07 April 2015

First Visit: ERHA Clinic

Memulai sesuatu yang baru perlu keberanian. Seumur-umur saya tidak pernah pergi konsultasi masalah kulit, apalagi sampai perawatan. Ke dokter hanya kalau sakit berat atau sakit gigi. Namun hari Sabtu itu tiba-tiba saya duduk di lobby klinik ERHA.

Ngapain? Beberapa waktu lalu cerita tentang masalah kulit kering yang kayaknya muncul akibat stress. Semakin lama, kulit kering itu jadi mengganggu. Yang protes bukan saya sih, tapi teman-teman terdekat dan nyokap saya. Alhasil akhirnya setelah makin banyak yang komentar, saya pergi juga ke ERHA Kemanggisan. Yang paling dekat kantor dan langganan favorit teman-teman saya juga.

Buat yang belum tahu ERHA, klink yang didirikan dr. Ronny Handoko SpKK d tahun 1998 ini terkenal dengan perawatan kulitnya. Selain klinik, yang sudah ada 60 outlet ini, ERHA juga memiliki berbagai treatment untuk rambut dan kulit kepala, anti-aging hingga permaslahan kulit untuk anak-anak dan orang tua.

Karena saya belum pernah konsultasi, agak awkward berdiri di lobby klinik untuk registrasi sama mbak resepsionis. Salah kostum ngga ya? Tapi ternyata resepsionisnya ramah dan menyenangkan. Registrasinya juga mudah, tinggal mengisi form dan menyerahkan KTP untuk difotokopi maka kita sudah dapat kartu anggota ERHA.


Registrasi dulu di resepsionis
Di ERHA ada banyak dokter yang bisa dipilih dengan jam praktek yang berbeda-beda. Ini rupanya karena Erha mempunyai sistem personalized program yang berarti pendampingan oleh dermaologist atau dokter kulit untuk setiap kosultasinya. Saya mendapatkan konsultasi dengan dr. Marsia. Langsung saja saya jelaskan keluhan saya tentang kulit kering yang menjadi masalah saya. Terutama karena kulit keringnya sudah sampai ke kulit kepala. Jadi seperti ketombean kalau lagi kumat. 

Setiap perawatan di ERHA clinic akan melalui pemeriksaan kulit untuk mendiagnosa jenis, masalah dan kondisi kulit sebelum menentukan perawatan apa yang cocok untuk pasien. Si dokter mungkin kaget begitu tahu saya cuek banget soal kulit. Hehe.... Untung dokternya baik, dan selalu tersenyum.
Dokter: Kamu sudah pernah cek kulit?
Saya: Belum, Dok.
Dokter: Sama sekali?
Saya: Iya, sama sekali.
Dokter: Kalau begitu saya cek dulu ya. 


Ruang periksa VIP di ERHA
Baru tahu ternyata cek kulit itu mirip sama pemeriksaan gigi. Kitanya tiduran lalu ada lampu yang menyorot dari atas, sementara si dokter sibuk mengecek kulit muka dan kulit kepala. Diagnosa dr. Marsia, kulit kepala saya bersisik, sementara kulit muka sensitif dan kering. Nama kerennya Dermatitis Seboroik. Penyakit kulit ini adalah radang yang timbul pada area yang memiliki kelenjar minyak. Biasanya terjadi pada daerah seboroik seperti telinga, dahi, hidung dan kulit kepala. Biasanya kulit kepala jadi bersisik. Penyebabnya beragam, mulai dari cuaca hingga stress.

Di akhir konsultasi, saya dapat resep dari dr. Marsia yang isinya:

  1. Obat cuci muka beserta moisturizer unuk digunakan 2 kali sehari. 
  2. Obat penghilang merah yang dapat digunakan jika kulit yang kering jadi gatal dan merah. 
  3. Untuk rambutnya ada scalp gel yang harus digunakan 30 menit sebelum keramas dengan medicated shampo. 
Ini yang saya bawa pulang dari kunjungan ke ERHA

Kalau sudah sembuh, medicated shampo ini boleh dipakai selang-seling dengan shampo biasa. Namun karena kulit kepala saya sensitif, dr. Marsia menyarankan menggunakan shampo bayi. Tapi dr. Marsia menekankan untuk selalu mengawasi pemakaian kalau-kalau ada allergi. Soalnya saya masih blank sama sekali apa punya alergi obat muka dan sejenisnya.


Kalau sudah diagnosa dapat resep seperti ini

Konsultasinya cepat dan penjelasan dr. Marsia juga mudah dimengerti. Saat menerima obatnya, saya diberi penjelasan ulang mengenai setiap botol dan cara pemakaiannya. Agak deg-degan juga sih, soalnya belum pernah pakai obat cuci muka sebanyak itu. Biasanya hanya pakai air, atau paling pakai satu jenis pembersih muka. Tapi kalau memang bisa membuat kulit wajah tidak kering lagi, kenapa ngga dicoba? 

Ternyata mencoba sesuatu yang baru, yang sejujurnya di luar comfort zone saya tidak jelek juga.

5 comments:

  1. Budgetnya berapa mbaa? Kulit kepala aku juga gitu. Bersisik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku waktu pertama kunjungan habis skitar 900rb - 1jt-an, sudah termasuk obat muka dan rambut. Kalau shampoo Erha sekitar 80rb-an.

      Delete
  2. Ini di ERHA mana ya? Saya juga berencana periksa ke erha karena dermatitis serberoik. Setelah periksa yg pertama, perlu berapa Kali kunjungan lagi? Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Erha Kemanggisan Pak/Bu. Kalau saya sih sekali kunjungan udh membaik, dan cukup di maintain pakai obat cuci muka yang bisa dibeli di toko Erha yang di mall.

      Delete
  3. Apakah erha bisa untuk kulit tangan yg pecah dan bergaris sampai tidak ada sidik jari ya?

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.