08 June 2015

Tidur Nyenyak Kala Menginap

Liburan hampir tiba. Kalau mentok, bingung mau ke mana pas liburan, biasanya keluarga saya pergi mengunjungi saudara. 

Punya banyak saudara kadang bikin pusing. Soalnya kalau kita pergi ke kotanya, mereka suka mengajak menginap dan kadang "ngambek" kalau kita memilih menginap di hotel. Padahal Andrew paling hobi nginep di hotel. Namun ketika ajakan ini datang dari nenek buyut tercinta yang punya rumah gaya Belanda, kita harus menyiapkan strategi.

Paling ahli tidur di jalan
Sebenarnya sejak dulu, Andrew bukan anak yang sulit tidur. Saya yang hobi road trip semasa kuliah sering membawa Andrew keliling Amerika dan hidup dari motel ke motel. Tapi di sana sejuk dan tidak ada nyamuk. Lain cerita kalau kita road trip lewat pantura atau jalur selatan pulau Jawa. Anaknya bisa mandi keringat dan sukses punya kaki bentol-bentol digigit nyamuk di akhir cerita penjalanan kita.

Kembali lagi ke rumah nenek (yang sampai memasang AC biar cucu-cucu dan buyutnya yang dari ibu kota ini mau nginep -- aduh nek, maafkan ya), yang sebenarnya homey banget. Rumahnya luas karena nenek punya 10 anak dan banyak pohonnya rindang. Karena letaknya masuk kampung yang mobil kita harus parkir di pinggir jalan besar, banyak got serta sumur terbuka serta pohon rindang dan ayam bekeliaran, kita jadi was-was sama nyamuk.

Foto ayamnya burem semua karena lari dikerjar Dudu
Jadi foto ini aja yang dipajang ya.
Jadi ini trik saya supaya anak tidur nyenyak pada waktu menginap:
  1. Bilang dulu kalau kita akan menginap di rumah orang lain yang pastinya berbeda dengan rumah kita sendiri. Jadi anak juga bisa mempersiapkan diri untuk tidur di tempat asing. Kalau sudah cukup besar, biarkan dia packing sendiri.
  2. Jangan ganti ritual. Kalau biasanya kita baca buku sebelum tidur ya tetap baca buku sebelum tidur. Merubah kebiasaan bisa membuat anak jadi tidak nyaman, terutama jika anak masih balita. Ini termasuk jam tidur ya. Kalau biasa tidur jam 9, ya ketika menginap di rumah nenek pun saya pamit jam 9 masuk kamar.
  3. Bawa benda kesayangan. Entah itu guling atau boneka. Sebaiknya tetap diajak ikut menginap. Jadi anak tidak merasa homesick (meskipun ada kita) atau jika setelah anak tidur, kita mau ngobrol-ngobrol ngumpul dengan saudara di ruang tamu dan tidak mau anak terbangun kaget di tempat asing.
    Kemana-mana boneka kesayangan pasti ikut
  4. Tidur sekamar dengan anak meskipun kalau di rumah anak sudah tidur sendiri. Selain karena yang punya rumah bisa ngomel (sudah diajak nginap malah ngelunjak minta 2 kamar), takutnya anak terbangun pas malam dan "nyasar" karena tidak familiar dengan rumahnya. Kecuali anak jadi semangat dan mau tidur bersama sepupu-sepupunya. Apalagi kalau seperti di rumah nenek yang kamar mandi ada di luar (kan rumah jaman Belanda) dan rumahnya besar. Jadi waswas kalau anak mendadak mau ke kamar mandi di malam hari.
  5. Bawa Baygon Liquid Elektrik. Ya, dalam kasus saya, buat jaga-jaga saja kalau ada nyamuk. Selain memberikan perlindungan anti nyamuk yang tepat untuk kamar anak, Baygon ini tanpa asap juga. Kita pasang di kamar kita tempat kita menginap, jadi nenek tidak akan protes (yang ada ntar Baygonnya diminta karena penggunaanya praktis, tanpa repot).
Baygon Liquid Elektriknya jangan lupa dipak ya!

6 comments:

  1. haaaai, iya nyamuk lenyap dengan baygon..suka wanginya kalau saya..haaaiii salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo, dalam kenal juga. Iyaaaa aku juga suka wanginya. Pernah buat mengusir bau kamar yg lembab juga jadi wangi pake baygon. Hahaha

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. Replies
    1. Hadiah Mba... Kayaknya temenku beli di luar hehe. Aku pernah cari di indo ga pernah nemu Peter Pan.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.