11 January 2014

Princess, Bajak Laut dan Alien

Masalah rumit dilihat dari sudut pandang anak dan diceritakan melalui narasi yang sederhana.


Dapat ajakan nonton film ini, saya senang, soalnya setelah Frozen dan Outback berlalu, saya lagi berencana ajak anak saya nonton Ronin, The Hobbit atau konser G-Dragon di bioskop (Jawaban Dudu: “Ih, Mama aja nonton Korea sendiri sana.”).
"Du, mau nonton film Princess, Bajak Laut dan Alien ngga?"
"Mau Ma!"
Jadilah hari Minggu itu pagi-pagi kita sudah nongol mondar mandir dengan manis di Rasuna Epicentrum.

At the movie premiere

Film apa sih ini?

Princess, Bajak Laut dan Alien adalah satu film yang terdiri dari 4 cerita. Pernah nonton Love Actually atau New Year’s Eve? Ya kurang lebih begitu idenya, walaupun keempat ceritanya ngga tersambung-sambung amat. Banyak pelajaran moral yang bisa dipetik dari film ini dan ngga terasa berat karena terbagi dalam empat cerita. Semuanya bisa jadi renungan (dan bahan ledekan saya ke Andrew kalau ada adegan yang mirip sama kelakuan dia).

Cerita 1: Misteri Rumah Nenek
Dua orang kakak beradik yang sering bertengkar datang ke rumah neneknya di desa untuk menginap. Tak disangka, di saat mereka tinggal berdua di rumah karena si nenek pergi ke kota membeli susu dan si supir/penjaga rumah pergi mengantar istri ke bidan, mereka harus berhadapan dengan penunggu rumah yang lainnya.

Cerita 2: Babeh oh Babeh
Seorang anak jawara main bola merasa malu ketika harus menceritakan di depan kelas bahwa ayahnya adalah seorang penyanyi dangdut. Sang ayah kemudian melamar pekerjaan kantoran. Namun apakah hal tersebut menyelesaikan masalah si anak? 


Dudu dan si "Penyanyi Dangdut"
Cerita 3: Kamu Bully aku B-boy
Cara cerdik menghadapi bullying adalah tidak dengan kekerasan. Seorang anak SD belajar B-boy yang sangat disenangi almarhum ayahnya dan menemukan bahwa sebuah tarian dapat membawa persahabatan.

Cerita 4: Princess, Bajak Laut dan Alien
Seorang anak kutu buku memberikan sudut pandangnya tentang ‘cap’ yang diberikan pada anak. Ketika teman-teman sebayanya memanggil dia aneh, orang dewasa bilang dia berbeda. Semuanya berubah ketika ada seorang putri dari rumah tetangga memberikan pandangan yang berbeda.



Saya dan "Alien" Kecil Saya

Film ini membuka banyak diskusi dengan anak saya.
Mama: Kalo Mama penyanyi dangdut gimana?
Dudu: Ngga mungkin, aku kan pernah ikut Mama kerja. Kantor Mama banyak komputernya.
Mama: Emang kalo Mama penyanyi dangdut kamu malu?
Dudu: Iya. Soalnya aku ngga suka dangdut.
Mama: Kalau pekerjaan Mama sekarang kamu malu ngga?
Dudu: Nggak.
Mama: Kenapa?
Dudu: Soalnya aku ngga tau Mama kerja apa....
Nah kan... anything but penyanyi dangdut.

Makanya favorit saya adalah cerita kedua karena mengusung masalah sosial juga (Yah, selain karena acting Tora di sini juga oke banget sih). Toh karakter si Tora dalam film itu penyanyi dangdut terkenal dan uangnya banyak (untuk level penyanyi dangdut RT RW). Yang jadi masalah hanya ‘dangdut’nya. Andrew malah ngga suka: “Lucu sih filmnya, tapi aku ngga terlalu suka.” Kenapa? “Karena penyanyi dangdut.” Nah kan anak saya juga stereotipikal. Kebayang gimana anaknya Inul sama anaknya KD kalo diskusi suatu hari nanti. Hahaha...

Tapi Andrew beda lagi. Dia paling suka cerita pertama karena berbau misteri dan anak kecil yang jadi jagoan/detektifnya. “Karena itu seram” katanya sambil nyengir. Sementara buat saya film pertama itu cheesy banget hahaha. Tapi kita sama-sama setuju kalau film ketiga itu yang paling membosankan (maaf ya Om Rizal). “Habis hanya menari-nari saja sih, Ma.”

“Film keempat tentang kisah cinta,” kata Dudu. “Tapi kenapa sih teman-teman Troy bilang dia aneh sementara Papanya bilang dia berbeda?” Aneh dan berbeda. Dulu saya paling takut si Dudu yang rambutnya coklat dan matanya besar dibilang teman-temannya. Belum lagi dia anaknya serius dan sering bertingkah terlalu dewasa seperti si tokoh utama film keempat.

Mama: Kamu dibilang aneh ngga sama teman-teman kamu?
Dudu: Nggak.
Mama: Mama ngga bilang kamu berbeda?
Dudu: Nggak...

Diam sejenak soalnya dia sambil main game.

Dudu: Harus berbeda dong. Kalau sama nanti aku tertukar sama anak lain gimana?

Eaaaa...



"Alien" kecil yang suka baca buku

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.