08 February 2014

Inheriting the Spirit of The Wooden Horse


This Chinese New Year is slightly different from the past years because we have extended #DateWithDudu adventure, a mall-to-mall roadshow and snapping the Imlek celebrations there. Ini oleh-olehnya.

Andrew shio Anjing
Kok sempat? Saya sendiri juga bingung bertanya-tanya. Tapi liburan Chinese New Year tahun ini memang beda karena saya sedang in-between jobs, alias baru resign dari yang satu dan belum masuk ke kantor berikutnya. Imlek yang jatuh pada hari Jumat, bikin tambah panjang liburan. Total liburan saya weekend itu adalah 4 hari hahaha. Puas deh. So, saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk pergi keliling sama Andrew. Dan karena cuaca di Jakarta sedang tidak bersahabat, jadilah Mall yang sedang didekorasi dengan aneka hiasan kuda itu jadi tujuan kita berkeliling. 

The year of The Wooden Horse fortune:
A horse that's bright, intelligent, friendly, energetic and a good friend. Keep things simple and soft in colors.
Bukannya saya percaya yang begituan, tapi yah, peruntungan kan salah satu elemen pergantian tahun (ngeles nih). Dan ternyata saya menemukan peruntungan tiap shio di Gandaria City. Sayangnya semuanya jelek nasibnya, even si Kuda sendiri walaupun dia yang paling ngga parah

Dari situ kita berkelana ke Mall Taman Angrek, Mall Kelapa Gading dan Mall of Indonesia. Bener-bener keliling Jakarta jadinya. 

(L-R) Mall Taman Anggrek, Mall Kelapa Gading and Pondok Indah Mall
Tapi yang namanya Chinese New Year ngga pernah lengkap tanpa mampir ke Pondok Indah Mall untuk melihat Barongsai, pertunjukan favorit Andrew sejak batita. Buat saya, Barongsai yang sekarang bukan cuma main tonggak tapi joged shufflin' dan Gangnam Style itu, adalah sesuatu yang bisa menjadi kenangan buat Andrew. Dari keluarga saya yang notabene Chinese ini, saya ngga bisa bahasa Mandarin, saya ngga tau arti tahun baru selain angpao. Keluarga saya ngga sedia Yusheng. Saya ngga suka Nian Gao (alias kue keranjang). Petasan ngga pasang (emang masi boleh ya?). Baju merah ya seadanya. Jadi apa dong yang bisa saya wariskan ke anak saya yang half-Chinese itu? 
Barongsai Tonggak di Pondok Indah Mall

Jadilah walaupun hanya di mall, saya ajak dia nonton Barongsai dan sometimes kita kasi angpao juga. Kita keliling dan saya mengenalkan dia dengan bermacam-macam shio. Saya bahkan menarik dia ke salon buat potong rambut sebelum Chinese New Year. Di sekolah dia belajar Mandarin dan exkulnya wushu. Waktu kumpul keluarga, saya ijinkan dia sembahyang pakai hio walaupun kita sudah jadi pemeluk agama Kristen. At least, he will always have something to remember about being "Chinese" in Indonesia. 

Dan semoga yang diingat bukan hanya angpao-nya.

Senangnya dapat angpao dari keluarga


No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.