh orang dewasa normal.
  • Dibawa senang. Ingat kalo breastfeeding itu bonding. Kalau menyediakan kamar sendiri untuk anak, namun itu membuat kita berat untuk bangun dan pindah, kenapa tidak menaruh crib di kamar kita selama masa ASI exclusive? Bawa nursing cover jadi kita tidak repot mencari tempat atau ruangan menyusui. Ingat juga kalau menyusui itu murah dan praktis. Jadi kita lebih enjoy menjalankannya.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mendukung breastfeeding moms di kantor? Yang paling simple tentu saja menemani pumping sambil ngobrol. Sebagai Mama yang sering pumping juga dulu, menit-menit yang membosankan itu bisa dengan mudah terlewati kalau ada yang ajak ngobrol.

Photo Courtesy of WHO
Banyak juga event yang membahas breastfeeding. Salah satunya adalah event Breastfeeding Seminar The Urban Mama tanggal 8 Agustus 2015 besok. Event ini akan membahas mengenai mama bekerja dan menyusui serta tips dan trik sukses memerah & Ruang Laktasi. Acara ini menghadirkan Fatimah Berliana Monika, seorang Konselor Laktasi dan La Leche League (LLL) Leader di Amerika Serikat, serta psikolog Anna Surti Ariani. 


TUM Breastfeeding Event 2014 (photo: The Urban Mama)
Buat Mama-mama yang anaknya sudah besar, ayo kita ikut mendukung rekan kerja kita untuk tetap dapat memberikan ASI meskipun bekerja full-time.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.